Pandemi, Distro Asal Bandung Ini Produksi 48.000 Apparel Per Bulan
loading...
A
A
A
BANDUNG - Badai pandemi COVID-19 berdampak langsung terhadap dunia usaha. Tidak sedikit pebisnis yang tak mampu bertahan hingga terpuruk dan bangkit akibat berbagai kebijakan pembatasan sosial.
Namun, distribution store (distro) asal Bandung, Motzint Original berhasil keluar dari himpitan badai pandemi dan sukses memproduksi ribuan apparel, mulai kemeja, kaos, jaket, celana, hingga berbagai aksesori fashion lainnya.
Pemilik Motzint Original, Gilang Permana Kencana (26) mengatakan, industri fashion masih menjadi primadona bagi pebisnis. Perkembangan mode yang cepat dan dinamis membuat industri ini tetap berdiri kokoh meski diterpa pandemi.
Pemuda jebolan STIE Tridharma Bandung ini mengaku memilih bisnis fashion karena pangsa pasarnya yang luas. Memilih nama yang unik seperti Motzint, kata dia, juga menjadi daya tarik tersendiri bagi pasar.
Selain itu, untuk menjaga pangsa pasarnya, Motzint Original pun konsisten mengeluarkan berbagai produk apparel baru setiap bulannya.
"Karena fashion semua orang membutuhkan, pangsa pasarnya luas dan barangnya gak cepat basi," ujar Gilang, Sabtu (6/2/2021).
Motzint Original, lanjut Gilang, fokus mengembangkan produk fashion pria, seperti jaket trucker, celana chino, dan kaos. Namun, produk yang paling dijagokan brand ini adalah celana cargo pendek dan panjang. "Yang best seller tetap chino karena chino yang paling banyak dicari," jelasnya.
Gilang mengklaim bahwa keunggulan Motzint Original terletak pada kualitas produk yang dihasilkannya. Meski menggunakan bahan kualitas premium seperti cotton twill berbahan non stretch untuk chino dan combed30s untuk kaos, harga yang dibanderol tetap ramah di kantong.
"Harga yang ditawarkan mulai dari Rp100.000 untuk produk celana, Rp80.000 untuk kemeja, Rp55.000 untuk kaos, dan Rp145.000 untuk jaket. Keunggulan ini lah yang membuat Motzint Original tak hanya digandrugi pembeli pria, tapi juga wanita," katanya.
Dalam waktu dekat, Motzint Original juga akan mengeluarkan inovasi baru berupa celana jeans dan sandal kasual yang tentunya juga menggunakan bahan premium.
Lebih lanjut Gilang mengatakan, distronya kini memiliki 15 pegawai yang mengurus pesanan daring dan 500 reseller yang tersebar di seluruh Indonesia. Sedangkan untuk produksi, dia bisa mempekerjakan 40 penjahit.
Bersama timnya, Gilang mengaku, mampu memproduksi hingga 48.000 produk per bulan dengan rincian celana 16.000 produk, kaos 20.000 produk, kemeja 8.000 produk, dan jaket 4.000 produk.
Dia pun membocorkan sejumlah rahasia dalam menjaga kinerja bisnis Motzint Original, di antaranya adalah rutin memberikan promo dan potongan harga yang besar, mulai 70 persen hingga 89 persen.
Baca juga: Setnov Tampil Perlente, Begini Tanggapan Kalapas Sukamiskin
"Promonya dan diskon bisa per produk, double deals atau flash sale. Pada awal pertama kali kami mengadakan flash sale, produk terjual 1.000 buah hanya dalam beberapa jam saja," kata dia.
"Meski begitu, bukan berarti kami tidak menjaga kualitas. Ini mungkin bisa menjadi semacam tips buat pengusaha serupa. Harga bersahabat, tapi kualitas tetap dijaga," sambung Gilang.
Baca juga: Peringati HPN Secara Virtual, PWI Jabar Bantu Warga-Wartawan Terdampak Pandemi COVID-19
Pemberian promo dan diskon tersebut, tambah Gilang, tak lepas dari kondisi konsumen yang kini mengalami kesulitan akibat pandemi. Tahun ini, Gilang pun berencana mengalokasikan sebagian keuntungan untuk donasi kepada masyarakat yang membutuhkan.
"Bantuannya bisa dikerjasamakan dengan lembaga penyalur bantuan atau kami bisa saja situasional, misalnya bantuan diberikan kepada warga yang terkena bencana alam, bentuknya bisa uang atau barang. Mudah-mudahan bisa terealisasi," katanya.
Namun, distribution store (distro) asal Bandung, Motzint Original berhasil keluar dari himpitan badai pandemi dan sukses memproduksi ribuan apparel, mulai kemeja, kaos, jaket, celana, hingga berbagai aksesori fashion lainnya.
Pemilik Motzint Original, Gilang Permana Kencana (26) mengatakan, industri fashion masih menjadi primadona bagi pebisnis. Perkembangan mode yang cepat dan dinamis membuat industri ini tetap berdiri kokoh meski diterpa pandemi.
Pemuda jebolan STIE Tridharma Bandung ini mengaku memilih bisnis fashion karena pangsa pasarnya yang luas. Memilih nama yang unik seperti Motzint, kata dia, juga menjadi daya tarik tersendiri bagi pasar.
Selain itu, untuk menjaga pangsa pasarnya, Motzint Original pun konsisten mengeluarkan berbagai produk apparel baru setiap bulannya.
"Karena fashion semua orang membutuhkan, pangsa pasarnya luas dan barangnya gak cepat basi," ujar Gilang, Sabtu (6/2/2021).
Motzint Original, lanjut Gilang, fokus mengembangkan produk fashion pria, seperti jaket trucker, celana chino, dan kaos. Namun, produk yang paling dijagokan brand ini adalah celana cargo pendek dan panjang. "Yang best seller tetap chino karena chino yang paling banyak dicari," jelasnya.
Gilang mengklaim bahwa keunggulan Motzint Original terletak pada kualitas produk yang dihasilkannya. Meski menggunakan bahan kualitas premium seperti cotton twill berbahan non stretch untuk chino dan combed30s untuk kaos, harga yang dibanderol tetap ramah di kantong.
"Harga yang ditawarkan mulai dari Rp100.000 untuk produk celana, Rp80.000 untuk kemeja, Rp55.000 untuk kaos, dan Rp145.000 untuk jaket. Keunggulan ini lah yang membuat Motzint Original tak hanya digandrugi pembeli pria, tapi juga wanita," katanya.
Dalam waktu dekat, Motzint Original juga akan mengeluarkan inovasi baru berupa celana jeans dan sandal kasual yang tentunya juga menggunakan bahan premium.
Lebih lanjut Gilang mengatakan, distronya kini memiliki 15 pegawai yang mengurus pesanan daring dan 500 reseller yang tersebar di seluruh Indonesia. Sedangkan untuk produksi, dia bisa mempekerjakan 40 penjahit.
Bersama timnya, Gilang mengaku, mampu memproduksi hingga 48.000 produk per bulan dengan rincian celana 16.000 produk, kaos 20.000 produk, kemeja 8.000 produk, dan jaket 4.000 produk.
Dia pun membocorkan sejumlah rahasia dalam menjaga kinerja bisnis Motzint Original, di antaranya adalah rutin memberikan promo dan potongan harga yang besar, mulai 70 persen hingga 89 persen.
Baca juga: Setnov Tampil Perlente, Begini Tanggapan Kalapas Sukamiskin
"Promonya dan diskon bisa per produk, double deals atau flash sale. Pada awal pertama kali kami mengadakan flash sale, produk terjual 1.000 buah hanya dalam beberapa jam saja," kata dia.
"Meski begitu, bukan berarti kami tidak menjaga kualitas. Ini mungkin bisa menjadi semacam tips buat pengusaha serupa. Harga bersahabat, tapi kualitas tetap dijaga," sambung Gilang.
Baca juga: Peringati HPN Secara Virtual, PWI Jabar Bantu Warga-Wartawan Terdampak Pandemi COVID-19
Pemberian promo dan diskon tersebut, tambah Gilang, tak lepas dari kondisi konsumen yang kini mengalami kesulitan akibat pandemi. Tahun ini, Gilang pun berencana mengalokasikan sebagian keuntungan untuk donasi kepada masyarakat yang membutuhkan.
"Bantuannya bisa dikerjasamakan dengan lembaga penyalur bantuan atau kami bisa saja situasional, misalnya bantuan diberikan kepada warga yang terkena bencana alam, bentuknya bisa uang atau barang. Mudah-mudahan bisa terealisasi," katanya.
(boy)