Puluhan Pelancong Dilarang Masuk Ciwidey karena Menolak Rapid Tes Antigen
loading...
A
A
A
BANDUNG - Puluhan pelancong tolak masuk ke kawasan wisata Ciwidey , Pasirjambu, dan Rancabali, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Pasalnya, mereka menolak menjalani rapid test antigen yang digelar gratis oleh Polresta Bandung.
Para pelancong itu merupakan sopir dan penumpang 12 kendaraan yang dihentikan petugas di pintu masuk objek wisata Kawah Putih Ciwidey.
Rapid test antigen acak secara gratis tersebut digelar Polresta Bandung selama empat hari, Kamis-Jumat (24-25/12/2020) dan Selasa-Rabu (29-30/12/2020).
(Baca juga: Rapid Test Antigen di Ciwidey Deteksi Wisatawan Jateng dan Jatim Reaktif COVID-19 )
Tujuannya, untuk mencegah penyebaran COVID-19 melonjak selama libur panjang Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Kasatlantas Polresta Bandung Kompol Raden Erik Bangun Prakasa mengatakan, sejak Kamis (24/12/2020), jajaran Satlantas Polresta Bandung bersama Bid Dokes Polda Jabar menyiapkan posko khusus rapid test antigen di depan pintu masuk objek wisata Kawah Putih.
"Ada 12 kendaraan yang diputarbalikan karena tidak mau dites dan tidak membawa surat keterangan sudah tes swab antigen dengan hasil negatif," papar Kasatlantas Polresta Bandung, Sabtu (26/12/2020).
"Ini sebagai langkah antisipasi pencegahan penyebaran COVID-19. Kami berharap masyarakat dari luar Kabupaten Bandung memahami situasi ini," ujarnya.
(Baca juga: Warga Majalengka Suspect COVID-19 Menolak Dirawat, Kini Kondisinya Memburuk )
Kompol R Erik mengemukakan, sejumlah pengunjung atau wisatawan dari luar kota telah dilakukan rapid test antigen di posko itu. Kendaraan dari luar kota dihentikan. Lalu, sopir dan penumpangnya diminta menunjukkan surat hasil rapid test antigen dari kota asal.
"Apabila membawa hasil rapid tes antigen dan negatif COVID-19, kami perbolehkan masuk ke objek wisata di Ciwidey. Jika tidak membawa, mereka wajib menjalani rapid test antigen di lokasi secara gratis," tutur Kompol R Erik.
Disinggung tentang arus kendaraan di kawasan wisata Ciwidey, Kasatlantas Polresta Bandung mengatakan, sejauh ini ramai lancar. Tak terjadi kepadatan berarti.
Kondisi itu diduga terjadi lantaran wajib membawa surat rapid test antigen dengan hasil negatif sehingga banyak masyarakat menahan diri untuk berwisata.
Diberitakan sebelumnya, dua wisatawan asal Jawa Tengah (Jateng) dan Jawa Timur (Jatim) terkonfirmasi reaktif COVID-19 berdasarkan rapid test antigen di kawasan wisata Ciwidey, Kabupaten Bandung. Kedua wisatawan itu kemudian dilakukan tes swab.
"Sampai saat ini sudah ada dua (wisatawan)yang reaktif," kata Kasatlantas Polresta Bandung Kompol Erik Bangun Prakasa melalui pesan singkat, Sabtu (26/12/2020).
Selain itu, ujar Erik, petugas memutarbalikkan 12 kendaraan wisatawan yang hendak menuju objek wisata karena menolak menjalani rapid test antigen dan tidak membawa surat hasil rapid test antigen dari kota asal.
Ke-12 kendaraan itu didominasi kendaraan berpelat B atau DKI Jakarta. "Kendaraan diputarbalikkan karena pengendara dan penumpangnya tidak mau dites (rapid antigen) dan tidak membawa surat," ujarnya.
Lihat Juga: Ngeri! Penampakan 10 Beton Paku Bumi Jatuh dari Truk Akibat Ikatan Lepas di Jalan Soekarno-Hatta Bandung
Para pelancong itu merupakan sopir dan penumpang 12 kendaraan yang dihentikan petugas di pintu masuk objek wisata Kawah Putih Ciwidey.
Rapid test antigen acak secara gratis tersebut digelar Polresta Bandung selama empat hari, Kamis-Jumat (24-25/12/2020) dan Selasa-Rabu (29-30/12/2020).
(Baca juga: Rapid Test Antigen di Ciwidey Deteksi Wisatawan Jateng dan Jatim Reaktif COVID-19 )
Tujuannya, untuk mencegah penyebaran COVID-19 melonjak selama libur panjang Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Kasatlantas Polresta Bandung Kompol Raden Erik Bangun Prakasa mengatakan, sejak Kamis (24/12/2020), jajaran Satlantas Polresta Bandung bersama Bid Dokes Polda Jabar menyiapkan posko khusus rapid test antigen di depan pintu masuk objek wisata Kawah Putih.
"Ada 12 kendaraan yang diputarbalikan karena tidak mau dites dan tidak membawa surat keterangan sudah tes swab antigen dengan hasil negatif," papar Kasatlantas Polresta Bandung, Sabtu (26/12/2020).
"Ini sebagai langkah antisipasi pencegahan penyebaran COVID-19. Kami berharap masyarakat dari luar Kabupaten Bandung memahami situasi ini," ujarnya.
(Baca juga: Warga Majalengka Suspect COVID-19 Menolak Dirawat, Kini Kondisinya Memburuk )
Kompol R Erik mengemukakan, sejumlah pengunjung atau wisatawan dari luar kota telah dilakukan rapid test antigen di posko itu. Kendaraan dari luar kota dihentikan. Lalu, sopir dan penumpangnya diminta menunjukkan surat hasil rapid test antigen dari kota asal.
"Apabila membawa hasil rapid tes antigen dan negatif COVID-19, kami perbolehkan masuk ke objek wisata di Ciwidey. Jika tidak membawa, mereka wajib menjalani rapid test antigen di lokasi secara gratis," tutur Kompol R Erik.
Disinggung tentang arus kendaraan di kawasan wisata Ciwidey, Kasatlantas Polresta Bandung mengatakan, sejauh ini ramai lancar. Tak terjadi kepadatan berarti.
Kondisi itu diduga terjadi lantaran wajib membawa surat rapid test antigen dengan hasil negatif sehingga banyak masyarakat menahan diri untuk berwisata.
Diberitakan sebelumnya, dua wisatawan asal Jawa Tengah (Jateng) dan Jawa Timur (Jatim) terkonfirmasi reaktif COVID-19 berdasarkan rapid test antigen di kawasan wisata Ciwidey, Kabupaten Bandung. Kedua wisatawan itu kemudian dilakukan tes swab.
"Sampai saat ini sudah ada dua (wisatawan)yang reaktif," kata Kasatlantas Polresta Bandung Kompol Erik Bangun Prakasa melalui pesan singkat, Sabtu (26/12/2020).
Selain itu, ujar Erik, petugas memutarbalikkan 12 kendaraan wisatawan yang hendak menuju objek wisata karena menolak menjalani rapid test antigen dan tidak membawa surat hasil rapid test antigen dari kota asal.
Ke-12 kendaraan itu didominasi kendaraan berpelat B atau DKI Jakarta. "Kendaraan diputarbalikkan karena pengendara dan penumpangnya tidak mau dites (rapid antigen) dan tidak membawa surat," ujarnya.
Lihat Juga: Ngeri! Penampakan 10 Beton Paku Bumi Jatuh dari Truk Akibat Ikatan Lepas di Jalan Soekarno-Hatta Bandung
(msd)