Pemerintah Kabupaten Lembata Gencarkan Sektor Pariwisata sebagai Leading Sector Percepatan Ekonomi

Kamis, 31 Desember 2020 - 18:17 WIB
loading...
A A A
Sunur menjelaskan, konsep pengembangan pariwisata dengan model Grand Line Tourism Development. Pemerintah Kabupaten Lembata membagi pulau ini dengan tiga pengembangan atau disebut juga dengan klaster pengembangan. Pengembangan wilayah satu, wilayah dua, wilayah tiga masing-masing dengan titiknya. Masing-masing memiliki poin untuk jadi titik petumbuhan.

Daya tarik pertama destinasi wisata Gunung Api Batutara yang meletus tiap 20 menit sekali setiap hari. Gunung api yang terletak di Kabupaten Lembata, ini lebih dikenal dengan sebutan Pulau Komba. Keunikan tersebut yang membuat Gunung Api Batu Tara masuk Nominasi Wisata Unik Terpopuler versi Anugerah Pesona Indonesia (API) 2017.

Erupsi Gunung Batutara mengeluarkan letusan tipe strombolian–letusan pendek, hanya menghasilkan sejumlah kecil lava, menjulang tinggi 15-90 meter ke udara, dan tergolong tidak berbahaya. Kita bisa langsung menyaksikan erupsi Gunung Batutara dengan jarak aman 50 meter.

Kurang lebih 1.5 jam menggunakan kapal cepat dan kapal biasa kurang lebih 4 jam, arah selatan kota Lewoleba, Gunung Batutara akan menyejukan mata dan pikiran melalui abu vulkanik yang dimuntahkan ke dalam laut, maupun letusan asap yang terus terjadi.

"Cakupannya sampai ke Teluk Lewoleba, sampai ke Gunung Ile Lewotolok, gunung yang kita bisa masuk ke dalam kawah gunung, kemudian bisa bermain bola di dalam, karena ada lahan luas, bentangan pasir putih sekitar dua kali lapangan sepak bola," jelasnya.

Kedua, ada Lamalera yang dikenal sebagai Lamalera laut ikan asin, di sini wisatawan dapat menyaksikan penangkapan ikan paus secara tradisional. "Kita angkat di sana, jadi manusia yang menjadi objek, bukan ikan paus yang menjadi objek. Jadi tradisi ini kita jaga," tambahnya.

Ketiga, travel fishing, mulai dari bagian selatan arah ke timur, yang mencakup sampai dengan Kecamatan Buyasuri dan Kecamatan Omesuri. Dari ketiga klaster pengembangan atau 3 titik pertumbuhan wisata tersebut bisa menjadi daya tarik pendukungnya wisata Lembata.

Pemerintah Kabupaten Lembata juga membangun beberapa rest point dengan 2 destinasi, yaitu city branding di Bukit Cinta Lembata. Di Bukit Cinta Lembata ini merupakan kawasan integrasi, yang terdapat Bukit Doa, Bukit Susu, dan akan dibangun museum yang ada di atas puncak bukit.

"Ada Bukit Jomblo, ada Kawela Hill, ada pantainya, nah itu city branding kita. Sementara di Lamalera itu menjadi branding destination. Kebetulan juga sama dari target prioritas dari pemerintah provinsi bahwa Lamalera dijadikan pusat wisata estate merupakan bagian dari tujuh prioritas pariwisata di Provinsi Nusa Tenggara Timur," ungkapnya.

Pemerintah Kabupaten Lembata membangun sebaran wisatanya, yakni rest point-rest point. Dari Lembata, kemudian Lewoleba, menuju city branding-nya Bukit Cinta. Bupati Sunur menjelaskan Desa Pasir Putih Mingar masuk dalam destinasi simpul pariwisata Lembata yang disebut MLT atau singkatan dari Mingar, Lolong dan Tawauwutun.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2074 seconds (0.1#10.140)