Hendi Akan Buka Donasi Untuk Sediakan Buka Puasa Gratis

Jum'at, 17 April 2020 - 10:03 WIB
loading...
Hendi Akan Buka Donasi...
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi saat diwawancarai awak media. Foto: Dok.Humas Pemkot Semarang
A A A
SEMARANG - Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi akan membuka donasi untuk menyediakan buka puasa gratis bagi sebagian warga yang tidak mampu karena terdampak covid-19.

Makanan berbuka puasa itu, rencananya akan diantarkan ke rumah - rumah, sehingga masyarakat tidak perlu berkumpul untuk berbuka puasa.

Namun Wali Kota Semarang yang akrab disapa Hendi tersebut menyebutkan, terkait jumlah santapan buka puasa yang akan didistribusikan secara gratis oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang akan ditentukan pada H-3 menjelang bulan Ramadan. Namun Hendi memastikan, pemkot minimal akan menyediakan buka puasa gratis sebanyak empat kali. Sedangkan sisanya akan menyesuaikan besaran partisipasi masyarakat yang mampu di Kota Semarang.

"Saya baru saja mengambil keputusan untuk membuka donasi khusus untuk takjil dan santapan buka puasa masyarakat tidak mampu yang terdampak covid-19. Saya sudah hitung kalau untuk 177 kelurahan diupayakan ada 64.400 paket berbuka puasa. Kalau indeksnya sekitar Rp10.000, berarti dalam satu hari butuh Rp644 juta," kata Hendi dalam siara pers yang diterima SINDOnews, Kamis (17/4/2020) malam.

Dengan hitungan tersebut, kata Hendi, selama Ramadan minimal ada empat hari buka puasa yang dibagikan lurah dan RT, RW kepada warga membutuhkan. "Untuk 26 harinya kalau ada yang mau berpartisipasi satu hari atau dua hari monggo, nanti kita evaluasi H-3 ada berapa hari buka puasa dan takjil yang bisa dibagikan secara gratis," ujarnya.

Sementara itu, terkait stok pangan di Kota Semarang jelang bulan Ramadan, Hendi menyatakan hampir semua bahan pokok yang ada dalam kategori aman, kecuali gula. "Komunikasi dengan Bulog seminggu yang lalu, tiga bulan ke depan beras masih cukup. Kita juga cek ke pedangang-pedagang, mereka mengatakan kalau untuk sembako tidak kesulitan, kecuali gula," ujarnya.

Disisi lain meskipun stok pangan relatif terjaga, Hendi tetap mengingatkan masyarakat untuk tidak melakukan pembelian yang berlebihan. "Tapi walaupun stoknya aman, jumlah dan volume pembeliannya juga harus dibatasi. Misal kalau beli gula ya dua kilogram, kalau beras ya 10 kilogram dulu, kalau habis baru beli lagi sejumlah itu. Saya berharap tidak terjadi panik buying di masyarakat, karena justru menjadi tidak baik untuk kita semua," tandasnya.
(nun)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2874 seconds (0.1#10.24)