Gedung BPSDM Jatim Jadi Tempat Isolasi Pasien COVID-19 Pasca Rawat

Sabtu, 26 Desember 2020 - 21:44 WIB
loading...
Gedung BPSDM Jatim Jadi Tempat Isolasi Pasien COVID-19 Pasca Rawat
Gubernur Khofifah Indar Parawansa didampingi Kepala BPSDM Jatim Aries Agung Paewai saat meninjau ruang isolasi pasien COVID-19 pasca rawat.Foto/Humas Pemprov Jatim
A A A
SURABAYA - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa , pada Sabtu (26/12/2020) meninjau Gedung Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Jatim. Rencannaya akan kembali dijadikan tempat isolasi pasien COVID-19 pasca dirawat.

Sebelumnya, gedung yang ada di Jalan Balongsari Tama, Gadel, Kecamatan Tandes itu telah digunakan sebagai tempat isolasi dan ruang tunggu bagi masyarakat yang menunggu hasil tes PCR hingga pasien COVID-19 yang berkategori ringan.

(Baca juga: Gubernur Khofifah Siap Jadi Orang Pertama di Jatim Disuntik Vaksin COVID-19 )

Kali ini, gedung BPSDM Jatim, akan digunakan juga bagi pasien Covid-19 tanpa gejala klinis dan telah menjalani perawatan selama 10 hari. Dimana saat ini, pedoman Kemenkes RI menyebutkan bahwa pasien tanpa gejala cukup di isolasi 10 hari saja karena virus sudah tidak menular lagi setelah 10 hari.

Berdasarkan data National Centre for Infectious Disease (NCID), beberapa pasien COVID-19 masih bisa memiliki hasil swab yang positif meski telah melewati 10 hari isolasi dan sudah tidak menular.

Gedung BPSDM Jatim Jadi Tempat Isolasi Pasien COVID-19 Pasca Rawat


NCID menyebutkan, 5% pasien COVID-19, hasil swabnya masih bisa positif sampai lebih dari 33 hari dan 32% masih bisa positif sampai lebih dari 21 hari.

Hal ini mengakibatkan berbagai kesalahpahaman di masyarakat karena dianggap pasien yang masih positif sudah dipulangkan. Pada kenyataannya, pasien tersebut sebenarnya sudah tidak menularkan lagi.

Khofifah mengatakan, untuk mengurangi perbedaan pemahaman terkait masalah periode infeksius dan hasil swab yang positif melebihi sepuluh hari isolasi, mulai Sabtu (26/12/2020), BPSDM menerima pasien yang sebelumnya sudah dirawat sepuluh hari, tidak ada gejala klinis, namun masih positif.

(Baca juga: Setelah Rektor Positif COVID-19, ITS Larang Seluruh Dosen dan Pegawai ke Luar Kota )

"Isolasi di BPSDM ini diharapkan bisa mengurangi isolasi mandiri jika rumah pasien kurang memenuhi syarat untuk isolasi. Jangan isolasi mandiri, kalau rumahnya tidak memungkinkan," katanya.

Penggunaan kembali gedung BPSDM Jatim ini, lanjut Khofifah, sebagai langkah pencegahan terhadap naiknya angka konfirmasi positif COVID-19 akhir-akhir ini.

"Gedung BPSDM ini diharapkan bisa memberi penanganan lanjutan pasca pasien dirawat di rumah sakit. Kalau tidak ada penanganan lanjutan, pasien di rumah sakit bisa bertumpuk. Harapannya, penggunaan BPSDM ini juga bisa membantu merelaksasi beban rumah sakit di Jatim khususnya di Surabaya," pungkas Khofifah.
(msd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1181 seconds (0.1#10.140)