Korban Gempa Majene di Ulumanda Adang Kendaraan dan Berebut Bantuan
loading...
A
A
A
MAJENE - Warga asal Desa Ulumanda, Kecamatan Ulumanda, Majene , Sulawesi Barat yang menjadi korban Gempa Majene berkerumun dan berebut bantuan logistik dari relawan. Mereka berebut karena khawatir tidak mendapat bantuan. Aksi ini terjadi di rumah Camat Ulumanda, sementara petugas relawan tak mampu menghalau warga yang berebut bantuan.
Aksi warga yang berebut bantuan ini pun terekam video amatir warga. Dalam video yang berdurasi 54 detik tersebut terlihat belasan warga berebut bantuan berupa mi instan dan sembako lainnya. Aksi ini terhenti saat salah satu petugas berteriak sambil melempar sepatunya kearah kerumunan warga.
Selain itu aksi hampir serupa terjadi di jalan dimana sejumlah warga terdiri dari anak-anak dan ibu ibu menghadang sebuah kendaraan pribadi berwarna merah. Dalam video berdurasi 60 detik itu terlihat bagaimana sejumlah warga menghadang mobil dan meminta sembako yang dibawa di dalam mobil. Mereka karena khawatir tidak mendapat bantuan. Aksi terhenti saat pengendara melambaikan tangan memberi isarat jika bahan makanan yang dibawa habis.
Sementara itu Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) terus melakukan pendistribusian logistik ke tiap titik pengungsian korban Gempa Majene melalui udara dengan menggunakan helikopter.
“Salah satunya pendistribusian di posko induk pengungsian yang ada di Sport Center, Kelurahan Rangas, Kecamatan Banggae, Kabupaten Majene dengan membawa logistik sebanyak 2,5 Ton. Pendistribusian logistik diantanya selimut, beras, terpal, air mineral dan makanan siap saji serta popok bayi,” kata Mayor Febie Arinsa anggota TNI AU dari Lanud Hasanuddin.
Data dari Pemerintah Kabupaten Majene hingga hari ini jumlah pengungsi yang menjadi korban bencana Majene tersebar di delapan kecamatan sebanyak 24.250 Orang.
Aksi warga yang berebut bantuan ini pun terekam video amatir warga. Dalam video yang berdurasi 54 detik tersebut terlihat belasan warga berebut bantuan berupa mi instan dan sembako lainnya. Aksi ini terhenti saat salah satu petugas berteriak sambil melempar sepatunya kearah kerumunan warga.
Selain itu aksi hampir serupa terjadi di jalan dimana sejumlah warga terdiri dari anak-anak dan ibu ibu menghadang sebuah kendaraan pribadi berwarna merah. Dalam video berdurasi 60 detik itu terlihat bagaimana sejumlah warga menghadang mobil dan meminta sembako yang dibawa di dalam mobil. Mereka karena khawatir tidak mendapat bantuan. Aksi terhenti saat pengendara melambaikan tangan memberi isarat jika bahan makanan yang dibawa habis.
Sementara itu Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) terus melakukan pendistribusian logistik ke tiap titik pengungsian korban Gempa Majene melalui udara dengan menggunakan helikopter.
“Salah satunya pendistribusian di posko induk pengungsian yang ada di Sport Center, Kelurahan Rangas, Kecamatan Banggae, Kabupaten Majene dengan membawa logistik sebanyak 2,5 Ton. Pendistribusian logistik diantanya selimut, beras, terpal, air mineral dan makanan siap saji serta popok bayi,” kata Mayor Febie Arinsa anggota TNI AU dari Lanud Hasanuddin.
Data dari Pemerintah Kabupaten Majene hingga hari ini jumlah pengungsi yang menjadi korban bencana Majene tersebar di delapan kecamatan sebanyak 24.250 Orang.
(sms)