Pendakian ke Gunung Semeru Ditutup Hingga Tahun Depan, 4.736 Orang Batal Mendaki
loading...
A
A
A
MALANG - Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), menutup total jalur pendakian ke Gunung Semeru . Hal ini dilakukan, dengan mempertimbangkan kondisi cuaca ekstrim yang dikawatirkan akan membahayakan para pendaki.
(Baca juga: Ladang Salak, Padi, dan Sengonnya Dikubur Muntahan Lava Pijar Semeru, Sumarto: Semua Habis )
Penutupan jalur pendakian ke Gunung Semeru ini disampaikan Pelaksana tugas (Plt) Kepala Balai Besar TNBTS, Agus Budi Santoso melalui surat resmi, yakni Nomor: PG.15/T.8/BIDTEK/BIDTEK.1/KSA/12/2020 tertanggal 30 Desember 2020.
Dalam surat tersebut, juga disebutkan bahwa sebelumnya jalur pendakian ke Gunung Semeru , telah ditutup sejak 29 November 2020, melalui surat Nomor: PG.10/T.8/BIDTEK/BIDTEK.1/KSA/11/2020 tertanggal 29 November 2020, karena adanya peningkatan aktivitas vulkanik di kawah Jonggring Saloko.
"Sekarang jalur pendakian kami tutup hingga 31 Maret 2021, karena mempertimbangkan kondisi cuaca . Di mana curah hujan sangat tinggi, dan menurut laporan Stasiun Klimatologi, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Karangploso, diperkirakan juga akan terjadi badai, sehingga sangat membahayakan pendaki," ungkapnya.
(Baca juga: Ditemukan Tewas Setengah Telanjang, Teller Cantik Bank BUMN di Denpasar Positif COVID-19 )
Selain mempertimbangkan keselamatan para pendaki, dia menyatakan, penutupan jalur pendakian Gunung Semeru ini juga bertujuan sebagai upaya pemulihan ekosistem secara alamiah di lereng Gunung Semeru .
(Baca juga: Banjir Bandang Terjang 3 Desa di Madiun, Warga dan TNI Berjibaku Selamatkan Nenek Renta )
Adanya penutupan jalur pendakian ke Gunung Semeru , yang dilakukan sejak 29 November 2020. Tercatat ada sebanyak 4.736 orang pendaki yang sudah mendaftarkan diri secara daring, terpaksa menunda dan merubah jadwal pendakian ke Gunung Semeru .
(Baca juga: Ladang Salak, Padi, dan Sengonnya Dikubur Muntahan Lava Pijar Semeru, Sumarto: Semua Habis )
Penutupan jalur pendakian ke Gunung Semeru ini disampaikan Pelaksana tugas (Plt) Kepala Balai Besar TNBTS, Agus Budi Santoso melalui surat resmi, yakni Nomor: PG.15/T.8/BIDTEK/BIDTEK.1/KSA/12/2020 tertanggal 30 Desember 2020.
Dalam surat tersebut, juga disebutkan bahwa sebelumnya jalur pendakian ke Gunung Semeru , telah ditutup sejak 29 November 2020, melalui surat Nomor: PG.10/T.8/BIDTEK/BIDTEK.1/KSA/11/2020 tertanggal 29 November 2020, karena adanya peningkatan aktivitas vulkanik di kawah Jonggring Saloko.
"Sekarang jalur pendakian kami tutup hingga 31 Maret 2021, karena mempertimbangkan kondisi cuaca . Di mana curah hujan sangat tinggi, dan menurut laporan Stasiun Klimatologi, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Karangploso, diperkirakan juga akan terjadi badai, sehingga sangat membahayakan pendaki," ungkapnya.
(Baca juga: Ditemukan Tewas Setengah Telanjang, Teller Cantik Bank BUMN di Denpasar Positif COVID-19 )
Selain mempertimbangkan keselamatan para pendaki, dia menyatakan, penutupan jalur pendakian Gunung Semeru ini juga bertujuan sebagai upaya pemulihan ekosistem secara alamiah di lereng Gunung Semeru .
(Baca juga: Banjir Bandang Terjang 3 Desa di Madiun, Warga dan TNI Berjibaku Selamatkan Nenek Renta )
Adanya penutupan jalur pendakian ke Gunung Semeru , yang dilakukan sejak 29 November 2020. Tercatat ada sebanyak 4.736 orang pendaki yang sudah mendaftarkan diri secara daring, terpaksa menunda dan merubah jadwal pendakian ke Gunung Semeru .
(eyt)