Milad Ke-60 UAD, Tujuh Inovasi Ini Dikembangkan untuk Tangani COVID-19
loading...
A
A
A
YOGYAKARTA - Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta menggelar rapat terbuka senat Milad ke-60 secara secara virtual melalui Zoom dan kanal YouTube UAD, Sabtu (19/12/2020).
(Baca juga: 4 Orang Tewas Keracunan Gas Elpiji di Jimbaran Bali)
Rektor UAD Muchlas dalam laporan tahunan menyampaikan kinerja yang telah dicapai UAD, mencakup tanggap darurat COVID-19 , catur dharma perguruan tinggi Muhammadiyah serta kesejahteraan dan unit usaha.
(Baca juga: Pesan Sang Kakak Sebelum Meninggal, Minta Mahfud MD Rangkul Ulama)
Muchlas memaparkan, khusus tanggap darurat COVID-19 selain membentuk Satgas juga telah mengembangkan tujuh inovasi. Ketujuh inovasi tersebut adalah pistol COVID-19, remote physics laboratorium (R-Phylab), imunostimulan berbasis herbal, handsanitizer, buku pembelajaran masa pandemi COVID-19, pembelajaran radio komunitas, dan portal otomatis.
"Tujuh inovasi UAD ini diharapkan dapat mengatasi permasalahan yang dihadapi masyarakat selama pandemi COVID-19. Sebab pembatasan pergerakan manusia telah menimbulkan berbagai masalah. Karena itu, UAD menciptakan inovasi agar kegiatan untuk memenuhi kebutuhan mendasar manusia bisa terus berjalan," katanya.
Muchlas menjelaskan, pistol COVID-19 merupakan alat disinfektan berbasis sinar ultra violet (UV yang dapat mencegah dan mensterilkan tempat dari kuman (bakteri dan virus), termasuk COVID-19.
"Pistol ini sudah diproduksi secara massal dan telah mendapatkan izin dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pada Juni 2020. Pengguna Pistol COVID-19 made in UAD tersebar di berbagai institusi, perkantoran, industri dan rumah sakit," paparnya.
Sedangkan remote physics laboratorium (R-Phylab) merupakan inovasi laboratorium yang dapat diakses dari jarak jauh. Sehingga membantu dan mendukung siswa dalam praktikum pembelajar fisika selama pandemi. "Materi yang disedikan terdiri atas medan magnet, polarisasi cahaya, konstanta planck, spektroskopi atom dan pencacah radiasi," jelasnya.
Sementara, imunostimulan berbasis herbal merupakan hasil penelitian berbagai tanaman yang diduga dapat meningkatkan kekebalan tubuh. Di antaranya rossela, rimpang bengle, jintan hitam dan meniran. Saat ini sudah dalam uji praklinik dan uji klinis. Dua tahun ke depan diharapkan sudah dalam tahap produksi.
(Baca juga: 4 Orang Tewas Keracunan Gas Elpiji di Jimbaran Bali)
Rektor UAD Muchlas dalam laporan tahunan menyampaikan kinerja yang telah dicapai UAD, mencakup tanggap darurat COVID-19 , catur dharma perguruan tinggi Muhammadiyah serta kesejahteraan dan unit usaha.
(Baca juga: Pesan Sang Kakak Sebelum Meninggal, Minta Mahfud MD Rangkul Ulama)
Muchlas memaparkan, khusus tanggap darurat COVID-19 selain membentuk Satgas juga telah mengembangkan tujuh inovasi. Ketujuh inovasi tersebut adalah pistol COVID-19, remote physics laboratorium (R-Phylab), imunostimulan berbasis herbal, handsanitizer, buku pembelajaran masa pandemi COVID-19, pembelajaran radio komunitas, dan portal otomatis.
"Tujuh inovasi UAD ini diharapkan dapat mengatasi permasalahan yang dihadapi masyarakat selama pandemi COVID-19. Sebab pembatasan pergerakan manusia telah menimbulkan berbagai masalah. Karena itu, UAD menciptakan inovasi agar kegiatan untuk memenuhi kebutuhan mendasar manusia bisa terus berjalan," katanya.
Muchlas menjelaskan, pistol COVID-19 merupakan alat disinfektan berbasis sinar ultra violet (UV yang dapat mencegah dan mensterilkan tempat dari kuman (bakteri dan virus), termasuk COVID-19.
"Pistol ini sudah diproduksi secara massal dan telah mendapatkan izin dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pada Juni 2020. Pengguna Pistol COVID-19 made in UAD tersebar di berbagai institusi, perkantoran, industri dan rumah sakit," paparnya.
Sedangkan remote physics laboratorium (R-Phylab) merupakan inovasi laboratorium yang dapat diakses dari jarak jauh. Sehingga membantu dan mendukung siswa dalam praktikum pembelajar fisika selama pandemi. "Materi yang disedikan terdiri atas medan magnet, polarisasi cahaya, konstanta planck, spektroskopi atom dan pencacah radiasi," jelasnya.
Sementara, imunostimulan berbasis herbal merupakan hasil penelitian berbagai tanaman yang diduga dapat meningkatkan kekebalan tubuh. Di antaranya rossela, rimpang bengle, jintan hitam dan meniran. Saat ini sudah dalam uji praklinik dan uji klinis. Dua tahun ke depan diharapkan sudah dalam tahap produksi.