Pembuangan Bayi Gemparkan Mojokerto, Kapolsek: Diduga Hasil Hubungan Gelap

Sabtu, 19 Desember 2020 - 16:57 WIB
loading...
Pembuangan Bayi Gemparkan Mojokerto, Kapolsek: Diduga Hasil Hubungan Gelap
Polisi melakukan olah TKP penemuan bayi di rumah Yuyun Krisnawati, Desa Dusun Wonorejo, DesaJetis, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto. Foto/SINDOnews/Tritus Julan
A A A
MOJOKERTO - Sesosok bayi ditemukan warga di teras rumah di Dusun Wonorejo, Desa Jetis, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto. Bayi perempuan itu diduga hasil hubungan gelap.

(Baca juga: Wali Kota Beragama Konghucu Pertama di Indonesia Positif COVID-19, Andrei: Mohon Doanya )

Kapolsek Jetis, Kompol Suhariyono mengatakan, dugaan sementara bayi tersebut sengaja ditinggalkan orang tuanya di teras rumah Yuyun Krisnawati (36). Lantaran orang tua korban tidak menginginkan bayi tersebut.

"Dugaan awal seperti itu, ya bisa saja dari hasil hubungan gelap, karena tidak mungkin orang tua tega membuang bayi nya," kata Suhariyono, Sabtu (19/12/2020).



Saat ditemukan, kondisi bayi masih berlumur darah. Bahkan, ari-ari bayi masih menempel di bagian perut. Diperkirakan, bayi itu diletakan di teras rumah Yuyun hanya berselang beberapa jam setelah dilahirkan oleh sang ibu bayi .

"Sepertinya baru dilahirkan. Saat ditemukan itu bayi menangis tidak memakai baju, hanya dimasukan dalam tas itu saja. Kemudian banyak darah, mungkin dari tali pusar. Kalau persalinannya normal," jelasnya.

(Baca juga: Tolak Rapid Test di Pelabuhan Bakauheni, Ratusan Massa Pendukung Habib Rizieq Gagal ke Jakarta )

Dia mengaku, sudah melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi. Termasuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi penemuan bayi . Hanya saja, Suhariyono mengaku belum dapat mengungkap siapa orang tua pembuang bayi itu.

"Dari kemarin malam hingga kini, kita masih belum mendapatkan informasi siapa pembuang bayi itu, termasuk warga sekitar sini juga kabarnya tidak ada yang akan melahirkan. Namun karena kejadianya malam hari, jadi saksi-saksi yang kita periksa masih minim, tapi ini masih kita dalami," tandas Suhariyono.
(eyt)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4076 seconds (0.1#10.140)