Malaysia Kembali Izinkan Salat Berjamaah di Masjid
loading...
A
A
A
KUALA LUMPUR - Pemerintah Malaysia dilaporkan akan kembali mengizinkan salat berjamaah di masjid mulai Jumat (15/5/2020) hari ini.
Keputusan ini datang ditengah rencana Kuala Lumpur melonggarkan pembatasan, setelah mereka merasa sudah bisa mengendalikan penyebaran Covid-19.
"Kuala Lumpur, adalah salah satu wilayah federal Malaysia yang akan memungkinkan salat berjamaah yang jumlahnya terbatas atau hanya maksimal 30 orang," kata Menteri Keagamaan Malaysia, Zulkifli Mohamad Al-Bakri.
"Meskipun ibadah dalam Islam tidak hanya terbatas pada masjid dan surau, itu memiliki efek mendalam pada perkembangan spiritual umat Islam," sambungnya, seperti dilansir Reuters pada Kamis (14/5/2020). (BACA JUGA: WHO Prediksi Virus Corona Seperti HIV Tak Pernah Hilang)
Langkah itu mengecualikan 12 negara bagian Malaysia lainnya, yang memiliki undang-undang mereka sendiri tentang masalah agama. Tetapi Zulkifli mengatakan mereka bebas untuk mengambil tindakan serupa jika mereka menginginkannya.
Salat berjamaah di masjid atau surau telah dilarang sejak sekitar pertengahan Maret, setelah lebih dari 2.300 orang terinfeksi Covid-19, dalam wabah terbesar di negara itu, setelah adanya pertemuan keagamaan di sebuah masjid yang dihadiri sekitar 16 ribu orang.
Meskipun kasus harian baru terus menurun, sekolah dan perguruan tinggi akan tetap ditutup hingga 9 Juni. Otoritas kesehatan mengidentifikasi enam kelompok yang melibatkan sekolah agama Islam, dengan 635 siswa dan staf dinyatakan positif. Empat kelompok terkait dengan pertemuan Maret.
Keputusan ini datang ditengah rencana Kuala Lumpur melonggarkan pembatasan, setelah mereka merasa sudah bisa mengendalikan penyebaran Covid-19.
"Kuala Lumpur, adalah salah satu wilayah federal Malaysia yang akan memungkinkan salat berjamaah yang jumlahnya terbatas atau hanya maksimal 30 orang," kata Menteri Keagamaan Malaysia, Zulkifli Mohamad Al-Bakri.
"Meskipun ibadah dalam Islam tidak hanya terbatas pada masjid dan surau, itu memiliki efek mendalam pada perkembangan spiritual umat Islam," sambungnya, seperti dilansir Reuters pada Kamis (14/5/2020). (BACA JUGA: WHO Prediksi Virus Corona Seperti HIV Tak Pernah Hilang)
Langkah itu mengecualikan 12 negara bagian Malaysia lainnya, yang memiliki undang-undang mereka sendiri tentang masalah agama. Tetapi Zulkifli mengatakan mereka bebas untuk mengambil tindakan serupa jika mereka menginginkannya.
Salat berjamaah di masjid atau surau telah dilarang sejak sekitar pertengahan Maret, setelah lebih dari 2.300 orang terinfeksi Covid-19, dalam wabah terbesar di negara itu, setelah adanya pertemuan keagamaan di sebuah masjid yang dihadiri sekitar 16 ribu orang.
Meskipun kasus harian baru terus menurun, sekolah dan perguruan tinggi akan tetap ditutup hingga 9 Juni. Otoritas kesehatan mengidentifikasi enam kelompok yang melibatkan sekolah agama Islam, dengan 635 siswa dan staf dinyatakan positif. Empat kelompok terkait dengan pertemuan Maret.
(vit)