Pemprov Jatim Optimalkan Komoditas Peternakan

Jum'at, 25 Desember 2020 - 17:16 WIB
loading...
Pemprov Jatim Optimalkan...
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, saat berkunjung ke Pasar Induk Puspa Agro di Desa Jemundo. Foto/SINDOnews/Luk
A A A
SURABAYA - Pemprov Jatim berupaya meningkatkan ekspor, salah satunya komoditas peternakan. Beberapa waktu lalu, Jatim melakukan ekspor domba sebanyak 2.650 ekor ke Brunei Darussalam.

"Diantara market yang sudah teridentifikasi itu, justru sebagian besar itu inginnya daging, bukan dalam bentuk hewan," ujar Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa , saat berkunjung ke Pasar Induk Puspa Agro di Desa Jemundo, Kecamatan Taman, Sidoarjo, Jumat (25/12/2020).

Jika membutuhkan komoditas daging, kata dia, maka para peternak yang akan menjadi pengekspor ini, membutuhkan fasilitas Rumah Pemotongan Hewan (RPH).

Sehingga hewan hewan yang hendak di jual ke luar negeri, bisa dipasarkan dalam bentuk daging. "Maka kami berencana untuk mengoperasikan Rumah Pemotongan Hewan (RPH) yang ada di kawasan Puspa Agro," kata Khofifah.

Saat memantau RPH, Khofifah juga mengajak pengurus koperasi peternakan Jatim, yang diminta untuk mengidentifikasi apa saja yang dibutuhkan untuk memenuhi kualifikasi, agar daging hasil pemotongan tersebut, sebagaimana pasar ekspor.

"Jadi, ini maksimalisasi dari fungsi infrastruktur yang ada di Puspa Agro ini," tandas Khofifah.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim mencatat, ekspor Jatim selama masa pandemi COVID-19 mengalami perlambatan. Selama Januari - November 2020, nilai ekspor mencapai USD17,44 miliar atau turun 6,05% dibanding Januari - November 2019.

Sedangkan nilai ekspor pada November 2020 mencapai USD1,62 miliar, naik tipis 2,07% dibanding bulan sebelumnya. Nilai tersebut dibanding November 2019, turun 4,75%.

(Baca juga: Terminal Purabaya Terpantau Sepi saat Libur Panjang Natal dan Tahun Baru)

Selama Januari - November 2020, komoditas terbesar ekspor terbesar adalah tembaga dimurnikan yang berkontribusi terhadap ekspor sebesar 6,80% atau setara USD1,18 miliar.

(Baca juga: PLN Jawa Timur Optimistis Konsumsi Listrik hingga Akhir Tahun Tumbuh Positif)

Disusul emas dalam bentuk bongkah sebesar 6,67% atau setara USD1,16 miliar. Ketiga adalah komoditas sisa dan skrap dari logam mulia dengan kontribusi 5,31% atau setara USD925,42 juta,” kata Kepala Bidang Statistik Distribusi (BPS) Jatim, Umar Sjaifudin dalam rilisnya, Senin (21/12/2020).
(boy)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2231 seconds (0.1#10.140)