Pasca Libur Nataru, 100 Petugas Pelayan Publik di Purwakarta Diperiksa PCR
loading...
A
A
A
PURWAKARTA - Sebanyak 100 pelayan publik di Kabupaten Purwakarta harus menjalani pemeriksaan swab test PCR COVID-19, Kamis (7/1/2021). Langkah ini sebagai antisipasi terjadinya lonjakan kasus terkonfirmasi positif Corona pasca libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).
(Baca juga: SE Gubernur Berakhir, Masuk ke Bali Tetap Wajib Tes PCR)
Pelayanan publik tersebut berasal dari beberapa organisasi perangkat daerah (OPD), terutama yang sempat terlibat penjagaan posko libur Nataru beberapa waktu lalu. Salah satu OPD yang mendapat perhatian serius adalah Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Purwakarta.
(Baca juga: Begini Kondisi Mobil Eks Trio Macan Chacha Sherly Usai Tabrakan Maut di Tol Semarang)
Karena petugas Dishub termasuk paling banyak bertugas di lapangan. Ditambah petugas pelayanan lain yang dinilai memiliki interaksi aktif dengan masyarakat. "Pemeriksaan ini sebagai jaminan agar masayarakat yang diberi pelayanan merasa nyaman dan aman," kata juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Purwakarta, Deni Darmawan.
Di antara petugas pelayan publik yang diperiksa, kata dia, termasuk kontak erat yang sudah diisolasi di Hotel Aruni. Mereka yang sebelumnya reaktif berdasarkan rapid test langsung mendapat pemeriksaan PCR.
Terkait tingkat keterisian ruang isolasi, Deni menjelaskan, untuk di Purwakarta masih tersedia 120 bed. Sehingga jika terjadi lonjakan pasein pascalibur Nataru masih bisa menampung. Terlebih kasus konfirmasi COVID-19 di Purwakarta bersifat fluktuatif, pasein berbeda selalu keluar masuk setiap hari.
Sementara persiapan vaksinasi, dia menyebutkan, sampai saat ini masih menginventarisasi data tenaga kesehatan (nakes). Sesuai jadwal para nakes akan menerima pertama vaksin pada 14 Januari 2021 mendatang.
"Baru terinput sebanyak 3.300 nakes, masih menunggu data nakes dari rumah sakit atau klinik swasta," ujar dia.
Menurutnya, setelah semua data nakes terinput maka akan disampaikan kepada Gugus Tugas di Provinsi Jabar. Setelah itu baru didrop sesuai data kebutuhan vaksin yang diajukan. Adapun kebutuhan total vaksin di Purwakarta sekitar 580.000 dengan rentang usia 18-59 tahun.
Jumlah itu pun akan terkurangi apabila ada warga yang tidak direkomendasikan menerima vaksin, seperti menderita penyakit tertentu. "Kalau dilihat dari jumlah total penerima vaksin, diperkirakan vaksinasi bisa selesai sampai 15 bulan,"ucapnya.
(Baca juga: SE Gubernur Berakhir, Masuk ke Bali Tetap Wajib Tes PCR)
Pelayanan publik tersebut berasal dari beberapa organisasi perangkat daerah (OPD), terutama yang sempat terlibat penjagaan posko libur Nataru beberapa waktu lalu. Salah satu OPD yang mendapat perhatian serius adalah Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Purwakarta.
(Baca juga: Begini Kondisi Mobil Eks Trio Macan Chacha Sherly Usai Tabrakan Maut di Tol Semarang)
Karena petugas Dishub termasuk paling banyak bertugas di lapangan. Ditambah petugas pelayanan lain yang dinilai memiliki interaksi aktif dengan masyarakat. "Pemeriksaan ini sebagai jaminan agar masayarakat yang diberi pelayanan merasa nyaman dan aman," kata juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Purwakarta, Deni Darmawan.
Di antara petugas pelayan publik yang diperiksa, kata dia, termasuk kontak erat yang sudah diisolasi di Hotel Aruni. Mereka yang sebelumnya reaktif berdasarkan rapid test langsung mendapat pemeriksaan PCR.
Terkait tingkat keterisian ruang isolasi, Deni menjelaskan, untuk di Purwakarta masih tersedia 120 bed. Sehingga jika terjadi lonjakan pasein pascalibur Nataru masih bisa menampung. Terlebih kasus konfirmasi COVID-19 di Purwakarta bersifat fluktuatif, pasein berbeda selalu keluar masuk setiap hari.
Sementara persiapan vaksinasi, dia menyebutkan, sampai saat ini masih menginventarisasi data tenaga kesehatan (nakes). Sesuai jadwal para nakes akan menerima pertama vaksin pada 14 Januari 2021 mendatang.
"Baru terinput sebanyak 3.300 nakes, masih menunggu data nakes dari rumah sakit atau klinik swasta," ujar dia.
Menurutnya, setelah semua data nakes terinput maka akan disampaikan kepada Gugus Tugas di Provinsi Jabar. Setelah itu baru didrop sesuai data kebutuhan vaksin yang diajukan. Adapun kebutuhan total vaksin di Purwakarta sekitar 580.000 dengan rentang usia 18-59 tahun.
Jumlah itu pun akan terkurangi apabila ada warga yang tidak direkomendasikan menerima vaksin, seperti menderita penyakit tertentu. "Kalau dilihat dari jumlah total penerima vaksin, diperkirakan vaksinasi bisa selesai sampai 15 bulan,"ucapnya.
(shf)