Antisipasi Lonjakan Pasien Pasca Liburan, RSHS Siapkan 250 Ruang Isolasi
loading...
A
A
A
BANDUNG - Rumah Sakit Umum Pusat Dr Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, Jawa Barat menyiapkan 250 tempat tidur isolasi, mengantisipasi lonjakan pasien COVID-19 pasca libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).
(Baca juga: Petugas Temukan 2 Pengguna Tol Cipali dan Cipularang Positif COVID-19)
Direktur Utama RSHS Nina Susana Dewi mengatakan, pasca liburan Nataru, kasus COVID-19 diprediksi naik 20 hingga 30%. Mengantisipasi hal itu, RSHS telah melakukan bebagai persiapan. Salah satunya menambah ruang isolasi baru.
(Baca juga: Tragis, Bocah 10 Tahun Meregang Nyawa, Kepalanya Tertembak Senapan Angin Tetangga)
"Kalau pasien naik 20-50%, kami akan ubah lantai 5 Gedung Kemuning menjadi tempat isolasi COVID-19 dengan tambahan 40 tempat tidur, menjadi 195 tempat tidur," kata Nina, Senin (28/12/2020).
(Baca juga: Tembaki Warga hingga Tewas, Koboi Ini Dibekuk di Tengah Hutan, 12 Senapan Disita)
Namun, bila jumlah pasien COVID-19 yang mahal RSHS membeludak 50 sampai 100%, pihaknya harus menambah ruang isolasi lain, yaitu menggunakan ruang rawat umum, menjadi ruang isolasi di sekitar Gedung Kemuning.
"Jadi ada tambahan 50 tempat tidur lagi dan 4 ruang icu. Jadi nanti total bisa 250 tempat tidur atau isolasi dan 15 ICU," bebernya. Menurut Nina, saat ini pihaknya telah menggunakan empat lantai Gedung Kemuning. Total ada 155 ruangan dan 11 ruang icu. Sementara di lantai 5, bisa dilakukan penambahan hingga 40 ruangan.
Tingkat keterisian ICU di Gedung Kemuning RSHS telah mencapai 91%. Sementara ruang isolasi telah terisi 70 hingga 80%. Dalam sehari RSHS merawat antara 110-120 kasus yang dirawat, baik konfirmasi positif atau suspek. RSHS total telah merawat 2.075 pasien COVID-19.
"Tapi kami berharap, pasien tidak bertambah, kalaupun bertambah, kami terpaksa akan gunakan gedung lain untuk mengcover pasien. SDM kami juga harus minta bantuan dari pusat atau lainnya," ujarnya.
(Baca juga: Petugas Temukan 2 Pengguna Tol Cipali dan Cipularang Positif COVID-19)
Direktur Utama RSHS Nina Susana Dewi mengatakan, pasca liburan Nataru, kasus COVID-19 diprediksi naik 20 hingga 30%. Mengantisipasi hal itu, RSHS telah melakukan bebagai persiapan. Salah satunya menambah ruang isolasi baru.
(Baca juga: Tragis, Bocah 10 Tahun Meregang Nyawa, Kepalanya Tertembak Senapan Angin Tetangga)
"Kalau pasien naik 20-50%, kami akan ubah lantai 5 Gedung Kemuning menjadi tempat isolasi COVID-19 dengan tambahan 40 tempat tidur, menjadi 195 tempat tidur," kata Nina, Senin (28/12/2020).
(Baca juga: Tembaki Warga hingga Tewas, Koboi Ini Dibekuk di Tengah Hutan, 12 Senapan Disita)
Namun, bila jumlah pasien COVID-19 yang mahal RSHS membeludak 50 sampai 100%, pihaknya harus menambah ruang isolasi lain, yaitu menggunakan ruang rawat umum, menjadi ruang isolasi di sekitar Gedung Kemuning.
"Jadi ada tambahan 50 tempat tidur lagi dan 4 ruang icu. Jadi nanti total bisa 250 tempat tidur atau isolasi dan 15 ICU," bebernya. Menurut Nina, saat ini pihaknya telah menggunakan empat lantai Gedung Kemuning. Total ada 155 ruangan dan 11 ruang icu. Sementara di lantai 5, bisa dilakukan penambahan hingga 40 ruangan.
Tingkat keterisian ICU di Gedung Kemuning RSHS telah mencapai 91%. Sementara ruang isolasi telah terisi 70 hingga 80%. Dalam sehari RSHS merawat antara 110-120 kasus yang dirawat, baik konfirmasi positif atau suspek. RSHS total telah merawat 2.075 pasien COVID-19.
"Tapi kami berharap, pasien tidak bertambah, kalaupun bertambah, kami terpaksa akan gunakan gedung lain untuk mengcover pasien. SDM kami juga harus minta bantuan dari pusat atau lainnya," ujarnya.
(shf)