2020 Kendala Bagi Pengolahan Garam Akibat Tingginya Curah Hujan

Selasa, 29 Desember 2020 - 18:39 WIB
loading...
2020 Kendala Bagi Pengolahan...
Cuaca tahun 2020 terjadi anomali iklim di samudra pasifik yang menyebabkan iklim La Nina yang berdampak pada peningkatan curah hujan di sebagain besar kawasan Indonesia. Pengolahan garam terkena dampak kemarau basah akibat iklim ini. (Ist)
A A A
KUPANG - Cuaca tahun 2020 terjadi anomali iklim di samudra pasifik yang menyebabkan iklim La Nina yang berdampak pada peningkatan curah hujan di sebagain besar kawasan Indonesia. Pengolahan garam terkena dampak kemarau basah akibat iklim ini.

Direktur PT Inti Daya Kencana (IDK) Harry Kristanto mengatakan bahwa menjadi kendala bagi pengolahan garam di Indonesia. Berdasarkan data Kementerian Kelautan dan Perikanan, tahun 2020 Indonesia diperkirakan produksi garam turun menjadi 1,3 juta ton dari 2,7 juta ton di tahun lalu. Normalnya musim hujan di Indonesia 6 bulan pertahun, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) 4 bulan pertahun, sedangkan tahun 2020 musim kemarau tetap turun hujan. “Curah hujan yang tinggi menjadi momok yang paling ditakuti bagi pengolahan garam,” ujar Harry kepada media.

Harry menambahkan pengolahan garam PT IDK sudah antisipasi agar kualitas garam yang diproduksinya tidak terpengaruh oleh curah hujan tinggi. Pada saat musim hujan, lapisan garam yang di lahan dilapisi dengan air konsentrasi air garam, yang mana berat jenisnya lebih berat dari air hujan. “Air garam ini melindungi dari air hujan, dan air hujan yang ada di atas air garam dapat dibuang,” ujarnya. (Baca: Cegah Tawuran Geng Motor, Polrestabes Sisir Daerah Rawan di Surabaya).

Harry mengatakan lahan garam milik PT IDK di Kabupaten Malaka NTT tidak seperti ladang garam yang ada di Indonesia. Lahan garam tersebut di lapisi lapisan garam setebal 5 cm yang disebut meja garam, sebagai alas produksi garam dari air laut. Dia menambahkan untuk proses membentuk meja garam membutuhkan waktu 1 tahun. Setelah meja garam terbentuk, lahan tersebut dapat memproduksi garam. “Kita panen garam di atas garam, tidak seperti pengolahan garam tradisional yang mana panen garam di atas tanah,” jelasnya. (Baca: Alami Kerusakan Lingkungan, Puluhan Mata Air di Bandung Kritis).

Garam yang dihasilkan merupakan garam untuk kebutuhan industri dengan kadar NaCl 98% dan kadar magnesium 0,04%. “Untuk menghasilkan garam untuk kebutuhan industri butuh proses panjang, mulai dari kontrol kolam penguapan, mesti ada meja garam, ketiga mesti ada proses pencucian garam. Ini berbeda dengan tradisional, tidak ada pencucian garam, panen setiap 6 minggu sekali sedangkan di malaka itu 1 tahun sekali. Dari segi kualitas dan metode sangat berbeda," pungkasnya.
(nag)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
BMKG: Operasi Modifikasi...
BMKG: Operasi Modifikasi Cuaca Kurangi Curah Hujan di Jabodetabek hingga 60%
Cegah Kebakaran Hutan...
Cegah Kebakaran Hutan dan Lahan, Langit Kalbar Ditaburi 13 Ton Garam
Diguyur Hujan Deras,...
Diguyur Hujan Deras, Rumah Warga di Palembang Ambruk
Hujan Mulai Turun, Bandung...
Hujan Mulai Turun, Bandung Raya Masuk Musim Pancaroba
BMKG: Musim Hujan di...
BMKG: Musim Hujan di DIY Awal November, Puncaknya Februari!
Nelayan Ganjar Gelar...
Nelayan Ganjar Gelar Diskusi Peningkatan Produksi Garam di Sampang
Perajin Makanan di Bandung...
Perajin Makanan di Bandung Mengeluh, Harga Garam Tembus Rp300 Ribu/Karung
Banjir Kembali Terjang...
Banjir Kembali Terjang Kota Parepare, Puluhan Rumah Terendam
Bencana Akibat Perubahan...
Bencana Akibat Perubahan Iklim Makin Nyata, BMKG: Segera Lakukan Mitigasi
Rekomendasi
Snow White Live Action...
Snow White Live Action Jadi Film Disney Paling Mengecewakan Sepanjang Sejarah
Idulfitri 1446 H, Menag:...
Idulfitri 1446 H, Menag: Momentum Tingkatkan Sinergi dan Cegah Korupsi
6 Makanan yang Sebaiknya...
6 Makanan yang Sebaiknya Dihindari saat Mudik Lebaran, Bikin Ngantuk
Berita Terkini
9 Lokasi Parkir untuk...
9 Lokasi Parkir untuk Jemaah Salat Idulfitri di Masjid Istiqlal
7 jam yang lalu
One Way Dicabut, 4.477...
One Way Dicabut, 4.477 Kendaraan Pemudik Tinggalkan Semarang via Kalikangkung dalam 9 Jam
10 jam yang lalu
Malam Takbiran, 18.862...
Malam Takbiran, 18.862 Kendaraan Pemudik Masuk Semarang
10 jam yang lalu
Malam Takbiran, Masih...
Malam Takbiran, Masih Banyak Pemudik Terjebak di Pantura Cirebon
10 jam yang lalu
Kemeriahan Malam Takbiran...
Kemeriahan Malam Takbiran di Jalur Mudik Pantura Karawang
10 jam yang lalu
Salat Idulfitri di Lapangan...
Salat Idulfitri di Lapangan Pancasila Simpang Lima Diperkirakan Diikuti 30.000 Jemaah
11 jam yang lalu
Infografis
Roket Milik Elon Musk...
Roket Milik Elon Musk Kembali Bikin Masalah bagi Penduduk Bumi
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved