Bantu Pengungsi Korban Gempa Sulbar, Cak Imin Kirim Dokter dan Obat-obatan
loading...
A
A
A
MAMUJU - Ketua Umum DPP PKB Abdul Muhaimin Iskandar (Gus AMI) mengirimkan tenaga kesehatan, obat-obatan dan paket sembako untuk pengungsi korban gempa di Majene dan Mamuju, Sulawesi Barat.
Gerakan Gus AMI Peduli Gempa Majene-Mamuju dilaksanakan Sekretaris DPP PKB Bidang Kesehatan dan Penguatan Inklusi Disabilitas, dr Makki Manarul Hidayah (Gus Makki) untuk langsung berangkat menuju Sulbar dengan melibatkan tim dokter dari Jakarta.
PKB Peduli langsung menggelar kegiatan pelayanan kesehatan gratis bagi para pengungsi, Jumat (22/1/2021) sore. Kegiatan dipusatkan di Jalan Nuri, lingkungan Kurungan Bassi, Kelurahan Karema, Kecamatan Mamuju, Kabupaten Mamuju. "Kegiatan ini didukung penuh oleh Ketum DPP PKB Gus AMI," kata Gus Makki, dalam keterangan tertulis, Jumat (22/1/2021).
Sasaran utama PKB Peduli kali ini adalah kaum manula, balita, perempuan, korban gempa dan masyarakat setempat."Kegiatan yang dilangsungkan pada hari ini disambut antusias warga, mereka memang sangat membutuhkan bantuan tenaga kesehatan," ujarnya. Makki berterima kasih karena DPC PKB Mamuju dengan sigap memfasilitasi tim Gus AMI Peduli.
Sementara itu, Ketua DPC PKB Mamuju, Bakri Bestari berkata, kegiatan hari ini juga dibantu oleh relawan pemuda lokal dan komunitas pemuda Kurungan Bassi. "Kami mewakili masyarakat mengucapkan terima kasih kepada Gus AMI yang dengan sigap mengirimkan bantuan untuk korban gempa di Majene ini," katanya.
Menurut Bakri bantuan tersebut sangat berharga bagi warga Mamuju yang terkena bencana. Ia berharap nantinya ada lagi bantuan rekontruksi di beberapa titik. "Masyarakat sangat bersyukur dengan bantuan kesehatan dan sembako," ucapnya.
Sementara itu, dr Arif dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Lampung yang ikut rombongan Gus AMI Peduli menyatakan pengungsi yang diperiksa menderita sakit maag, sakit pinggang dan darah tinggi.
"Darah tinggi karena mungkin banyak mengkonsumsi ikan asin, sakit pinggang banyak juga akibat dari tertimpa benda-benda ketika gempa. Kalau sakit maag mungkin dia sempat kelaparan sebelumnya, mungkin," tuturnya.
Dalam pemeriksaan tersebut, juga ditemukan pasien yang penderita diabetes dan kolesterol tinggi. Sehingga diharapkan untuk melakukan pemeriksaan lanjutan. "Untuk penyakit diabetes dan kolesterol harus ada pemeriksaan berkala. Jadi yang bisa kita obati. Yang tidak bisa kita obati, saat ini kita berikan obat sementara, dan kita sarankan mencari pengobatan yang fasilitas yang lebih lengkap," katanya.
Gerakan Gus AMI Peduli Gempa Majene-Mamuju dilaksanakan Sekretaris DPP PKB Bidang Kesehatan dan Penguatan Inklusi Disabilitas, dr Makki Manarul Hidayah (Gus Makki) untuk langsung berangkat menuju Sulbar dengan melibatkan tim dokter dari Jakarta.
PKB Peduli langsung menggelar kegiatan pelayanan kesehatan gratis bagi para pengungsi, Jumat (22/1/2021) sore. Kegiatan dipusatkan di Jalan Nuri, lingkungan Kurungan Bassi, Kelurahan Karema, Kecamatan Mamuju, Kabupaten Mamuju. "Kegiatan ini didukung penuh oleh Ketum DPP PKB Gus AMI," kata Gus Makki, dalam keterangan tertulis, Jumat (22/1/2021).
Sasaran utama PKB Peduli kali ini adalah kaum manula, balita, perempuan, korban gempa dan masyarakat setempat."Kegiatan yang dilangsungkan pada hari ini disambut antusias warga, mereka memang sangat membutuhkan bantuan tenaga kesehatan," ujarnya. Makki berterima kasih karena DPC PKB Mamuju dengan sigap memfasilitasi tim Gus AMI Peduli.
Sementara itu, Ketua DPC PKB Mamuju, Bakri Bestari berkata, kegiatan hari ini juga dibantu oleh relawan pemuda lokal dan komunitas pemuda Kurungan Bassi. "Kami mewakili masyarakat mengucapkan terima kasih kepada Gus AMI yang dengan sigap mengirimkan bantuan untuk korban gempa di Majene ini," katanya.
Menurut Bakri bantuan tersebut sangat berharga bagi warga Mamuju yang terkena bencana. Ia berharap nantinya ada lagi bantuan rekontruksi di beberapa titik. "Masyarakat sangat bersyukur dengan bantuan kesehatan dan sembako," ucapnya.
Sementara itu, dr Arif dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Lampung yang ikut rombongan Gus AMI Peduli menyatakan pengungsi yang diperiksa menderita sakit maag, sakit pinggang dan darah tinggi.
"Darah tinggi karena mungkin banyak mengkonsumsi ikan asin, sakit pinggang banyak juga akibat dari tertimpa benda-benda ketika gempa. Kalau sakit maag mungkin dia sempat kelaparan sebelumnya, mungkin," tuturnya.
Dalam pemeriksaan tersebut, juga ditemukan pasien yang penderita diabetes dan kolesterol tinggi. Sehingga diharapkan untuk melakukan pemeriksaan lanjutan. "Untuk penyakit diabetes dan kolesterol harus ada pemeriksaan berkala. Jadi yang bisa kita obati. Yang tidak bisa kita obati, saat ini kita berikan obat sementara, dan kita sarankan mencari pengobatan yang fasilitas yang lebih lengkap," katanya.
(shf)