Ribuan Amunisi Sisa Konfrontasi RI-Malaysia Ditemukan Masih Aktif di Nunukan
loading...
A
A
A
NUNUKAN - Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) RI-Malaysia Yonarhanud 16/SBC/3 Kostrad Pos Lumbis berhasil mengamankan ribuan amunisi aktif berkaliber 7,62mm, di hutan Desa Lumbis, Kecamatan Lumbis Hulu, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara . Sabtu (6/2/2021).
Awalnya, tiga pria Frangki, Boy dan Igo, warga Desa Tau Lumbis, yang menemukan pertama kali amunisi tersebut, secara tiba-tiba menemukan 10 buah amunisi aktif saat sedang menggali tanah untuk memasang jerat babi hutan, pada kedalaman mencapai kurang lebih 40 cm, di hutan Desa Lumbis, Kecamatan Lumbis Hulu, Kabupaten Nunukan.
Dari penemuan tersebut, warga langsung melaporkan temuan tersebut ke Danpos Pos Lumbis Letda Arh Sutrisno Sitakar. Berdasarkan laporan warga tersebut anggota Pos Lumbis dipimpin Danpos Letda Arh Sutrisno Sitakar langsung ke lokasi penemuan.
“Selanjutnya, 6 anggota pos dibantu 3 orang pelapor mencoba menggali kembali lokasi tersebut, dan ditemukan kembali kurang lebih 1.191 amunisi aktif yang langsung diamankan ke Pos Lumbis,” kata Dansatgas Pamtas RI-Malaysia Yonarhanud 16/SBC, Mayor Arh Drian Priyambodo, dalam keterangan tertulisnya di Pos Kotis Jalan Fatahilah, Kecamatan Nunukan Tengah, Kabupaten Nunukan, Minggu (7/2/2021).
Informasi yang didapat dari Bapak Tukang (veteran/saksi hidup kejadian konfrontasi RI-MLY tahun 1965), lokasi penemuan amunisi tersebut adalah tempat persembunyian pasukan Gurkha dan pasukan Inggris pada saat jaman konfrontasi dahulu. “Diduga masih ada sisa-sisa peninggalan konfrontasi RI-MLY tahun 1965 di dalam hutan wilayah Kecamatan Lumbis Hulu,” tambah Dansatgas.
Menurut dia, amunisi yang ditemukan merupakn amunisi peninggalan konfrontasi RI-MLY pada tahun 1965 dengan kaliber 7,61mm dan sampai saat ini jumlah yang sudah dikumpul dan diamankan sebanyak 1.201 butir munisi (masih aktif). Atas penemuan munisi tersebut, Personel Satgas melakukan penyisiran di sekitar lokasi penemuan.
“Saya perintahkan personel yang ada di lokasi untuk melakukan penyisiran, dan pendalaman, untuk antisipasi apabila masih tersimpan ataupun masih ada sisa-sisa amunisi lainnya, atau pun bahan peledak yang masih tertanam. Untuk amunisi tersebut masih kami amankan di Pos Satgas,” tandasnya.
Awalnya, tiga pria Frangki, Boy dan Igo, warga Desa Tau Lumbis, yang menemukan pertama kali amunisi tersebut, secara tiba-tiba menemukan 10 buah amunisi aktif saat sedang menggali tanah untuk memasang jerat babi hutan, pada kedalaman mencapai kurang lebih 40 cm, di hutan Desa Lumbis, Kecamatan Lumbis Hulu, Kabupaten Nunukan.
Dari penemuan tersebut, warga langsung melaporkan temuan tersebut ke Danpos Pos Lumbis Letda Arh Sutrisno Sitakar. Berdasarkan laporan warga tersebut anggota Pos Lumbis dipimpin Danpos Letda Arh Sutrisno Sitakar langsung ke lokasi penemuan.
“Selanjutnya, 6 anggota pos dibantu 3 orang pelapor mencoba menggali kembali lokasi tersebut, dan ditemukan kembali kurang lebih 1.191 amunisi aktif yang langsung diamankan ke Pos Lumbis,” kata Dansatgas Pamtas RI-Malaysia Yonarhanud 16/SBC, Mayor Arh Drian Priyambodo, dalam keterangan tertulisnya di Pos Kotis Jalan Fatahilah, Kecamatan Nunukan Tengah, Kabupaten Nunukan, Minggu (7/2/2021).
Informasi yang didapat dari Bapak Tukang (veteran/saksi hidup kejadian konfrontasi RI-MLY tahun 1965), lokasi penemuan amunisi tersebut adalah tempat persembunyian pasukan Gurkha dan pasukan Inggris pada saat jaman konfrontasi dahulu. “Diduga masih ada sisa-sisa peninggalan konfrontasi RI-MLY tahun 1965 di dalam hutan wilayah Kecamatan Lumbis Hulu,” tambah Dansatgas.
Menurut dia, amunisi yang ditemukan merupakn amunisi peninggalan konfrontasi RI-MLY pada tahun 1965 dengan kaliber 7,61mm dan sampai saat ini jumlah yang sudah dikumpul dan diamankan sebanyak 1.201 butir munisi (masih aktif). Atas penemuan munisi tersebut, Personel Satgas melakukan penyisiran di sekitar lokasi penemuan.
“Saya perintahkan personel yang ada di lokasi untuk melakukan penyisiran, dan pendalaman, untuk antisipasi apabila masih tersimpan ataupun masih ada sisa-sisa amunisi lainnya, atau pun bahan peledak yang masih tertanam. Untuk amunisi tersebut masih kami amankan di Pos Satgas,” tandasnya.
(nic)