Pandemi Corona, Mirsya Ajak UKM Lakukan Kolaborasi dan Inovasi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pandemi virus Corona membuat Ramadhan dan perayaan Hari Raya Idul Fitri 1441 H kali ini terasa sangat berbeda. Kebiasaan silaturahmi dengan mengunjungi sanak saudara dan kerabat dipastikan tidak bisa dilakukan. (Baca juga: Pandemi Corona, Sandiaga Ajak UKM Berkolaborasi Ciptakan Lapangan Kerja)
Terkait hal tersebut, Mirsya Budiarsi, pemilik usaha kudapan sehat Mamabery Chips Gourmet menggagas sebuah kampanye kreatif yang bisa menjadi inspirasi bagi pelaku usaha kecil dan menengah. Wanita yang akrab disapa Mirsya ini menyampaikan walau tidak bisa bertemu secara langsung, silaturahmi harus tetap terjalin. Caranya lewat mengirimkan hantaran Lebaran berisi kudapan sehat yang dibalut dengan tas anyaman cantik berwarna warni.
“Ide awalnya sangat sederhana. Saya ingin menghadirkan hantaran yang tampilan simpel namun menarik, dan tanpa plastik sekali pakai sehingga tercetus ide untuk berkolaborasi dengan perajin UKM tas anyaman," ungkap Mirsya dalam siaran tertulis pada Rabu (13/4/2020).
Dalam kolaborasi tersebut, dirinya bersama para ibu rumah tangga perajin tas anyaman di Ponorogo, Jawa Timur berdiskusi dan tukar pikiran. Dalam keszempatan itu, dirinya menunjukkan sejumlah model dan motif tas kontemporer kekinian kepada mereka. Selanjutnya, beragam model tas anyaman diproduksi para ibu sebagai wadah hantaran lebaran. "Sebagai pelaku usaha, kita harus berdiri dan berpikir lebih kreatif, bukan hanya untuk bertahan di masa pandemi ini, namun juga untuk memberikan pengaruh yang lebih besar lagi ke masyarakat," ungkap Mirsya.
Melalui Kampanye kreatif bertajuk #SilaturahimDariRumah dengan menghadirkan Stay At Home Gifts, kata Mirsya, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk hidup sehat.
Merujuk hal tersebut, Mirsya mengajak pelaku usaha lainnya untuk bergabung dalam kolaborasi kreatif. Sehingga hantaran Lebaran menjadi lebih beragam. Tidak hanya kue Lebaran dan kudapan sehat tanpa MSG dari Mamaberry Chips Gourmet, tetapi ada juga perlengkapan salat dari RiaMiranda & Ultimate U, serta didukung oleh Sahaja - produk perlindungan higienis untuk di rumah. "Program ini bukan hampers pada umumnya, ada semangat nilai kebaikan dan optimisme yang diusung, jadi bukan hanya cantik, perajin tas anyaman juga tersejahterakan," tutup Mirsya.
Penganyam tas asal Ponorogo, Binti,45, mengaku terbantu atas pesanan tas dari Mirsya. Penghasilan dari mengerjakan tas anyaman, kata dia, dapat menutup penghasilan selama menunggu masa panen padi yang berlangsung selama tiga bulan sekali.
"Saya merasa terbantu sekali dengan adanya orderan dari Mbak Mirsya. Untuk keseharian, saya hanya mengandalkan hasil panen tiga bulan sekali, tapi setelah adanya orderan yang bagi kami jumlahnya banyak sekali ini, sehingga bantu pendapatan kami saat masa tidak panen," ungkap Binti.
Senada, Lulu,38, Ibu Rumah Tangga (IRT) menyampaikan kolaborasi yang terjalin menghidupkan geliat usaha di lingkungannya. Puluhan ibu rumah tangga dan para remaja di kampungnya kini dapat lebih produktif dengan membuat tas anyaman. “Kalau biasanya tas anyaman itu dijual ke pasar, jadi permintaannya tidak begitu banyak, hanya sebatas tas hajatan, sembako dan tas belanja biasa. Tapi setelah Mba Mirsya order banyak, saya coba berikan pelatihan ke anak-anak remaja dan ibu rumah tangga," ungkap Lulu.
Dari 10 penganyam, sambung dia, sekarang sudah menjadi 30 penganyam aktif. Dia menyebut, saat ini sudah kali ketiga Mamaberry memberikan kepercayaan pada masyarakat untuk mengerjakan hampersnya. ”Kami benar-benar terbantu dan bersyukur sekali bisa bekerjasama karena bisa meningkatkan perekonomian kami semua," jelasnya.
Terkait hal tersebut, Mirsya Budiarsi, pemilik usaha kudapan sehat Mamabery Chips Gourmet menggagas sebuah kampanye kreatif yang bisa menjadi inspirasi bagi pelaku usaha kecil dan menengah. Wanita yang akrab disapa Mirsya ini menyampaikan walau tidak bisa bertemu secara langsung, silaturahmi harus tetap terjalin. Caranya lewat mengirimkan hantaran Lebaran berisi kudapan sehat yang dibalut dengan tas anyaman cantik berwarna warni.
“Ide awalnya sangat sederhana. Saya ingin menghadirkan hantaran yang tampilan simpel namun menarik, dan tanpa plastik sekali pakai sehingga tercetus ide untuk berkolaborasi dengan perajin UKM tas anyaman," ungkap Mirsya dalam siaran tertulis pada Rabu (13/4/2020).
Dalam kolaborasi tersebut, dirinya bersama para ibu rumah tangga perajin tas anyaman di Ponorogo, Jawa Timur berdiskusi dan tukar pikiran. Dalam keszempatan itu, dirinya menunjukkan sejumlah model dan motif tas kontemporer kekinian kepada mereka. Selanjutnya, beragam model tas anyaman diproduksi para ibu sebagai wadah hantaran lebaran. "Sebagai pelaku usaha, kita harus berdiri dan berpikir lebih kreatif, bukan hanya untuk bertahan di masa pandemi ini, namun juga untuk memberikan pengaruh yang lebih besar lagi ke masyarakat," ungkap Mirsya.
Melalui Kampanye kreatif bertajuk #SilaturahimDariRumah dengan menghadirkan Stay At Home Gifts, kata Mirsya, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk hidup sehat.
Merujuk hal tersebut, Mirsya mengajak pelaku usaha lainnya untuk bergabung dalam kolaborasi kreatif. Sehingga hantaran Lebaran menjadi lebih beragam. Tidak hanya kue Lebaran dan kudapan sehat tanpa MSG dari Mamaberry Chips Gourmet, tetapi ada juga perlengkapan salat dari RiaMiranda & Ultimate U, serta didukung oleh Sahaja - produk perlindungan higienis untuk di rumah. "Program ini bukan hampers pada umumnya, ada semangat nilai kebaikan dan optimisme yang diusung, jadi bukan hanya cantik, perajin tas anyaman juga tersejahterakan," tutup Mirsya.
Penganyam tas asal Ponorogo, Binti,45, mengaku terbantu atas pesanan tas dari Mirsya. Penghasilan dari mengerjakan tas anyaman, kata dia, dapat menutup penghasilan selama menunggu masa panen padi yang berlangsung selama tiga bulan sekali.
"Saya merasa terbantu sekali dengan adanya orderan dari Mbak Mirsya. Untuk keseharian, saya hanya mengandalkan hasil panen tiga bulan sekali, tapi setelah adanya orderan yang bagi kami jumlahnya banyak sekali ini, sehingga bantu pendapatan kami saat masa tidak panen," ungkap Binti.
Senada, Lulu,38, Ibu Rumah Tangga (IRT) menyampaikan kolaborasi yang terjalin menghidupkan geliat usaha di lingkungannya. Puluhan ibu rumah tangga dan para remaja di kampungnya kini dapat lebih produktif dengan membuat tas anyaman. “Kalau biasanya tas anyaman itu dijual ke pasar, jadi permintaannya tidak begitu banyak, hanya sebatas tas hajatan, sembako dan tas belanja biasa. Tapi setelah Mba Mirsya order banyak, saya coba berikan pelatihan ke anak-anak remaja dan ibu rumah tangga," ungkap Lulu.
Dari 10 penganyam, sambung dia, sekarang sudah menjadi 30 penganyam aktif. Dia menyebut, saat ini sudah kali ketiga Mamaberry memberikan kepercayaan pada masyarakat untuk mengerjakan hampersnya. ”Kami benar-benar terbantu dan bersyukur sekali bisa bekerjasama karena bisa meningkatkan perekonomian kami semua," jelasnya.
(cip)