Berbiaya Minim, Anak Bangsa Berhasil Ciptakan Marine Aquagriculture
loading...
A
A
A
BULELENG - Elon Farm kembali berhasil melakukan riset dan pengembangan metode sejenis yang berbasis air laut. Metode ini dinamakan marine aquagriculture. Berlokasi di Buleleng Bali, Elon Farm sekitar 4 bulan terakhir terus memantapkan system marine aquagriculture ini.
"Di sini kami berhasil membuat terobosan polikultur berbasis air laut, komoditas utama adalah ikan kerapu, lobster dan anggur laut," kata dr Joe marine aquagriculture kepada awak media, Selasa (16/2/2021).
Metode Aquagriculture ini lanjutnya adalah sebuah paradigma baru dalam menciptakan ekosistem yang nyaman untuk polikultur. Ekosistem buatan ini memiliki banyak keunggulan dibanding ekosistem alami. "Mereduksi faktor penghambat dan memaksimalkan faktor penunjang, sehingga spesies yang dibudidayakan lebih merasa nyaman dan tentram" lanjutnya.
Dengan demikian semua spesies yang dibudidayakan dalam serial metode yang diberi nama Aquagriculture TRG-01 (freshwater), Aquagriculture TRG-02 (sea water) dan Aquagriculture TRG-03 (brackish water) ini hidup berdampingan dan saling memacu pertumbuhan.
Selain itu, kelebihan dari ketiga metode Aquagriculture ini adalah minim biaya namun produktivitas maksimal. Sistem ini terlihat modern tapi semua bahan dan peralatan yang digunakan sederhana dan mudah didapatkan. "Sostem ini tidak memerlukan peralatan canggih dengan segala jenis sensor," terangnya.
Joe menambahkan, kunci keberhasilan dari sistem ini adalah ketekunan serta harus memiliki "rasa" untuk menjaga kestabilan ekosistem. Saat ini Elon Farm sedang melakukan riset dengan motede yang sama tapi berbasis air payau. Sekitar 2 bulan lagi akan terlihat hasilnya. "Komoditasnya ikan baramundi, udang vaname, kepiting bakau, dan anggur laut," tutupnya.
"Di sini kami berhasil membuat terobosan polikultur berbasis air laut, komoditas utama adalah ikan kerapu, lobster dan anggur laut," kata dr Joe marine aquagriculture kepada awak media, Selasa (16/2/2021).
Metode Aquagriculture ini lanjutnya adalah sebuah paradigma baru dalam menciptakan ekosistem yang nyaman untuk polikultur. Ekosistem buatan ini memiliki banyak keunggulan dibanding ekosistem alami. "Mereduksi faktor penghambat dan memaksimalkan faktor penunjang, sehingga spesies yang dibudidayakan lebih merasa nyaman dan tentram" lanjutnya.
Dengan demikian semua spesies yang dibudidayakan dalam serial metode yang diberi nama Aquagriculture TRG-01 (freshwater), Aquagriculture TRG-02 (sea water) dan Aquagriculture TRG-03 (brackish water) ini hidup berdampingan dan saling memacu pertumbuhan.
Selain itu, kelebihan dari ketiga metode Aquagriculture ini adalah minim biaya namun produktivitas maksimal. Sistem ini terlihat modern tapi semua bahan dan peralatan yang digunakan sederhana dan mudah didapatkan. "Sostem ini tidak memerlukan peralatan canggih dengan segala jenis sensor," terangnya.
Joe menambahkan, kunci keberhasilan dari sistem ini adalah ketekunan serta harus memiliki "rasa" untuk menjaga kestabilan ekosistem. Saat ini Elon Farm sedang melakukan riset dengan motede yang sama tapi berbasis air payau. Sekitar 2 bulan lagi akan terlihat hasilnya. "Komoditasnya ikan baramundi, udang vaname, kepiting bakau, dan anggur laut," tutupnya.
(poe)