Audensi dengan Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum, KPK Desak Pusat Usut Tuntas Penembakan Anggota FPI

Rabu, 23 Desember 2020 - 17:36 WIB
loading...
Audensi dengan Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum, KPK Desak Pusat Usut Tuntas Penembakan Anggota FPI
Koordinator lapangan KPK Jabar Ahmad Jundi. Foto/SINDOnews/Agung Bakti Sarasa
A A A
BANDUNG - Koalisi Penuntut Keadilan (KPK) Jawa Barat mendesak pemerintah pusat mengusut tuntas kasus penembakan yang menyebabkan tewasnya enam anggota Front Pembela Islam (FPI).

Desakan tersebut disampaikan KPK Jabar dalam audiensi dengan Wakil Gubernur Jabar, Uu Ruzhanul Ulum di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Rabu (23/12/2020).

Koordinator lapangan KPK Jabar Ahmad Jundi menuturkan, awalanya, pihaknya berencana menggelar aksi di depan Gedung Sate.

Namun, karena pandemi COVID-19 masih mengkhawatirkan, pihaknya memutuskan berkomunikasi dengan Uu Ruzhanul Ulum untuk beraudiensi.

"Kami tidak hanya ingin eksistensi saja di depan Gedung Sate, maka kami putuskan audiensi karena terpenting tujuan aksi kami terssampaikan," katanya seusai audiensi.

Menurut dia, kasus penembakan laskar KPI tersebut hingga kini belum menemui titik terang. Pasalnya, kata dia, pihak yang melakukan investigasi kurang independen.

Oleh karenanya, melalui Uu Ruzhanul Ulum, pihaknya meminta Gubernur Jabar, Ridwan Kamil dan DPRD Jabar mendorong pemerintah pusat dan DPR RI untuk membentuk tim adhoc dan tim pencari fakta independen, sehingga kasus tersebut dapat cepat dituntaskan.

"Pemecahan kasus ini sangat lambat, sekarang sudah berminggu-minggu belum juga ada itikad baik pemerintah untuk membuat tim pencari fakta independen," katanya.

Pihaknya juga menilai, tim pencari fakta dan data terkait kasus tersebut berat sebelah. Pasalnya, olah tempat kejadian perkara (TKP) hanya dilakukan kepolisian dan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM).

"Seharusnya ada pihak lain yang terlibat, misalnya mereka yang selama ini dianggap menghalangi 'kepolisian'," ujarnya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1627 seconds (0.1#10.140)