Puluhan Hektar Tanaman Tersapu Banjir, Petani di Halmahera Utara Merugi
loading...
A
A
A
HALUT - Petani di Kabupaten Halmahera Utara Maluku Utara merugi, setelah banjir di daerah itu merusak tanaman hingga gagal panen. Banjir bandang pada (16/01/2021) pekan lalu itu merusak tanaman para petani holtikultura dan tanaman padi puluhan hektar di dua kecamatan, yakni Kecamatan Kao Barat dan Kecamatan Galela Barat.
"Banyak tanaman pertanian yang rusak. Di Kao Barat sekitat 25 hektar yang rusak, area sawah yang tergenang banjir termasuk yang siap panen dan ada sementara dalam proses pertumbuhan," kata Kepala Dinas Pertanian Hslmahera Utara, Daud Jumat (22/01/2021).
Khusus di Kecamatan Galela Barat yang merupakan basis daerah tanaman Holtikultura, juga takluput dari terjangan banjir . "Di Galela, secara keseluruhan kerugian yang dialami petani terutama Horti. Banyak yang gagal panen karna tersabu banjir. Oleh karena itu, lanjut Daud, petani tidak selayaknya menanam di badan sungan paling tidak 200 meter dari bibir sungai," jelasnya.
Saat ini Pemerintah Daerah berupaya menanggulangi kerugian para petani, dengan memberikan bantuan berupa bibit dan pupuk secaa cuma-cima. "Kami dari Pemda setelah berkoordinasi dengan Kementrian, kami akan membantu dalam hal ini bibit dan pupuk secepatnya, dan dalam tahun anggaran ini ada bantuan berupa bibit," tutupnya.
"Banyak tanaman pertanian yang rusak. Di Kao Barat sekitat 25 hektar yang rusak, area sawah yang tergenang banjir termasuk yang siap panen dan ada sementara dalam proses pertumbuhan," kata Kepala Dinas Pertanian Hslmahera Utara, Daud Jumat (22/01/2021).
Khusus di Kecamatan Galela Barat yang merupakan basis daerah tanaman Holtikultura, juga takluput dari terjangan banjir . "Di Galela, secara keseluruhan kerugian yang dialami petani terutama Horti. Banyak yang gagal panen karna tersabu banjir. Oleh karena itu, lanjut Daud, petani tidak selayaknya menanam di badan sungan paling tidak 200 meter dari bibir sungai," jelasnya.
Baca Juga
Saat ini Pemerintah Daerah berupaya menanggulangi kerugian para petani, dengan memberikan bantuan berupa bibit dan pupuk secaa cuma-cima. "Kami dari Pemda setelah berkoordinasi dengan Kementrian, kami akan membantu dalam hal ini bibit dan pupuk secepatnya, dan dalam tahun anggaran ini ada bantuan berupa bibit," tutupnya.
(don)