Pejabat Positif Corona, Ratusan ASN Pemkot Salatiga Jalani Rapid Test

Jum'at, 15 Mei 2020 - 12:48 WIB
loading...
Pejabat Positif Corona, Ratusan ASN Pemkot Salatiga Jalani Rapid Test
Sejumlah PNS saat menjalani rapid tes di komplek Kantor Pemkot Salatiga, Jumat (15/5/2020). Foto/IST
A A A
SALATIGA - Sebanyak 110 orang aparatur sipil negara (ASN) Pemkot Salatiga menjalani rapid test di komplek kantor meraka, Jumat (15/5/2020). Mereka harus menjalani rapid test lantaran diduga pernah kontak dengan seorang pejabat di lingkungan Setda Kota Salatiga yang terkonfirmasi positif terjangkit virus corona (COVID-19).

Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Salatiga Siti Zuraidah mengatakan, pejabat yang positif corona merupakan pasien kasus 17 yang berasal dari klaster Kampung Blondo Celong, Kelurahan Sidorejo Kidul, Kecamatan Tingkir. Dari hasil tracking, pasien berjenis kelamin laki-laki berusia 47 tahun itu kontak langsung dengan sekitar 110 orang pegawai di lingkungan Pemkot Salatiga.

"Mereka itu ada berstatus ASN yang bekerja dalam satu ruangan. Selain sesama ASN yang bekerja di dalam ruangan sama juga pegawai lain ketika bertemu dalam rapat tertentu, sekadar berdiskusi termasuk para driver. Untuk itu, mereka kami rapid test," katanya.

Menurut Zuraidah, hasil rapid test corona ratusan orang pegawai Pemkot Salatiga tersebut dapat diketahui siang nanti. Bagi mereka negatif COVID-19 diperbolehkan beraktivitas seperti biasanya. Sedangkan yang positif langsung diambil tindakan lanjutan.

"Khusus 20 orang yang bekerja di satu ruangan dengan pasien kasus ke 17 wajib melakukan isolasi mandiri sampai hasil swab menunjukkan negatif virus Corona," terangnya.(Baca juga: Satu Pejabat Pemkot Salatiga Positif Corona )

Dia menjelaskan, dalam rapid test kali ini melibatkan seluruh tenaga medis di Kota Salatiga dari rumah sakit dan Puskesmas. Yang mana, semula setiap Puskesmas hanya melayani layanan kesehatan sesuai wilayah masing-masing.

Zuraidah menyatakan dari kasus pasien positif Corona ke 17 ini, dua orang telah dinyatakan positif. Sedangkan yang mestinya menjalani rapid tes jumlah jauh lebih banyak hanya saja mayoritas saat dimintai keterangan tidak mengaku.

"Mereka rata-rata takut diisolasi. Ini justru menjadi persoalan baru. Maka saya minta demi kebaikan bersama kooperatif lah dan jujur lah pada petugas medis. Jika pernah kontak langsung jangan bilangnya tidak," ujarnya.(Baca juga: Satu Pejabat Positif Corona, Roda Pemerintahan Salatiga Normal )
(nun)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1019 seconds (0.1#10.140)