Kemandirian Ekonomi, 700 Perempuan Jabar Jadi Reseller Produk Kosmetik

Jum'at, 12 Februari 2021 - 05:53 WIB
loading...
Kemandirian Ekonomi,...
Kemandirian Ekonomi, 700 Perempuan Jabar Jadi Reseller Produk Kosmetik. Foto/Ist
A A A
BANDUNG - Sebanyak 700 kaum ibu dan perempuan muda di Jawa Barat tercatat sebagai reseller Kezia Skin Care. Dengan menjadi reseller, produsen kosmetik ini mendorong kaum perempuan di Jabar mandiri secara ekonomi di tengah pandemi COVID-19.

Untuk menjaring ratusan reseller tersebut, Kezia Skin Care menggelar road show di 15 kota dan kabupaten di Jawa Barat sepanjang Januari-Februari 2021.

Sembilan kota dan kabupaten di antaranya, yakni,Kota Bandung, Kabupaten Purwakarta, Subang, Bekasi, Karawang, Bogor, Sukabumi, dan Cianjur.

Owner Kezia Skin Care Hilda Jaya Sasmita mengatakan, hasil dari roadshow yang digelar di beberapa daerah di Jawa Barat itu sesuai target. Namun Kezia Skin Care ingin mencari lebih banyak lagi reseller di kota-kota lain.

"Apalagi di Kota Sukabumi (Selasa 9/2/2021) kemarin belum ya. Jadi mungkin di saat nanti kedepannya Sukabumi akan datangi kembali," kata Hilda seusai acara road show pemungkas di Kota Bandung, Kamis (11/2/2021).

Hilda mengemukakan, total reseller yang tercatat bergabung sebanyak 700 orang. "Setahu saya tim admin sendiri bilang tiga grup. Satu grup 250 (reseller). Mungkin 700-an reseller. Ada beberapa yang aktif dan ada yang baru coba-coba. Ada yang sudah pengalaman di bidang skincare, pedagang kosmketik, ada juga yang baru," ujarnya.

Menurut Hilda, di setiap event, mereka mencoba dulu produk skin care untuk dirinya sendiri. "Nah di sana, mereka merasa cocok dan mau jadi reseller. Kita juga cari testimoni untuk feedback ke kitanya. Sejauh ini feedback produk yang dibagikan, mereka cocok," tutur Helda.

Hilda mengaku cukup puas dengan hasil event road show yang digelar di beberapa kota dan kabupaten di Jawa Barat.

"Puas sih. Kalo untuk yang kota2 awal, kami belum memahami betul bagaimana jalannya roadshow saat pandemi. Belum maksimal. Tapi lima kota seterusnya alhamdulillah lumayan," ucapnya.

Hilda menilai, dari 15 daerah yang dikunjungi, Kezia Skin Care mendapatkan kesan istimewa di Kota Bogor dan Bekasi. Di dua kota ini, Kezia Skin Care mendapatkan sambutan dengan antusiasme tinggi.

"Belum kami invite Kezia Squad saja, mereka sudah masuk sendiri ke grup. Saya excited. Kayaknya mereka pengen tau banget tentang kezia," kata Hilda.

Kisah paling menarik saat road show di Jawa Barat, kata Hilda, ditemukan tim Kezia Skin Care di Kabupaten Kuningan. Seorang ibu yang sebelumnya kesulitan ekonomi akibat pandemi.

"Setelah menjadi reseller Kezia Skin Care, kehidupan ekonomi keluarganya terbantu. Dia single parent semangat dan aktif berjualan. Dia semangat banget untuk cukupi kebutuhan anak-anaknya," ucapnya.

Untuk memberikan semangat bagi kaum ibu dalam berusaha, tutur Hilda, pihaknya tidak memungut biaya bagi para pendaftaran reseller alias gratis. Bahkan, nanti reseller akan diberikan pelatihan berjualan secara online, hingga branding tempat jualan offline gratis.

"Yang bergabung dengan kami akan mendapatkan pelatihan berjualan di sosial media. Jadi mereka punya bekal ilmu untuk berjualan secara online. Kami mengajak semua untuk maju sama-sama, modal nol rupiah untung bisa jutaan dari rumah," tutur Hilda.

Baca juga: Tak Puas Cabuli Ibu hingga Hamil, Pria Ini Ikut Garap Anaknya Berkali-kali

Dia optimistis para reseller mampu mandiri secara ekonomi di tengah pandemi Covid-19. Sebab, jika dihitung rata-rata pendapatan satu orang reseller aktif secara penjualan setiap bulan, bisa mencapai minimal Rp4 juta.

Setelah roadshow di Jabar selesai, ujarnya, Program Kezia Bantu Negeri di Tengah Pandemi ini akan berlanjut ke Jawa Tengah, dimulai dari Kota Tegal, Pekalongan, dan seterusnya.

Baca juga: Kasus COVID-19 Tinggi, 3 RW di Kota Bandung Bakal Berlakukan PPKM Skala Mikro

"Kurang lebih hasil riset tim dan antusiasme masyarakat di tiap kota itu kan berbeda. Ada delapan kota di Jawa Tengah yang akan didatangi dan diprospek skincare," ujarnya.

"Insya Allah kalo ada izin dari gugus Covid, kami tidak akan berlama-lama. Akan ada jeda Februari ke Maret untuk evaluasi program agar ke depan lebih baikt. Kami lagi mau cari (mengurus) izin dulu," tutur Hilda.
(boy)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1806 seconds (0.1#10.140)