Kontak dengan Pasien Positif Corona, Warga Dua RT Dikarantina
loading...
A
A
A
SOLO - Warga di dua RT di Kelurahan Joyontakan, Solo dikarantina guna mencegah penyebaran virus corona (COVID-19) . Mereka tidak diperkenankan keluar area wilayah setempat setelah diduga ada kontak dengan pasien positif corona yang kini dirawat di rumah sakit.
Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo (Rudy) mengemukakan, karantina wilayah dua RT di Joyontakan sebagai upaya memutus penyebaran Covid-19. Sebab seorang warga yang mengikuti salat berjamaah di salah satu masjid setempat dinyatakan positif corona. Hasil rapid test terhadap tujuh orang yang kontak erat dengan pasien tersebut menunjukkan reaktif Covid-19.
“Mereka kini dirawat di RSUD Bung Karno Solo. Hasil swab belum keluar, nanti akan kami informasikan,” kata Rudy Minggu (17/5/2020). (Baca juga Kasus Positif Corona di Solo Bertambah, Diduga Dari Transmisi Lokal)
Karantina terhadap dua RT tersebut diharapkan agar masyarakat tidak keluar masuk. Selama masa karantina, kebutuhan logistik akan dicukupi pemerintah. Terdapat lima pintu di kedua RT itu yang kini dijaga aparat keamanan agar tidak ada orang keluar masuk. Masa karantina berlangsung 14 hari mulai Sabtu (16/5/2020) kemarin. “Total ada 90 kepala keluarga (KK) di kedua RT. Mereka sudah menerima (bersedia dikarantina), “ tegasnya.
Wali Kota menegaskan bahwa karantina tidak bermaksud mengekang hak masyarakat. Namun agar penyebaran virus corona dapat dikendalikan. Lurah Joyontakan, Purbowinoto mengatakan, warga yang dikarantina berjumlah ratusan dari 90 KK. “Mereka tertib tidak menolak, petugas TNI/Polri, ormas berjaga di akses masuk keluar kedua RT,” ungkap Purbowinoto.
Satu pasien positif COVID-19 dan tujuh orang yang berstatus pasien dalam pengawasan (PDP), tinggal di satu lingkup lingkungan padat. Petugas rutin memantau kondisi kesehatan seluruh warga. Sementara, pasien positif Covid-19 itu merupakan kasus kedua di Kelurahan Joyontakan. Pasien ini menjadi PDP sebelum puasa. Namun yang bersangkutan rutin salat berjamaah di masjid dekat rumahnya.
Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo (Rudy) mengemukakan, karantina wilayah dua RT di Joyontakan sebagai upaya memutus penyebaran Covid-19. Sebab seorang warga yang mengikuti salat berjamaah di salah satu masjid setempat dinyatakan positif corona. Hasil rapid test terhadap tujuh orang yang kontak erat dengan pasien tersebut menunjukkan reaktif Covid-19.
“Mereka kini dirawat di RSUD Bung Karno Solo. Hasil swab belum keluar, nanti akan kami informasikan,” kata Rudy Minggu (17/5/2020). (Baca juga Kasus Positif Corona di Solo Bertambah, Diduga Dari Transmisi Lokal)
Karantina terhadap dua RT tersebut diharapkan agar masyarakat tidak keluar masuk. Selama masa karantina, kebutuhan logistik akan dicukupi pemerintah. Terdapat lima pintu di kedua RT itu yang kini dijaga aparat keamanan agar tidak ada orang keluar masuk. Masa karantina berlangsung 14 hari mulai Sabtu (16/5/2020) kemarin. “Total ada 90 kepala keluarga (KK) di kedua RT. Mereka sudah menerima (bersedia dikarantina), “ tegasnya.
Wali Kota menegaskan bahwa karantina tidak bermaksud mengekang hak masyarakat. Namun agar penyebaran virus corona dapat dikendalikan. Lurah Joyontakan, Purbowinoto mengatakan, warga yang dikarantina berjumlah ratusan dari 90 KK. “Mereka tertib tidak menolak, petugas TNI/Polri, ormas berjaga di akses masuk keluar kedua RT,” ungkap Purbowinoto.
Satu pasien positif COVID-19 dan tujuh orang yang berstatus pasien dalam pengawasan (PDP), tinggal di satu lingkup lingkungan padat. Petugas rutin memantau kondisi kesehatan seluruh warga. Sementara, pasien positif Covid-19 itu merupakan kasus kedua di Kelurahan Joyontakan. Pasien ini menjadi PDP sebelum puasa. Namun yang bersangkutan rutin salat berjamaah di masjid dekat rumahnya.
(nun)