Seluruh Kabupaten/Kota di Jabar Rawan Bencana, Warga Diimbau Waspada

Sabtu, 16 Januari 2021 - 18:41 WIB
loading...
A A A
Menurut Kang Emil, fenomena La Nina membawa dampak curah hujan yang tinggi dan naiknya gelombang laut. Kondisi tersebut berakibat pada tingginya potensi banjir. Bahkan, kata Kang Emil, khusus wilayah di kawasan pesisir pantai selatan Jabar, harus juga mewaspadai potensi bencana tsunami.

"Saya sudah perintahkan BPBD Jabar melakukan simulasi penyelamatan tsunami, harus segera dilakukan di selatan Jabar. Masyarakat harus paham, harus tahu early warning system kalau (tsunami) terjadi, kemana larinya sudah tahu," katanya.

Lebih lanjut Kang Emil mengatakan, seluruh pemangku kepentingan di 27 kabupaten/kota di Jabar harus bersiaga, terutama dalam penanganan pascabencana. "Seperti pada peristiwa banjir besar di Jabodetabek pada awal tahun 2020 lalu. Peristiwa tersebut bisa dijadikan rujukan untuk menerapkan pola mitigasi yang diterapkan, termasuk menyiapkan sarana, alat, hingga teknologi pendukungnya," paparnya.

Badan Meteorologi Dermatologi dan Geofisika ( BMKG ) pun telah meminta pemerintah mengantisipasi datangnya musim hujan menyusul terdeteksinya La Nina di Samudra Pasifik yang berdampak terhadap tingginya curah hujan di Indonesia. Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati menjelaskan, La Nina merupakan anomali suhu muka air laut dimana suhu di laut akan lebih dingin, bahkan bisa sampai minus satu derajat celcius atau lebih.

kibatnya, aliran masa udara basah lebih kuat dibandingkan saat normal dari wilayah pasifik masuk ke Indonesia, terutama Indonesia timur, tengah, dan utara. "Dampaknya adalah curah hujan bulanan di Indonesia ini akan semakin meningkat. Peningkatan ini bervariasi atau tidak seragam dari segi ruang dan waktu," jelasnya.
(don)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.5383 seconds (0.1#10.140)