Lancarkan Evakuasi Korban Gempa Sulbar, Kodam XIV/Hsn Gelar Jarkom Militer
loading...
A
A
A
MAJENE - Untuk mendukung kelancaran evakuasi korban Gempa Majene , jajaran TNI AD totalitas mengerahkan berbagai alut sista yang ada. Diantaranya menggelar jaringan komunikasi militer yaitu Komunikasi Mobile (Komob) dan Visat Mangosky.
Wakil Kepala Penerangan Kodam XIV/Hasanuddin Letkol Inf Sandi Yudha mengatakan, penggelaran alutsista untuk mendukung penanggulangan korban Gempa Majene didasarkan pada perintah KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa kepada Pangdam XIV/Hasanuddin Mayjen TNI Andi Sumangerukka.
"Minggu lalu ketika Vicon dengan Pangdam, Bapak KSAD tidak saja menginstruksikan agar satuan jajaran TNI AD untuk turut membantu korban, tapi juga beliau menegaskan bahwa untuk penanggulangan ini akan dibantu dengan menggunakan alut sista," ujar Letkol Inf Sandi Yudha.
Baca juga : Kasur Pangdam XIV/Hasanuddin Lelapkan Tidur Warga Korban Banjir Bandang di Sultra
Menurut Sandi Yudha, tidak saja sarana transportasi namun juga berbagai alutsista seperti alat berat, alat masak dapur lapangan, kesehatan termasuk juga jaringan komunikasi militer yang dimiliki TNI AD dikerahkan untuk mempercepat penanggulangan bencana di wilayah Mamuju dan Majene.
"Dalam tugas seperti saat ini, semua sistem harus terintegrasi sehingga dapat digunakan secara efektif dan efisien.
"Seperti halnya di Rumah Sakit Lapangan TNI – AD yang ini di Lapangan Tammajarra Korem 142/Tatag kita lengkapi dengan alat komunikasi militer yaitu Komob dan Visat Mangonsky," jelas Pamen TNI AD yang berasal dari Magelang ini.
Ini penting, lanjutnya, karena pasca gempa hampir seluruh jaringan terputus dan menyulitkan saat proses evakuasi korban dan koordinasi antara petugas kesehatan di lapangan dengan petugas yang berada di ruang rawatan.
Senada dengan penyampaian Sandi Yudha, Kahubdam XIV/Hsn Kolonel Chb Mangkulle pun menegaskan bahwa di era modern saat ini, jaring komunikasi merupakan bagian dari alutsista militer yang bersifat strategis .
"Bagaimana tidak, beberapa jam saja alat komunikasi atau internet terputus maka bisa berimplikasi terhadap berbagai sendi kehidupan,"ujar Kolonel Chb Mangkulle .
Lebih lanjut dikatakan oleh mantan Kahubdam XVI/Ptm, bahwa saat ini kendaraan Komob dilengkapi dengan Server Radio Satelit, Repeater Mzilltrac, Internet Satelit (Mango Sky) dan Radio Handy Talky Milltrac (berbasis jaringan internet), diharapkan dapat menghubungkan komunikasi sampai ke pelosok daerah yang tidak tersedia sinyal.
"Pasca gempa, yang paling umum selain komunikasi antar tim evakuasi korban, juga komunikasi mereka dengan tim transportasi dan kesehatan. Sehingga kali ini kita lengkapi Rumkit lapangan dengan Komob," terang Mangkulle.
Secara khusus, lanjutnya, kita gunakan Radio Handy Talky Milltrac yang bisa mengakses jauh dan dapat dimonitor langsung oleh pimpinan, karena menggunakan jaringan internet.
"Dengan tergelarnya sistem komunikasi ini, maka kendala komunikasi yang terjadi pasca gempa dapat diatasi dan mempercepat penanggulangan bencana, sebagaimana ditegaskan oleh Bapak KSAD dan Pangdam beberapa hari lalu," pungkasnya.
Wakil Kepala Penerangan Kodam XIV/Hasanuddin Letkol Inf Sandi Yudha mengatakan, penggelaran alutsista untuk mendukung penanggulangan korban Gempa Majene didasarkan pada perintah KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa kepada Pangdam XIV/Hasanuddin Mayjen TNI Andi Sumangerukka.
"Minggu lalu ketika Vicon dengan Pangdam, Bapak KSAD tidak saja menginstruksikan agar satuan jajaran TNI AD untuk turut membantu korban, tapi juga beliau menegaskan bahwa untuk penanggulangan ini akan dibantu dengan menggunakan alut sista," ujar Letkol Inf Sandi Yudha.
Baca juga : Kasur Pangdam XIV/Hasanuddin Lelapkan Tidur Warga Korban Banjir Bandang di Sultra
Menurut Sandi Yudha, tidak saja sarana transportasi namun juga berbagai alutsista seperti alat berat, alat masak dapur lapangan, kesehatan termasuk juga jaringan komunikasi militer yang dimiliki TNI AD dikerahkan untuk mempercepat penanggulangan bencana di wilayah Mamuju dan Majene.
"Dalam tugas seperti saat ini, semua sistem harus terintegrasi sehingga dapat digunakan secara efektif dan efisien.
"Seperti halnya di Rumah Sakit Lapangan TNI – AD yang ini di Lapangan Tammajarra Korem 142/Tatag kita lengkapi dengan alat komunikasi militer yaitu Komob dan Visat Mangonsky," jelas Pamen TNI AD yang berasal dari Magelang ini.
Ini penting, lanjutnya, karena pasca gempa hampir seluruh jaringan terputus dan menyulitkan saat proses evakuasi korban dan koordinasi antara petugas kesehatan di lapangan dengan petugas yang berada di ruang rawatan.
Senada dengan penyampaian Sandi Yudha, Kahubdam XIV/Hsn Kolonel Chb Mangkulle pun menegaskan bahwa di era modern saat ini, jaring komunikasi merupakan bagian dari alutsista militer yang bersifat strategis .
"Bagaimana tidak, beberapa jam saja alat komunikasi atau internet terputus maka bisa berimplikasi terhadap berbagai sendi kehidupan,"ujar Kolonel Chb Mangkulle .
Lebih lanjut dikatakan oleh mantan Kahubdam XVI/Ptm, bahwa saat ini kendaraan Komob dilengkapi dengan Server Radio Satelit, Repeater Mzilltrac, Internet Satelit (Mango Sky) dan Radio Handy Talky Milltrac (berbasis jaringan internet), diharapkan dapat menghubungkan komunikasi sampai ke pelosok daerah yang tidak tersedia sinyal.
"Pasca gempa, yang paling umum selain komunikasi antar tim evakuasi korban, juga komunikasi mereka dengan tim transportasi dan kesehatan. Sehingga kali ini kita lengkapi Rumkit lapangan dengan Komob," terang Mangkulle.
Secara khusus, lanjutnya, kita gunakan Radio Handy Talky Milltrac yang bisa mengakses jauh dan dapat dimonitor langsung oleh pimpinan, karena menggunakan jaringan internet.
"Dengan tergelarnya sistem komunikasi ini, maka kendala komunikasi yang terjadi pasca gempa dapat diatasi dan mempercepat penanggulangan bencana, sebagaimana ditegaskan oleh Bapak KSAD dan Pangdam beberapa hari lalu," pungkasnya.
(sms)