Menengok Aktifitas Machfud Arifin Pasca Bertarung di Pilkada Surabaya

Jum'at, 25 Desember 2020 - 07:02 WIB
loading...
Menengok Aktifitas Machfud Arifin Pasca Bertarung di Pilkada Surabaya
Machfud Arifin sedang bersantai memberi makan ikan di kediamannya.Foto/ist
A A A
SURABAYA - Kontestasi Pilwali Surabaya 2020 belum selesai. Tim Advokasi Machfud Arifin-Mujiaman, tengah mengajukan gugatan perselisihan hasil ke Mahkamah Konstitusi (MK). Senin lalu (21/12/2020) gugatan itu sudah diterima MK.

Tim Advokasi Machfud Arifin-Mujiaman terdiri atas sosok yang punya kredibilitas. Di antaranya adalah Febri Diansyah (mantan jubir KPK), Donal Fariz (mantan petinggi ICW), juga Veri Junaidi. Plus pengacara muda kenamaan asal Surabaya Muhammad Sholeh.

(Baca juga: Risma Dilantik Jadi Mensos, Begini Tanggapan Eri Cahyadi )

Dalam gugatan ke MK, mereka menuntut pembatalan keputusan Komisi Pemilihan Umum Kota Surabaya Nomor: 1419/PL.02.6-Kpt/3578/KPU-Kot/XII/2020 tentang Penetapan Rekapitulasi Hasil Penghitunan Suara Pada Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Surabaya Tahun 2020.

”Bagi saya, urusan menang kalah sudah selesai. Sehingga jika ada sejumlah pihak yang mencoba membangun isu terkait apakah saya legowo atau tidak, saya kira hal tersebut tidak relevan untuk saya respons,” kata Machfud tentang gugatan yang dilayangkan timnya.

”Saya melihat ada sejumlah hal yang lebih fundamental berkaitan dengan proses penyelenggaraan pilwali di Kota Surabaya. Khususnya terkait aspek keadilan dan banyaknya temuan indikasi kecurangan dalam pelaksanaan pilkada,” lanjutnya.

Tim hukum Machfud-Mujiaman telah mengidentifikasi sembilan simpul pelanggaran dalam proses pilwali Surabaya. Di antaranya dugaan penggunaan kewenangan, program, dan kegiatan pemerintah kota, untuk mendukung salah satu pasangan calon.

(Baca juga: 3 Pengedar Narkoba di Surabaya Ditangkap, Satu Ditembak Mati )

Machfud menegaskan dirinya sudah move on dari pilwali Surabaya. Sudah disibukkan oleh berbagai urusan yang selama setahun terakhir ditinggalkan. Bahwa proses di MK harus jalan, ia ingin meninggalkan legacy untuk demokrasi di Surabaya maupun Indonesia. Agar siapa pun yang berkuasa tidak menyelewengkan kekuasaan untuk kemenangan salah satu calon.

”Olahraga, momong cucu, ngurusi bisnis, begitulah kegiatan saya saat ini,” ucap Machfud.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2179 seconds (0.1#10.140)