Diguyur Hujan, Jalan Penghubung Desa Pujananting dan Bulo-bulo Longsor
loading...
A
A
A
BARRU - Jalan poros penghubung Desa Pujananting dan Bulo-bulo nyaris terputus akibat longsor . Longsor itu diduga terjadi karena hujan deras yang mengguyur Kecamatan Pujananting, Kabupaten Barru sejak beberapa hari terakhir.
Anggota DPRD Barru , Hacing yang juga merupakan warga Desa Bulo-bulo menyatakan, lokasi jalan longsor itu terletak di Dusun Mattiro Deceng, Desa Pujananting, Kecamatan Pujananting, tepatnya di jalan poros Punranga-Bulo-bulo.
Baca Juga: Jalan Longsor, Jalur Transportasi Antarkecamatan di Tana Toraja Lumpuh
"Kejadian longsor jalan aspal ini sejak kemarin dan diperkirakan jalan amblas itu, panjangnya sekitar 10 meter. Kondisinya sangat parah karena jalur jalan itu nyaris putus," ujar Hacing yang dihubungi Rabu (20/1/2021).
Mantan Kades Bulo-bulo ini mengatakan, jalan longsor tersebut sudah yang kedua kalinya terjadi. Kejadian serupa terjadi tahun lalu. Tetapi tidak separah dengan kejadian longsor Selasa (19/1/2021) malam kemarin.
" Longsor tahun lalu tidak sampai menyebabkan jalan aspal ini terputus. Tetapi sekarang jalur jalan tersebut sudah tidak bisa lagi dilalui kendaraan roda dua dan roda empat," terangnya.
Legislator Partai Golkar ini menambahkan, jalan longsor pada 2020 pernah dikunjungi tim DPRD bersama Dinas PU dan BPBD. Bahkan tahun lalu, Kades Pujananting juga sudah melaporkan ke Pemkab Barru .
"Tetapi sampai sekarang tidak ada upaya tindak lanjut dari pihak yang berwenang. Kini akses warga dari Desa Bulo-bulo tujuan desa Pujananting dan Kecamatan Tanete Riaja atau yang mau ke Kota Barru harus lewat Pangkep," beber Hacing.
Dua instansi teknis, BPBD dan PUPR saat ini belum melakukan upaya tindak lanjut dari longsornya jalan poros Punranga-Bulo-bulo.
Dinas PUPR mengarahkanpenanganan masalah jalan longsor karena bencana alam merupakan wilayah teknis dari BPBD dan anggaran bencana ada di BPBD. Seperti diakui Kepala Dinas PUPR Barru Baharuddin saat dihubungi. Ia menyatakan, perbaikan jalan longsor karena bencana bukan wewenang PUPR.
"Semestinya BPBD yang turun lebih awal untuk membuat laporan kondisi terkini dari jalan longsor, kemudian memetakan luas kejadian dan beberapa hal lain yang bersifat teknis. Nanti dari laporan inilah yang dikirim ke PUPR," kata Baharuddin.
Sementara itu Kepala Pelaksana BPBD Barru, Nasriah Majid yang dihubungi secara terpisah mengaku sudah melihat foto jalan longsor setelah dikirimi anggota DPRD Barru , Hacing.
"Tim TRC BPBD sudah bertolak ke lokasi longsor dan selanjutnya kami akan membuat laporan dan secepatnya dikoordinasikan dengan Dinas PUPR. Hal ini penting karena dinas PUPR yang akan menindaklanjuti perbaikan jalan di lokasi," kata Nasriah.
Anggota DPRD Barru , Hacing yang juga merupakan warga Desa Bulo-bulo menyatakan, lokasi jalan longsor itu terletak di Dusun Mattiro Deceng, Desa Pujananting, Kecamatan Pujananting, tepatnya di jalan poros Punranga-Bulo-bulo.
Baca Juga: Jalan Longsor, Jalur Transportasi Antarkecamatan di Tana Toraja Lumpuh
"Kejadian longsor jalan aspal ini sejak kemarin dan diperkirakan jalan amblas itu, panjangnya sekitar 10 meter. Kondisinya sangat parah karena jalur jalan itu nyaris putus," ujar Hacing yang dihubungi Rabu (20/1/2021).
Mantan Kades Bulo-bulo ini mengatakan, jalan longsor tersebut sudah yang kedua kalinya terjadi. Kejadian serupa terjadi tahun lalu. Tetapi tidak separah dengan kejadian longsor Selasa (19/1/2021) malam kemarin.
" Longsor tahun lalu tidak sampai menyebabkan jalan aspal ini terputus. Tetapi sekarang jalur jalan tersebut sudah tidak bisa lagi dilalui kendaraan roda dua dan roda empat," terangnya.
Legislator Partai Golkar ini menambahkan, jalan longsor pada 2020 pernah dikunjungi tim DPRD bersama Dinas PU dan BPBD. Bahkan tahun lalu, Kades Pujananting juga sudah melaporkan ke Pemkab Barru .
"Tetapi sampai sekarang tidak ada upaya tindak lanjut dari pihak yang berwenang. Kini akses warga dari Desa Bulo-bulo tujuan desa Pujananting dan Kecamatan Tanete Riaja atau yang mau ke Kota Barru harus lewat Pangkep," beber Hacing.
Dua instansi teknis, BPBD dan PUPR saat ini belum melakukan upaya tindak lanjut dari longsornya jalan poros Punranga-Bulo-bulo.
Dinas PUPR mengarahkanpenanganan masalah jalan longsor karena bencana alam merupakan wilayah teknis dari BPBD dan anggaran bencana ada di BPBD. Seperti diakui Kepala Dinas PUPR Barru Baharuddin saat dihubungi. Ia menyatakan, perbaikan jalan longsor karena bencana bukan wewenang PUPR.
"Semestinya BPBD yang turun lebih awal untuk membuat laporan kondisi terkini dari jalan longsor, kemudian memetakan luas kejadian dan beberapa hal lain yang bersifat teknis. Nanti dari laporan inilah yang dikirim ke PUPR," kata Baharuddin.
Sementara itu Kepala Pelaksana BPBD Barru, Nasriah Majid yang dihubungi secara terpisah mengaku sudah melihat foto jalan longsor setelah dikirimi anggota DPRD Barru , Hacing.
"Tim TRC BPBD sudah bertolak ke lokasi longsor dan selanjutnya kami akan membuat laporan dan secepatnya dikoordinasikan dengan Dinas PUPR. Hal ini penting karena dinas PUPR yang akan menindaklanjuti perbaikan jalan di lokasi," kata Nasriah.
(luq)