Pj Wali Kota Makassar Cari Solusi Tangani Banjir di Manggala
loading...
A
A
A
"Terus edukasi warga tentang protokol kesehatan, karena dalam kondisi apapun penting untuk menjaga kesehatan," ungkap dia.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD ) Kota Makassar mencatat ada 125 kepala keluarga (KK) yang menjadi korban banjir . Dari jumlah itu, sedikitnya ada 500 rumah yang terendam sejak diguyur hujan dengan intensitas tinggi beberapa hari terakhir.
Kepala BPBD Kota Makassar, Muhammad Rusli mengatakan korban banjir diungsikan ke sejumlah posko. Ada yang di masjid, ada pula yang ke rumah kerabat hingga tetangga. Sejumlah bantuan pun telah diberikan kepada korban banjir .
"Selimut, sarung, dan lain-lain itu kita sudah siapkan," singkat Rusli.
Sebelumnya, Kepala Satuan Kerja Pelaksanaan Jaringan Sumber Air (PJSA) BBWS-PJ Kementerian PU-PR , Saleh Thalib mengatakan untuk mengatasi banjir di wilayah Perumnas Antang Manggala perlu dibangun tanggul dan normalisasi sungai.
Sehingga jika curah hujan tinggi, air dapat mengalir dan tidak menyebar ke pemukiman warga. Kata dia, Kolam Regulasi Nipa-Nipa belum mampu menuntaskan banjir 100%. Sebab kolam itu hanya berfungsi untuk menampung air sementara sebagian debit air saat terjadi banjir di bagian hulu Sungai Tallo.
"Jadi sebagian air masuk ke kolam regulasi, sebagian lagi ke pemukiman warga. Jadi dengan adanya kolam itu tidak semua lantas teratasi, tapi bertahap," ujar dia.
Dia menyebut ada beberapa program pengendalian banjir yang perlu dilakukan yaitu pembuatan tanggul banjir dibeberapa titik rawan di daerah sungai Tallo dan normalisasi sungai. Salah satunya sungai disekitaran wilayah Manggala, perlu dibangun tanggul di kedua sungai itu. Kurang lebih 5 kilometer.
"Sekarang kan belum ada tanggul jadi memang perlu kita bangun tanggul banjir dan normalisasi aliran sungai," papar Saleh.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD ) Kota Makassar mencatat ada 125 kepala keluarga (KK) yang menjadi korban banjir . Dari jumlah itu, sedikitnya ada 500 rumah yang terendam sejak diguyur hujan dengan intensitas tinggi beberapa hari terakhir.
Kepala BPBD Kota Makassar, Muhammad Rusli mengatakan korban banjir diungsikan ke sejumlah posko. Ada yang di masjid, ada pula yang ke rumah kerabat hingga tetangga. Sejumlah bantuan pun telah diberikan kepada korban banjir .
"Selimut, sarung, dan lain-lain itu kita sudah siapkan," singkat Rusli.
Sebelumnya, Kepala Satuan Kerja Pelaksanaan Jaringan Sumber Air (PJSA) BBWS-PJ Kementerian PU-PR , Saleh Thalib mengatakan untuk mengatasi banjir di wilayah Perumnas Antang Manggala perlu dibangun tanggul dan normalisasi sungai.
Sehingga jika curah hujan tinggi, air dapat mengalir dan tidak menyebar ke pemukiman warga. Kata dia, Kolam Regulasi Nipa-Nipa belum mampu menuntaskan banjir 100%. Sebab kolam itu hanya berfungsi untuk menampung air sementara sebagian debit air saat terjadi banjir di bagian hulu Sungai Tallo.
"Jadi sebagian air masuk ke kolam regulasi, sebagian lagi ke pemukiman warga. Jadi dengan adanya kolam itu tidak semua lantas teratasi, tapi bertahap," ujar dia.
Dia menyebut ada beberapa program pengendalian banjir yang perlu dilakukan yaitu pembuatan tanggul banjir dibeberapa titik rawan di daerah sungai Tallo dan normalisasi sungai. Salah satunya sungai disekitaran wilayah Manggala, perlu dibangun tanggul di kedua sungai itu. Kurang lebih 5 kilometer.
"Sekarang kan belum ada tanggul jadi memang perlu kita bangun tanggul banjir dan normalisasi aliran sungai," papar Saleh.