Bupati Luwu Utara Serahkan Satyalancana Karya Satya kepada 22 Pegawai Kemenag
loading...
A
A
A
LUWU UTARA - Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani menyerahkan Tanda Kehormatan Satyalancana Karya Satya 10 Tahun, 20 Tahun, dan 30 Tahun secara simbolis kepada 22 pegawai Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Luwu Utara, di Halaman Kantor Kemenag Luwu Utara , Selasa (5/1/2021).
Bupati juga menyerahkan SK Purna Bakti dan Pensiun Janda, SK Penerima Bantuan Operasional Pendidikan Islam (LPQ/TPQ) Tahun 2020, SK Pendirian Madrasah Tahun 2020, dan Bantuan Gereja Bimbingan Masyarakat Kristen terdampak banjir.
Penyerahan dilakukan di sela-sela Upacara Peringatan Hari Amal Bhakti (HAB) ke-75 Kementerian Agama RI yang kali ini mengambil tema 'Indonesia Rukun'.
Dalam sambutan seragam Menteri Agama, Indah mengatakan, HAB ke-75 Kemenag harus dijadikan sebagai momentum untuk menebalkan niat dan motivasi dalam mencapai yang lebih baik di masa-masa mendatang.
" Kementerian Agama memberikan anugerah penghargaan dan apresiasi kepada seluruh element umat beragama tanpa membedakan satu sama lain atas dukungan, sinergi dan kebersamaan dalam mengawal tugas-tugas Kementerian Agama ," tutur Indah.
Ia menyebutkan, tema peringatan HAB kali ini sudah sejalan dengan semangat nasional yang menempatkan kerukunan umat beragama sebagai salah satu modal bangsa untuk maju. Tanpa kerukunan, kata dia, bangsa ini akan sulit menggapai cita-cita besar untuk menyejajarkan dirinya dengan bangsa lain di dunia.
"Toleransi dan kerukunan antarumat beragama harus dilakukan tanpa mengusik akidah dan keimanan masing-masing pemeluknya. Di negara yang berdasarkan pancasila, tidak ada diktator mayoritas atau tirani minoritas. Semua umat beragama dituntut saling menghormati hak dan kewajiban masing-masing," jelasnya.
Dikatakan Indah, semangat baru Kementerian Agama dalam mengelola Kementerian dengan beberapa kata kunci, seperti manajemen tata kelola birokrasi yang harus semakin baik, termasuk pelayanan penyelenggaraan haji/umrah, pendidikan agama dan keagamaan, serta pusat pelayanan keagamaan.
Yang kedua, lanjut dia, penguatan moderasi beragama, seperti literasi keagamaan, budaya toleransi dan nilai-nilai kebangsaan. Dan yang ketiga, persaudaraan yang meliputi persaudaraan umat seagama, memelihara persaudaraan sebangsa dan setanah air, serta mengembangkan persaudaraan kemanusiaan.
Bupati juga menyerahkan SK Purna Bakti dan Pensiun Janda, SK Penerima Bantuan Operasional Pendidikan Islam (LPQ/TPQ) Tahun 2020, SK Pendirian Madrasah Tahun 2020, dan Bantuan Gereja Bimbingan Masyarakat Kristen terdampak banjir.
Penyerahan dilakukan di sela-sela Upacara Peringatan Hari Amal Bhakti (HAB) ke-75 Kementerian Agama RI yang kali ini mengambil tema 'Indonesia Rukun'.
Dalam sambutan seragam Menteri Agama, Indah mengatakan, HAB ke-75 Kemenag harus dijadikan sebagai momentum untuk menebalkan niat dan motivasi dalam mencapai yang lebih baik di masa-masa mendatang.
" Kementerian Agama memberikan anugerah penghargaan dan apresiasi kepada seluruh element umat beragama tanpa membedakan satu sama lain atas dukungan, sinergi dan kebersamaan dalam mengawal tugas-tugas Kementerian Agama ," tutur Indah.
Ia menyebutkan, tema peringatan HAB kali ini sudah sejalan dengan semangat nasional yang menempatkan kerukunan umat beragama sebagai salah satu modal bangsa untuk maju. Tanpa kerukunan, kata dia, bangsa ini akan sulit menggapai cita-cita besar untuk menyejajarkan dirinya dengan bangsa lain di dunia.
"Toleransi dan kerukunan antarumat beragama harus dilakukan tanpa mengusik akidah dan keimanan masing-masing pemeluknya. Di negara yang berdasarkan pancasila, tidak ada diktator mayoritas atau tirani minoritas. Semua umat beragama dituntut saling menghormati hak dan kewajiban masing-masing," jelasnya.
Dikatakan Indah, semangat baru Kementerian Agama dalam mengelola Kementerian dengan beberapa kata kunci, seperti manajemen tata kelola birokrasi yang harus semakin baik, termasuk pelayanan penyelenggaraan haji/umrah, pendidikan agama dan keagamaan, serta pusat pelayanan keagamaan.
Yang kedua, lanjut dia, penguatan moderasi beragama, seperti literasi keagamaan, budaya toleransi dan nilai-nilai kebangsaan. Dan yang ketiga, persaudaraan yang meliputi persaudaraan umat seagama, memelihara persaudaraan sebangsa dan setanah air, serta mengembangkan persaudaraan kemanusiaan.
(agn)