Lamongan-Blitar-Ngawi Dinyatakan Berstatus Zona Merah COVID-19
loading...
A
A
A
SURABAYA - Zona merah alias daerah dengan risiko tinggi penularan COVID-19 di Jawa Timur (Jatim) berkurang.
Sebelumnya, di Jatim terdapat delapan zona merah. Diantaranya, Tulungagung, Bojonegoro, Tuban, Kota Malang, Lumajang, Kota Blitar, Mojokerto dan Kota Madiun. Pada Rabu (6/1/2021) berkurang menjadi tiga. Antara lain, Kabupaten Blitar, Ngawi dan Lamongan.
Sedangkan delapan daerah yang minggu lalu masuk zona merah, kini sudah menjadi zona oranye. "Zona dengan risiko rendah atau warna kuning tidak ada di Jatim,” kata anggota Satgas Kuratif Percepatan Penanganan COVID-19 Pemprov Jatim dr Makhyan Jibril Al Farabi, Kamis (7/1/2021).
Sementara itu, data Satgas Percepatan Penanganan COVID-19 Pemprov Jatim menunjukkan, pada Rabu (6/1/2021), kasus positif COVID-19 di Jatim bertambah 845 kasus.
Sebanyak 68 dari Kota Mojokerto, 65 dari Kota Blitar, 59 dari Kota Malang, 48 dari Kota Surabaya, 40 dari Jember, 38 dari Lumajang, 37 dari Kabupaten Blitar, 33 dari Kabupaten Kediri, 31 dari Situbondo, 30 dari Ponorogo, 30 dari Nganjuk dan 29 dari Jombang.
Lalu 25 dari Lamongan, 24 dari Bojonegoro, 24 dari Tuban, 22 dari Kabupaten Pasuruan, 21 dari Banyuwangi, 20 dari Sidoarjo, 20 dari Kabupaten Mojokerto, 18 dari Gresik, 15 dari Sumenep, 15 dari Kota Madiun, 15 dari Tulungagung, 15 dari Magetan, 13 dari Kabupaten Malang, 12 dari Bondowoso,
Kemudian 12 dari Kabupaten Probolinggo, 10 dari Bangkalan, 10 dari Trenggalek, 8 dari Kabupaten Madiun, 7 dari Kota Kediri, 7 dari Sampang, 6 dari Ngawi, 6 dari Kota Pasuruan, 5 dari Pamekasan, 5 dari Kota Probolinggo dan 2 dari Kota Batu. Dengan penambahan tersebut, total kasus COVID-19 di Jatim menjadi 88.642 kasus.
Pasien COVID-19 yang sembuh di Jatim bertambah 699 orang. Yakni 70 dari Jember, 69 dari Kota Malang, 51 dari Kota Mojokerto, 50 dari Tuban, 38 dari Banyuwangi, 32 dari Kota Probolinggo, 31 dari Kota Surabaya.
Selanjutnya 30 dari Nganjuk, 30 dari Lumajang, 27 dari Jombang, 26 dari Tulungagung, 24 dari Kabupaten Pasuruan,21 dari Kabupaten Madiun, 20 dari Bojonegoro, 18 dari Lamongan, 16 dari Sidoarjo dan 15 dari Kabupaten Kediri.
Lalu ada 14 dari Kabupaten Blitar, 13 dari Bangkalan, 12 dari Kabupaten Malang, 12 dari Kabupaten Mojokerto, 11 dari Kota Pasuruan, 10 dari Situbondo, 10 dari Magetan, 10 dari Gresik, 7 dari Kota Kediri, 7 dari Bondowoso, 6 dari Pamekasan.
Sebelumnya, di Jatim terdapat delapan zona merah. Diantaranya, Tulungagung, Bojonegoro, Tuban, Kota Malang, Lumajang, Kota Blitar, Mojokerto dan Kota Madiun. Pada Rabu (6/1/2021) berkurang menjadi tiga. Antara lain, Kabupaten Blitar, Ngawi dan Lamongan.
Sedangkan delapan daerah yang minggu lalu masuk zona merah, kini sudah menjadi zona oranye. "Zona dengan risiko rendah atau warna kuning tidak ada di Jatim,” kata anggota Satgas Kuratif Percepatan Penanganan COVID-19 Pemprov Jatim dr Makhyan Jibril Al Farabi, Kamis (7/1/2021).
Sementara itu, data Satgas Percepatan Penanganan COVID-19 Pemprov Jatim menunjukkan, pada Rabu (6/1/2021), kasus positif COVID-19 di Jatim bertambah 845 kasus.
Sebanyak 68 dari Kota Mojokerto, 65 dari Kota Blitar, 59 dari Kota Malang, 48 dari Kota Surabaya, 40 dari Jember, 38 dari Lumajang, 37 dari Kabupaten Blitar, 33 dari Kabupaten Kediri, 31 dari Situbondo, 30 dari Ponorogo, 30 dari Nganjuk dan 29 dari Jombang.
Lalu 25 dari Lamongan, 24 dari Bojonegoro, 24 dari Tuban, 22 dari Kabupaten Pasuruan, 21 dari Banyuwangi, 20 dari Sidoarjo, 20 dari Kabupaten Mojokerto, 18 dari Gresik, 15 dari Sumenep, 15 dari Kota Madiun, 15 dari Tulungagung, 15 dari Magetan, 13 dari Kabupaten Malang, 12 dari Bondowoso,
Kemudian 12 dari Kabupaten Probolinggo, 10 dari Bangkalan, 10 dari Trenggalek, 8 dari Kabupaten Madiun, 7 dari Kota Kediri, 7 dari Sampang, 6 dari Ngawi, 6 dari Kota Pasuruan, 5 dari Pamekasan, 5 dari Kota Probolinggo dan 2 dari Kota Batu. Dengan penambahan tersebut, total kasus COVID-19 di Jatim menjadi 88.642 kasus.
Pasien COVID-19 yang sembuh di Jatim bertambah 699 orang. Yakni 70 dari Jember, 69 dari Kota Malang, 51 dari Kota Mojokerto, 50 dari Tuban, 38 dari Banyuwangi, 32 dari Kota Probolinggo, 31 dari Kota Surabaya.
Selanjutnya 30 dari Nganjuk, 30 dari Lumajang, 27 dari Jombang, 26 dari Tulungagung, 24 dari Kabupaten Pasuruan,21 dari Kabupaten Madiun, 20 dari Bojonegoro, 18 dari Lamongan, 16 dari Sidoarjo dan 15 dari Kabupaten Kediri.
Lalu ada 14 dari Kabupaten Blitar, 13 dari Bangkalan, 12 dari Kabupaten Malang, 12 dari Kabupaten Mojokerto, 11 dari Kota Pasuruan, 10 dari Situbondo, 10 dari Magetan, 10 dari Gresik, 7 dari Kota Kediri, 7 dari Bondowoso, 6 dari Pamekasan.