Warning itu disampaikan setelah Imam Achmad Sadisun bersama tim Kelompok Keilmuan (KK) Geologi Terapan, Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian (FITB) ITB meninjau langsung lokasi kejadian.
Baca juga: 21 Korban Tewas Tertimbun Longsor di Sumedang Ditemukan, 19 Masih Hilang
Tim menemukan rekahan lain berjarak 7 meter dari lokasi kejadian awal di bagian atas lereng dekat ke jalan, Dusun Bojong Kondang, Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang.
Baca Juga:
"Kami melihat longsoran susulan ini belum berhenti. Tim ITB ke sana (lokasi longsor Cimanggung). Retakan itu ternyata masih ada sampai ke jalan di perumahan yang ada di atas (Kompleks SBG) dan paling jauh jaraknya 7 meter. Nah ini suatu saat bisa jadi meluncur lagi (longsor)," kata Imam Achmad Sadisun.
Imam Achmad Sadisun mengemukakan, longsor di Cimanggung, Kabupaten Sumedang, bukan pertama kali terjadi. Berdasarkan catatan dan kesaksian warga, telah terjadi empat kali bencana longsor di kawasan itu.
"Dari berbagai dokumentasi foto dan video, dapat diamati jelas bahwa longsor susulan cenderung berkembang manuju arah gawir (jurang) utama atau mahkotanya,” ujarnya.
Baca juga: Jembatan Penghubung Garut - Pangalengan Ambruk, Akses Jalan Dua Arah Lumpuh