Klinik BUMDesa Jatim Sasar Empat Desa Wisata Potensial

Kamis, 28 Januari 2021 - 07:48 WIB
loading...
Klinik BUMDesa Jatim Sasar Empat Desa Wisata Potensial
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Jatim, Mohammad Yasin
A A A
SURABAYA - Program Klinik BUMDesa Jatim tahun ini menyasar empat desa. Yakni Kendalbulur di Tulungagung, Penanggal di Lumajang, Sukosari Kidul di Bondowoso dan Cendono di Pasuruan.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Jatim, Mohammad Yasin mengatakan, dari sisi jumlah, perkembangan BUMDesa di Jatim memang sangat menggembirakan. Sampai hari ini sudah ada 6.114 dan 267 di antaranya bergerak di sektor wisata. "Namun demikian yang dikategorikan maju baru 532. Artinya apa? Belum ada 10% BUMDesa di Jatim ini yang maju," katanya, Kamis (28/1/2021).

Baca juga: Gilang 'Fetish Kain Jarik' Dituntut 8 Tahun Penjara

Yasin mengapresiasi ada salah satu stakeholder yang sangat peduli dengan BUMDesa dan mau ikut terjun langsung untuk melakukan pemberdayaan agar lebih maju. Yakni PT HM Sampoerna bersama Yayasan Rumah Kita dan Universitas Airlangga (Unair). "PT HM Sampoerna di 2020, kita dibantu pembinaan di 20 BUMDesa, hari ini empat BUMDesa. Mudah-mudahan nanti, tahun-tahun berikutnya bisa lebih banyak lagi," sambungnya.

Sementara itu Kepala Departemen Hubungan Regional dan Keberlanjutan PT HM Sampoerna Tbk, Kukuh Dwi Kristianto menuturkan pihaknya senang dapat berpartisipasi kembali dalam mendukung pemberdayaan BUMDes di Jatim. "Program ini kami yakini dapat membantu proses pengentasan kemiskinan di Jatim, serta turut andil dalam membantu pemulihan ekonomi nasional di tengah pandemi," katanya.

Baca juga: Cerita Penyintas COVID-19 Blitar, Setelah Sembuh Tubuh Menjadi Cepat Lelah

Sedangkan Direktur Program Klinik Pengembangan BUMDesa Jatim 2021, Nova Hariyanto mengatakan, program ini dilatarbelakangi potensi wisata Jatim. Apalagi kepariwisataan merupakan salah satu program prioritas Pemprov Jatim.

Kondisi wisata Jatim dalam enam tahun terakhir mengalami peningkatan sangat signifikan. Pada 2019, sektor pariwisata bahkan menyumbang 7,21% perekonomian Jatim. "Hal ini menunjukkan bahwa sektor pariwisata menjadi daya tarik yang terus perlu dikembangkan," kata Nova.
(msd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2311 seconds (0.1#10.140)