Lumbung Pangan Jatim dan Strategi Kendalikan Inflasi

Senin, 28 Desember 2020 - 12:27 WIB
loading...
A A A
Sementara itu, guna menjangkau lebih banyak konsumen sekaligus pemberdayaan warga, Lumbung Pangan Jatim menggandeng BUMDes di sejumlah kabupaten di Jatim. Kerjasama ini diharapkan mampu mendorong tumbuhnya ekonomi di pedesaan. Dalam kerjasama ini, BUMDes akan memasarkan produk Lumbung Pangan Jatim.

Dalam pelaksanaannya BUMDes berperan sebagai dropshipper sekaligus agen PT Pos Indonesia. Setiap masyarakat yang membeli paket sembako, Lumbung Pangan Jatim akan mengirimkan langsung ke BUMDes melalui PT Pos Indonesia dengan gratis ongkir. Setiap paket sembako yang berhasil dipasarkan oleh BUMDes, BUMDes akan mendapatkan keuntungan Rp5.000 per paket sembako.

"Ini menjadi langkah inovasi dari Lumbung Pangan Jatim untuk bisa memperluas manfaat ekonomi. Bukan hanya masyarakat yang dapat untung namun BUMDes juga bisa mendapatkan keuntungan ekonomi yang nantinya bisa digunakan untuk memajukan BUMDes nya masing-masing," kata Khofifah.

Kepala Biro Administrasi Perekonomian Setdaprov Jatim, Tiat Sutiarti Suwardi mengatakan, Lumbung pangan Jatim telah menjangkau 38 kabupaten/kota dengan pusatnya berada di Kota Surabaya. Kota Surabaya dipilih sebagai pusat kegiatan Lumbung Pangan Jatim karena bobot inflasinya terbesar.

“Stabilitas harga komoditas strategis harus dijaga karena komoditas strategis berkontribusi terhadap garis kemiskinan. Jika harga naik, maka garis kemiskinan naik dan berdampak pada naiknya masyarakat miskin," katanya.

(Baca juga: Prediksi BI Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Jawa Timur Triwulan IV )

Misalnya saja beras, komoditas ini berkontribusi 25,97% Garis Kemiskinan Desa dan 20,59% Garis Kemiskinan Kota. Kemudian, telur ayam ras berkontribusi 3,53% Garis Kemiskinan Desa dan 4,26% Garis Kemiskinan Kota, lalu Gula berkontribusi 2,89% Garis Kemiskinan Desa dan 2,06% Garis Kemiskinan Kota.

Selanjutnya, Daging Ayam Ras berkontribusi 2,28% Garis Kemiskinan Desa dan 3,83% Garis Kemiskinan Kota. Mie Instan berkontribusi 2,16% Garis Kemiskinan Desa dan 2,40% Garis Kemiskinan Kota, serta berbagai komoditas strategis lain.

“Semua komoditas tersebut dijual di Lumbung Pangan Jatim dengan harga di bawah harga pasar dan tentunya gratis ongkir, ini yang menjadi kontrol inflasi,” kata Tiat.

Sementara itu, Ketua Pelaksana Lumbung Pangan Jatim, Mirza Muttaqien mengatakan, sejak dibuka 21 April hingga 21 Desember 2020, total penjualan mencapai Rp26,04 miliar.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1025 seconds (0.1#10.140)