Terus Bergolak, Gunung Ile Lewotolok Semburkan Abu Vulkanik Setinggi 1 Km
loading...
A
A
A
LEMBATA - Gunung Ile Lewotolok di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) terus bergejolak dengan menyemburkan abu vulkanik setinggi 1 Kilometer (Km) dari puncak gunung.
Gunung Ile Lewotolok terus mengalami erupsi sejak 29 Desember 2020 lalu. Semburan abu vulkanik paling tinggi pada pekan ini yang mencapai 1.000 meter (1 Km) terjadi Minggu (14/2/2021) sekitar jam 19.00 WITA. Hingga Senin (15/2/2021) semburan abu vulkanik masih terus terjadi.
Warga lereng Gunung Ile Lewotolok di 2 kecamatan yang sudah kembali dari tempat pengungsian ke rumah masing-masing diminta untuk waspada bencana. Hingga saat ini Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) belum mencabut status Siaga Gunung Ile Lewotolok lantaran aktivitas kegempaan dan vulkanik masih terus terjadi.
Ketua Pos Pengamatan Gunung Ile Lewotolok , Stanislaus Ara Kian menyatakan, PVMBG meminta warga sekitar tidak melalukan aktivitas di radius 3 Km dari puncak Gunung Ile Lewotolok. "Warga juga juga harus mewaspadai ancaman banjir lahar dingin. Pasalnya kondisi di sekitar puncak gunung mendung," katanya, Senin (15/2/2021).
Saat ini karena sulitnya sinyal telepon seluler di beberapa beberapa desa lereng Gunung Ile Lewotolok , maka aparat desa dibekali alat komunikasi berupa HT agar bisa terus berkomuniasi dengan petugas pos pengamatan Gunung Ile Lewotolok dan Bandan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lembata.
Gunung Ile Lewotolok terus mengalami erupsi sejak 29 Desember 2020 lalu. Semburan abu vulkanik paling tinggi pada pekan ini yang mencapai 1.000 meter (1 Km) terjadi Minggu (14/2/2021) sekitar jam 19.00 WITA. Hingga Senin (15/2/2021) semburan abu vulkanik masih terus terjadi.
Warga lereng Gunung Ile Lewotolok di 2 kecamatan yang sudah kembali dari tempat pengungsian ke rumah masing-masing diminta untuk waspada bencana. Hingga saat ini Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) belum mencabut status Siaga Gunung Ile Lewotolok lantaran aktivitas kegempaan dan vulkanik masih terus terjadi.
Ketua Pos Pengamatan Gunung Ile Lewotolok , Stanislaus Ara Kian menyatakan, PVMBG meminta warga sekitar tidak melalukan aktivitas di radius 3 Km dari puncak Gunung Ile Lewotolok. "Warga juga juga harus mewaspadai ancaman banjir lahar dingin. Pasalnya kondisi di sekitar puncak gunung mendung," katanya, Senin (15/2/2021).
Saat ini karena sulitnya sinyal telepon seluler di beberapa beberapa desa lereng Gunung Ile Lewotolok , maka aparat desa dibekali alat komunikasi berupa HT agar bisa terus berkomuniasi dengan petugas pos pengamatan Gunung Ile Lewotolok dan Bandan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lembata.
(shf)