Duduki Peringkat Atas JFE, RFB Palembang Targetkan 1.000 Nasabah Baru
loading...
A
A
A
PALEMBANG - PT Rifan Financindo Berjangka (RFB) menduduki posisi peringkat pertama, untuk jumlah volume transaksi di tahun 2020 dari 10 pialang teratas di Jakarta Futures Exchange (JFE).
Direktur Utama PT RFB, Ovide Decroli mengatakan, pihaknya mencatatkan total volume transaksi 1,6 juta lot hingga akhir tahun 2020. Hasil tersebut meningkat 6,59 persen dari pencapaian tahun 2019 lalu.
"Ini hasil yang luar biasa ditengah situasi sulit di masa pandemi COVID-19 , kami berhasil melalui perjalanan dengan baik," ujar Ovide, Jumat (22/1/2021).
Menurutnya, sepanjang tahun 2020, transaksi bilateral seperti Sistem Perdagangan Alternatif (SPA) memberikan kontribusi terbesar dengan total volume transaksi sebesar 1,3 juta lot, sementara untuk transaksi multilateral sebesar 315 ribu lot.
"Di tahun 2020 terdapat peningkatan nasabah baru terhadap PT RFB yakni mencapai 4.713 nasabah atau tumbuh sebanyak 17,62 persen," ucapnya.
Ovide juga menilai, peluang di tahun 2021 masih terbuka luas untuk pertumbuhan pasar Perdagangan Berjangka Komoditi (PBK) meski ditengah wanah COVID-19.
Sementara itu, Pimpinan Cabang RFB Palembang, Eko Budi Prasetyo mengatakan, ama seperti RFB Pusat, pihaknya juga mengalami pertumbuhan yang signifikan, bahkan selama tahun 2020 pembukuan volume transaksi tercatat lebih dari 176.000 lot di masa pandemi COVID-19.
"Sepanjang tahun 2020 kita secara total volume transaksi RFB Palembang mencapai 176.259 lot atau naik sebesar 5,20 persen dari tahun 2019 lalu," ungkap Eko.
Baca juga: Pengedar Narkoba di Desa Modong PALI Tewas Disambar Pelor Polisi
Sedangkan untuk total nasabah baru RFB Palembang tercatat tumbuh 18,86 persen atau meningkat sebanyak 586 nasabah.
"Ini semua berkat kerja keras tim. Seluruh upaya yang dilakukan hanya fokus pada satu titik yaitu berhasil mengakhiri tahun dengan rapor biru. Dan di tahun 2021 ini, kami semakin optimistis menargetkan total volume transaksi sebesar 286.000 lot dengan target jumlah nasabah baru sebanyak 1.000 nasabah," terangnya.
Baca juga: Jenazah Rion Korban Sriwijaya Air Asal Lubuklinggau Teridentifikasi
Eko mengungkapkan, untuk mencapai target tersebut, pihaknya telah mempersiapkan beberapa strategi, diantaranya meningkatkan edukasi melalui media dan memaksimalkan penggunaan social media baik untuk kebutuhan perekrutan maupun layanan edukasi kepada nasabah.
"Untuk tahun ini transaksi emas sepertinya masih mendominasi transaksi seperti tahun 2020 lalu, dimana total transkasi emas hampir 90 persen dan 10 persen lainnya merupakan transaksi indek saham Hangseng, Porek dan Nike," ungkapnya.
Direktur Utama PT RFB, Ovide Decroli mengatakan, pihaknya mencatatkan total volume transaksi 1,6 juta lot hingga akhir tahun 2020. Hasil tersebut meningkat 6,59 persen dari pencapaian tahun 2019 lalu.
"Ini hasil yang luar biasa ditengah situasi sulit di masa pandemi COVID-19 , kami berhasil melalui perjalanan dengan baik," ujar Ovide, Jumat (22/1/2021).
Menurutnya, sepanjang tahun 2020, transaksi bilateral seperti Sistem Perdagangan Alternatif (SPA) memberikan kontribusi terbesar dengan total volume transaksi sebesar 1,3 juta lot, sementara untuk transaksi multilateral sebesar 315 ribu lot.
"Di tahun 2020 terdapat peningkatan nasabah baru terhadap PT RFB yakni mencapai 4.713 nasabah atau tumbuh sebanyak 17,62 persen," ucapnya.
Ovide juga menilai, peluang di tahun 2021 masih terbuka luas untuk pertumbuhan pasar Perdagangan Berjangka Komoditi (PBK) meski ditengah wanah COVID-19.
Sementara itu, Pimpinan Cabang RFB Palembang, Eko Budi Prasetyo mengatakan, ama seperti RFB Pusat, pihaknya juga mengalami pertumbuhan yang signifikan, bahkan selama tahun 2020 pembukuan volume transaksi tercatat lebih dari 176.000 lot di masa pandemi COVID-19.
"Sepanjang tahun 2020 kita secara total volume transaksi RFB Palembang mencapai 176.259 lot atau naik sebesar 5,20 persen dari tahun 2019 lalu," ungkap Eko.
Baca juga: Pengedar Narkoba di Desa Modong PALI Tewas Disambar Pelor Polisi
Sedangkan untuk total nasabah baru RFB Palembang tercatat tumbuh 18,86 persen atau meningkat sebanyak 586 nasabah.
"Ini semua berkat kerja keras tim. Seluruh upaya yang dilakukan hanya fokus pada satu titik yaitu berhasil mengakhiri tahun dengan rapor biru. Dan di tahun 2021 ini, kami semakin optimistis menargetkan total volume transaksi sebesar 286.000 lot dengan target jumlah nasabah baru sebanyak 1.000 nasabah," terangnya.
Baca juga: Jenazah Rion Korban Sriwijaya Air Asal Lubuklinggau Teridentifikasi
Eko mengungkapkan, untuk mencapai target tersebut, pihaknya telah mempersiapkan beberapa strategi, diantaranya meningkatkan edukasi melalui media dan memaksimalkan penggunaan social media baik untuk kebutuhan perekrutan maupun layanan edukasi kepada nasabah.
"Untuk tahun ini transaksi emas sepertinya masih mendominasi transaksi seperti tahun 2020 lalu, dimana total transkasi emas hampir 90 persen dan 10 persen lainnya merupakan transaksi indek saham Hangseng, Porek dan Nike," ungkapnya.
(boy)