Tempati Posisi Puncak Nasional, Realisasi Investasi di Jabar Tembus Rp120 Triliun
loading...
A
A
A
Sementara itu, Gubernur Jabar, Ridwan Kamil mengatakan, ada sejumlah alasan investor tertarik berinvestasi di Jabar.
Menurut Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, investor menganggap infrastuktur di Jabar sangat mendukung terhadap rencana investasi dan mereka mengakui bahwa infrastruktur Jabar lebih baik dibandingkan provinsi lain.
"Pembangunan (Pelabuhan) Patimban itu viral di antara para pengusaha dunia, sehingga banyak yang tertarik masuk Jabar. Ada 13 kota industri baru yang menarik bagi investor di kawasan Rebana," ujarnya.
Baca juga: Bantu Daur Ulang APD RS Rujukan COVID-19, ITB Kirim Kabin Sterilisasi
Hal lain adalah tingkat produktivitas pekerja Jabar jauh lebih tinggi dibandingkan daerah lain. Bahkan, pengusaha yang memindahkan perusahaannya ke luar Jabar banyak yang balik lagi. "Isu upah tidak terlalu menjadi masalah tetapi produktifitas pekerja lebih penting," terang Emil.
Baca juga: Derita Fauzian, Terbaring Lemah dengan Kepala Terus Membesar
Emil menegaskan, pihaknya tidak membatasi investor dari negara tertentu saja. Semua investor bisa datang untuk berinvestasi, sehingga tidak akan ada negara atau investor yang paling dominan di Jabar.
Namun, investor yang datang wajib berkomitmen untuk berinvestasi dalam jangka waktu yang panjang. "Kami pun tak segan memberikan akses komunikasi secara langsung bagi para investor," katanya.
Menurut Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, investor menganggap infrastuktur di Jabar sangat mendukung terhadap rencana investasi dan mereka mengakui bahwa infrastruktur Jabar lebih baik dibandingkan provinsi lain.
"Pembangunan (Pelabuhan) Patimban itu viral di antara para pengusaha dunia, sehingga banyak yang tertarik masuk Jabar. Ada 13 kota industri baru yang menarik bagi investor di kawasan Rebana," ujarnya.
Baca juga: Bantu Daur Ulang APD RS Rujukan COVID-19, ITB Kirim Kabin Sterilisasi
Hal lain adalah tingkat produktivitas pekerja Jabar jauh lebih tinggi dibandingkan daerah lain. Bahkan, pengusaha yang memindahkan perusahaannya ke luar Jabar banyak yang balik lagi. "Isu upah tidak terlalu menjadi masalah tetapi produktifitas pekerja lebih penting," terang Emil.
Baca juga: Derita Fauzian, Terbaring Lemah dengan Kepala Terus Membesar
Emil menegaskan, pihaknya tidak membatasi investor dari negara tertentu saja. Semua investor bisa datang untuk berinvestasi, sehingga tidak akan ada negara atau investor yang paling dominan di Jabar.
Namun, investor yang datang wajib berkomitmen untuk berinvestasi dalam jangka waktu yang panjang. "Kami pun tak segan memberikan akses komunikasi secara langsung bagi para investor," katanya.
(boy)