Sudah 71 Personel Satpol PP Kota Makassar Terpapar Covid-19
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Satu per satu personel Satpol PP Makassar terpapar Covid-19. Hingga siang kemarin, Jumat, (01/01/2021) tercatat sudah ada 71 petugas yang terkonfirmasi positif. Jumlah itu diprediksi akan terus bertambah.
Sekretaris Satpol PP Makassar , Iqbal Asnan mengatakan dari 775 personel baru 60% atau sekitar 400 orang yang sudah melakukan swab tes.
"Hasilnya ada 71 personel yang positif, itu pun belum semua hasilnya keluar. Baru lima dari 14 kecamatan BKO Satpol PP ," kata Iqbal,Jumat, (01/01/2021).
Iqbal mengatakan, bagi petugas yang terkonfirmasi positif dilakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing. Begitu pula bagi petugas yang masih menunggu hasil swab tesnya keluar.
Pihaknya bahkan sudah menyiapkan logistik mulai bahan makanan hingga obat-obatan bagi petugas yang isolasi mandiri di rumah. Logistik itu merupakan patungan dari pejabat struktural lingkup Satpol PP .
"Sejak mereka isolasi mandiri di rumah itu kita sudah siapkan logistik. Kalau hasil swab-nya positif kita lanjutkan logistiknya, tapi kalau negatif mereka kembali bertugas di lapangan," ujar dia.
Sedangkan, bagi petugas yang belum melakukan swab masih menunggu jadwal. Sebab, saat ini Dinas Kesehatan Kota Makassar belum memiliki alat tes swab.
"Kita berharap segera difasilitasi bagi petugas yang belum swab tes. Termasuk bagi petugas yang sudah isolasi mandiri selama 14 hari kita minta lagi untuk swab kembali," tutur dia.
Pj Wali Kota Makassar , Rudy Djamaluddin menyebutkan puncak lonjakan kasus Covid-19 diprediksi akan terjadi pada pertengahan Januari 2021. Peningkatan tersebut merupakan efek dari momen Natal dan Tahun Baru (Nataru).
"Tim epidemiologi sudah memberikan peringatan kepada kita. Dan kami sudah memperkirakan gelombang puncaknya dua pekan setelah pencoblosan dan dua pekan setelah Nataru," ungkap Rudy.
Namun, dia mengaku sudah mengantisipasi ledakan kasus usai Pilkada Serentak 2020 pada 9 Desember lalu. Salah satunya dengan melakukan swab massal di 47 puskesmas. Hasilnya, sudah lebih dari 3.000 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 .
"Kita tinggal tunggu puncaknya. Makanya kita lakukan swab massal. Makanya kasus naik terus supaya penualran segera bisa kita hambat," ujar dia.
Surat edaran yang menutup tempat wisata hingga penerapan jam malam di Makassar disebutnya menjadi salah satu upaya menekan ledakan kasus dari momentum Nataru.
"Inilah kita dorong untuk menghindari titik keramaian atau kerumunan. Kita sarankan orang tidak perlu rayakan tahun baru di Kota Makassar. Makanya yang menjadi daya tarik kita tutup, seperti tempat wisata ," tukas dia.
Sekretaris Satpol PP Makassar , Iqbal Asnan mengatakan dari 775 personel baru 60% atau sekitar 400 orang yang sudah melakukan swab tes.
"Hasilnya ada 71 personel yang positif, itu pun belum semua hasilnya keluar. Baru lima dari 14 kecamatan BKO Satpol PP ," kata Iqbal,Jumat, (01/01/2021).
Iqbal mengatakan, bagi petugas yang terkonfirmasi positif dilakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing. Begitu pula bagi petugas yang masih menunggu hasil swab tesnya keluar.
Pihaknya bahkan sudah menyiapkan logistik mulai bahan makanan hingga obat-obatan bagi petugas yang isolasi mandiri di rumah. Logistik itu merupakan patungan dari pejabat struktural lingkup Satpol PP .
"Sejak mereka isolasi mandiri di rumah itu kita sudah siapkan logistik. Kalau hasil swab-nya positif kita lanjutkan logistiknya, tapi kalau negatif mereka kembali bertugas di lapangan," ujar dia.
Sedangkan, bagi petugas yang belum melakukan swab masih menunggu jadwal. Sebab, saat ini Dinas Kesehatan Kota Makassar belum memiliki alat tes swab.
"Kita berharap segera difasilitasi bagi petugas yang belum swab tes. Termasuk bagi petugas yang sudah isolasi mandiri selama 14 hari kita minta lagi untuk swab kembali," tutur dia.
Pj Wali Kota Makassar , Rudy Djamaluddin menyebutkan puncak lonjakan kasus Covid-19 diprediksi akan terjadi pada pertengahan Januari 2021. Peningkatan tersebut merupakan efek dari momen Natal dan Tahun Baru (Nataru).
"Tim epidemiologi sudah memberikan peringatan kepada kita. Dan kami sudah memperkirakan gelombang puncaknya dua pekan setelah pencoblosan dan dua pekan setelah Nataru," ungkap Rudy.
Namun, dia mengaku sudah mengantisipasi ledakan kasus usai Pilkada Serentak 2020 pada 9 Desember lalu. Salah satunya dengan melakukan swab massal di 47 puskesmas. Hasilnya, sudah lebih dari 3.000 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 .
"Kita tinggal tunggu puncaknya. Makanya kita lakukan swab massal. Makanya kasus naik terus supaya penualran segera bisa kita hambat," ujar dia.
Surat edaran yang menutup tempat wisata hingga penerapan jam malam di Makassar disebutnya menjadi salah satu upaya menekan ledakan kasus dari momentum Nataru.
"Inilah kita dorong untuk menghindari titik keramaian atau kerumunan. Kita sarankan orang tidak perlu rayakan tahun baru di Kota Makassar. Makanya yang menjadi daya tarik kita tutup, seperti tempat wisata ," tukas dia.
(agn)