Heboh Situs Porno di Buku Sosiologi SMA, Kadisdik Jabar Sebut Sudah Ditarik

Rabu, 10 Februari 2021 - 14:53 WIB
loading...
Heboh Situs Porno di...
Kadisdik Jabar, Dedi Supandi memastikan bahwa buku mata pelajaran sosiologi kelas III SMA yang memuat alamat situs porno sudah ditarik. Foto/SINDOnews/Arif Budianto
A A A
BANDUNG - Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Jawa Barat , Dedi Supandi memastikan bahwa buku mata pelajaran sosiologi kelas III SMA yang di dalamnya memuat alamat situs porno sudah ditarik ke perpustakaan sekolah.


"Sudah kita bahas di rapim (rapat pimpinan) kemarin. Buku sudah ditarik ke perpustakaan sekolah," tegas Dedi di Kantor Disdik Jabar, Jalan Rajiman, Kota Bandung, Rabu (10/2/2021).
Heboh Situs Porno di Buku Sosiologi SMA, Kadisdik Jabar Sebut Sudah Ditarik

Meski begitu, Dedi menjelaskan bahwa penarikan buku yang membuat heboh masyarakat tersebut bukan untuk dihancurkan. Ketimbang menghancurkan buku yang kadung sudah banyak tersebar di Jabar, Dedi memilih meminta pemerintah untuk menonaktifkan atau memblokir alamat situs porno tersebut.


"Bukunya banyak. Jadi, sebetulnya kalau kita menghancurkan bukunya kasihan, kan ini aset. Kalau penarikan di pihak sekolah ada, nanti disimpan di perpustakaan terlebih dahulu dan itu sudah dilakukan," jelasnya.

"Bukan bukunya yang dihanguskan, tapi situsnya yang harus diblokir. Kita akan melakukan penyampaian surat agar memblokir situs itu kepada Kementerian Kominfo," ujar Dedi melanjutkan.

Selain berharap pemerintah memblokir alamat situs porno yang tercantum dalam buku tersebut, pihaknya juga berharap, agar kasus tersebut menjadi pembelajaran, khususnya bagi para penulis buku.

"Harapan kita ke depan adalah kepada rekan-rekan penulis kalau mengambil link untuk itu ya harus situs resmi atau situs pemerintah," katanya.

Menurut Dedi, sebetulnya buku tersebut sudah terbit sejak 2010 silam. Dia menduga, saat buku itu diterbitkan, situs tersebut memang benar adanya dan tidak berisikan konten porno.

"Ini kan terbit tahun 2010. Mungkin pada saat penerbitan buku ini, benar si alamat (situs) ini, tapi sekarang karena tidak aktif atau bagaimana, bisa begitu," imbuhnya. Ke depan, pihaknya pun berjanji untuk memperketat pengawasan terkait buku-buku mata pelajaran yang digunakan peserta didik di Jabar.

"Kita juga akan berikan surat agar teman-teman penulis, kalau misalnya merujuk itu gunakan situs resmi yang diterbitkan pemerintah sehingga tidak terjadi lagi seperti ini," tandas Dedi.

Sebelumnya diberitakan, buku mata pelajaran sosiologi kelas III SMA yang banyak digunakan pelajar di seluruh Indonesia mengutip situs porno. Akibatnya, situs tersebut banyak diakses para pelajar karena dianggap menginformasikan mata pelajaran sosiologi.

Informasi yang diterima, situs tersebut dipromosikan dan ditulis secara lengkap pada mata pelajaran yang menginformasikan Kampung Naga, Tasikmalaya. Tertulis bahwa informasi kampung Naga merujuk pada situs Kalangsunda.net.

Benar saja, ketika situs tersebut dibuka berisi konten dewasa. Banyak gambar tidak senonoh yang terpampang pada situs tersebut. Namun, situs tersebut tidak lagi mengunakan bahasa Indonesia, tetapi berisi tulisan kanji.
(shf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3657 seconds (0.1#10.140)