Dokter di Palembang Meninggal dalam Mobil karena Serangan Jantung Sehari usai Divaksin Corona

Sabtu, 23 Januari 2021 - 21:58 WIB
loading...
Dokter di Palembang Meninggal dalam Mobil karena Serangan Jantung Sehari usai Divaksin Corona
Jamhari Farzal (49) seorang dokter ditemukan meninggal dalam mobilnya yang terparkir di halaman sebuah minimarket di Kota Palembang. Foto SINDOnews/Era NW
A A A
PALEMBANG - Jamhari Farzal (49) seorang dokter ditemukan meninggal dalam mobilnya yang terparkir di halaman sebuah minimarket di Kota Palembang. Belakangan korban diketahui baru sehari disuntik vaksin Corona .

Korban diketahui sudah meninggal karena mobil Terios hitam yang dikendarainya sudah beberapa jam terparkir di depan minimarket tersebut dalam keadaan mesin menyala. Setelah diketuk tidak ada jawaban, warga mencoba membuka pintu mobil dan ternyata korban sudah meninggal dunia.

Kasi Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular, Dinkes Palembang, Yudhi Setiawan, mengatakan jika dr Jamhari Farzal memang sempat menjalani vaksinasi Corona pada Kamis (21/1/2021).

"Almarhum memang sempat disuntik vaksin Corona , dan pada Jumat malam (22/1/2021) ditemukan meninggal dunia," katanya, Sabtu (23/1/2021)



Namun, kata dia, vaksinasi tersebut bukan menjadi penyebab kematiannya. Dimana dari hasil visum di RS Bhayangkara, korban meninggal karena kekurangan oksigen akibat serangan jantung.

"Jadi kita tegaskan tidak ada kaitannya dengan vaksinasi Corona . Hasil forensik almarhum meninggal karena kekurangan oksigen akibat ada penyakit jantung," katanya.

Bisa diklik: Dokter RS Pertamina Balikpapan Meninggal Dunia karena COVID-19

Dia menjelaskan, jika ada suatu reaksi pada tubuh seseorang usai vaksinasi, pasti hal tersebut akan cepat diketahui.

Sebab reaksi yang timbul bisa terjadi dalam beberapa menit setelah vaksinasi dilakukan. "Istilahnya itu semacam syok anafilaktik dan pasti akan cepat diketahui," katanya.

Maka dari itu prosedur vaksinasi yang wajib dilakukan adalah setiap orang yang baru saja menjalani suntik vaksin, harus menunggu selama 30 menit di Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Fasyankes) sebelum akhirnya diperbolehkan pulang. "Itu SOP yang sudah diterapkan dalam proses vaksinasi," katanya.

Yudhi pun mengimbau kepada masyarakat terutama tenaga kesehatan agar tidak takut disuntik vaksin. Sebab merupakan salah satu cara mencegah penyebaran virus corona.

"Vaksin yang diberikan juga sudah melewati berbagai uji dan hasilnya bagus semua," katanya.

Dokter Forensik RS Bhayangkara M Hasan Palembang, dr Indra S Nasution, mengatakan pada pemeriksaan visum yang dilakukan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan dari tubuh korban.

"Wajahnya sudah membiru, pendarahan pada bola mata, tangan, dada, dan kaki," katanya.

Menurutnya, jenazah meninggal diduga karena kehilangan oksigen yang sangat lama. Meski begitu, dirinya tidak dapat mengetahui jika ada penyebab kematian lain. "Hanya visum luar karena tidak dilakukan autopsi," katanya.
(sms)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1839 seconds (0.1#10.140)