Rahmania Ekananda, Istri Perwira TNI AU Jadi korban Sriwijaya Air, Ini Kata Temannya
loading...
A
A
A
Rahmania Ekananda pernah kuliah di Fakultas Psikologi, salah satu kampus negeri di Surabaya. Rahmania yang lahir 22 November 1981, menikah dengan Kolonel Tek Ahmad Khaidir (47) pada tahun 2005. Pernikahan berlangsung di Pare, Kabupaten Kediri. Setelah menikah, Rahmania berpindah-pindah tempat tinggal mengikuti tugas suami.
(Baca juga: Begini Suasana Posko Ante Mortem Korban Pesawat Sriwijaya Air di RS Polri )
Sebelum di Pontianak, pasutri ini pernah bertempat tinggal di Madiun. Saat itu Ahmad Khaidir menjabat sebagai kepala sekolah SMK Penerbangan Angkasa Iswahyudi, Madiun. Saat Khaidir berdinas di Mabes TNI, keluarga ini bertempat tinggal di Jakarta. Saat ini mereka berdomisili di Pontianak, Kalimantan. Perjalanan udara dari Jakarta ke Pontianak Sabtu (9/1/2021) kemarin, dalam rangka menyusul suami.
Ny Nanik Mardiati Zarkasi, ibunda Rahmania berharap masih ada keajaiban dari musibah yang terjadi. Pada libur tahun baru 2020 kemarin, Rahmania beserta dua anaknya sempat pulang ke Pare, Kabupaten Kediri. Rahmania menikmati liburan di rumah orang tuanya selama tiga minggu.
Percakapan terakhir keluarga dengan Rahmania adalah saat yang bersangkutan memberitahu sedang menunggu pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang sedang delay. Ny Nanik hanya berharap anak, kedua cucu serta pembantunya, ditemukan dalam keadaan selamat. "Berharap ada keajaiban bisa bertemu dengan anak dan cucu," tutur Ny Nanik.
(Baca juga: Jatuh di Kepulauan Seribu, Copilot Sriwijaya SJ-182 Banjir Doa dan Ucapan Duka )
Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta dengan tujuan Bandara Supadio, Pontianak jatuh di perairan Kepulauan Seribu Sabtu sore (9/1/2021). Sesuai data manifes, jumlah korban sebanyak 62 orang. Yakni terdiri atas 50 penumpang dan 12 orang kru pesawat.
(Baca juga: Begini Suasana Posko Ante Mortem Korban Pesawat Sriwijaya Air di RS Polri )
Sebelum di Pontianak, pasutri ini pernah bertempat tinggal di Madiun. Saat itu Ahmad Khaidir menjabat sebagai kepala sekolah SMK Penerbangan Angkasa Iswahyudi, Madiun. Saat Khaidir berdinas di Mabes TNI, keluarga ini bertempat tinggal di Jakarta. Saat ini mereka berdomisili di Pontianak, Kalimantan. Perjalanan udara dari Jakarta ke Pontianak Sabtu (9/1/2021) kemarin, dalam rangka menyusul suami.
Ny Nanik Mardiati Zarkasi, ibunda Rahmania berharap masih ada keajaiban dari musibah yang terjadi. Pada libur tahun baru 2020 kemarin, Rahmania beserta dua anaknya sempat pulang ke Pare, Kabupaten Kediri. Rahmania menikmati liburan di rumah orang tuanya selama tiga minggu.
Percakapan terakhir keluarga dengan Rahmania adalah saat yang bersangkutan memberitahu sedang menunggu pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang sedang delay. Ny Nanik hanya berharap anak, kedua cucu serta pembantunya, ditemukan dalam keadaan selamat. "Berharap ada keajaiban bisa bertemu dengan anak dan cucu," tutur Ny Nanik.
(Baca juga: Jatuh di Kepulauan Seribu, Copilot Sriwijaya SJ-182 Banjir Doa dan Ucapan Duka )
Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta dengan tujuan Bandara Supadio, Pontianak jatuh di perairan Kepulauan Seribu Sabtu sore (9/1/2021). Sesuai data manifes, jumlah korban sebanyak 62 orang. Yakni terdiri atas 50 penumpang dan 12 orang kru pesawat.
(eyt)