Warga NU Ini Rangkai Pohon Natal dari Ribuan Masker dan Hand Sanitizer
loading...
A
A
A
SURABAYA - Hari Natal rupanya bukan hanya milik umat Kristiani. Namun sudah menjadi perayaan bersama warga negara Indonesia. Hal itu dibuktikan dengan adanya keterlibatan warga muslim dalam mempersiapkan segala kebutuhan perayaan Natal di Gereja Katolik Kristus Raja, Surabaya.
Salah satu warga NU yang kerap disapa Ustad Nur Kholis Saleh, ikut membantu merangkai pohon Natal dari masker dan hand sanitizer. Pohon Natal setinggi 3,5 meter dengan diameter sekitar 180 cm itu berdiri di sisi utara pintu masuk Gereja.
(Baca juga: Hari Ini 47 Warga Jatim Meninggal Dunia Akibat COVID-19 )
Ustad yang juga pengurus PW ISNU Jawa Timur Bidang Pengkaderan ini mengatakan, Hari Raya Natal merupakan perayaan untuk semua umat, sebagaimana Hari Raya Idul Fitri.
Sehingga sudah sepatutnya sebagai warga negara yang berazaskan Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika saling menghargai dan membatu kesuksesan peryaan keagaamaan tersebut.
"Sebagaimana saat Sholat Idul Fitri, umat Nasrani juga ikut berpartisipasi menjaga keamanan parkir motor dan kelancaran arus lalulintas," katanya, Jumat (18/12/2020).
(Baca juga: Banyuwangi Geger, Pria Bersorban Hitam Salat di Tengah Jalan Raya )
Menurutnya, perayaan Natal ditengah pandemi COVID-19 ini memiliki keuinikan tersendiri khususnya di Gereja Kristus Raja. Yakni Umat Kristiani merangkai pohon Natal dari masker dan hand sanitizer sebagai pengingat pada sesama agar selalu waspada terhadap penularan COVID-19.
"Harapan kami rayakan Natal layaknya kami merayakan Hari Raya Idul Fitri. Jadi berikan rasa nyaman pada saudara-saudara kita. Inilah Indonesia, keberagaman dan keBhinekaan tetap kita jaga," tuturnya.
Dengan merasa nyaman, kata dia maka keimanan seseorang bakal terbebas dari rasa ketakutan. Karena ketakutan bisa menimbulkan rasa permusuhan dan kebencian.
Ketua Panitia Natal, Teresia Mariani mengungkapkan, pohon Natal di Gereja Katolik Kristus Raja Surabaya tersebut adalah untuk mengingatkan warga Gereja agar tetap menjaga 3M memakai masker, menjaga jarak dan memcuci tangan dengan sabun.
"Perayaan Natal diera pandemi ini harus tetap menjaga 3M," ujarnya. Ia mengatakan, setelah pelaksanaan Hari Raya Natal selesai, 1000 masker dan hand sanitizer di Pohon Natal akan dibongkar dan dicuci bersih, kemudian dikemas untuk sumbangkan ke panti asuhan.
Salah satu warga NU yang kerap disapa Ustad Nur Kholis Saleh, ikut membantu merangkai pohon Natal dari masker dan hand sanitizer. Pohon Natal setinggi 3,5 meter dengan diameter sekitar 180 cm itu berdiri di sisi utara pintu masuk Gereja.
(Baca juga: Hari Ini 47 Warga Jatim Meninggal Dunia Akibat COVID-19 )
Ustad yang juga pengurus PW ISNU Jawa Timur Bidang Pengkaderan ini mengatakan, Hari Raya Natal merupakan perayaan untuk semua umat, sebagaimana Hari Raya Idul Fitri.
Sehingga sudah sepatutnya sebagai warga negara yang berazaskan Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika saling menghargai dan membatu kesuksesan peryaan keagaamaan tersebut.
"Sebagaimana saat Sholat Idul Fitri, umat Nasrani juga ikut berpartisipasi menjaga keamanan parkir motor dan kelancaran arus lalulintas," katanya, Jumat (18/12/2020).
(Baca juga: Banyuwangi Geger, Pria Bersorban Hitam Salat di Tengah Jalan Raya )
Menurutnya, perayaan Natal ditengah pandemi COVID-19 ini memiliki keuinikan tersendiri khususnya di Gereja Kristus Raja. Yakni Umat Kristiani merangkai pohon Natal dari masker dan hand sanitizer sebagai pengingat pada sesama agar selalu waspada terhadap penularan COVID-19.
"Harapan kami rayakan Natal layaknya kami merayakan Hari Raya Idul Fitri. Jadi berikan rasa nyaman pada saudara-saudara kita. Inilah Indonesia, keberagaman dan keBhinekaan tetap kita jaga," tuturnya.
Dengan merasa nyaman, kata dia maka keimanan seseorang bakal terbebas dari rasa ketakutan. Karena ketakutan bisa menimbulkan rasa permusuhan dan kebencian.
Ketua Panitia Natal, Teresia Mariani mengungkapkan, pohon Natal di Gereja Katolik Kristus Raja Surabaya tersebut adalah untuk mengingatkan warga Gereja agar tetap menjaga 3M memakai masker, menjaga jarak dan memcuci tangan dengan sabun.
"Perayaan Natal diera pandemi ini harus tetap menjaga 3M," ujarnya. Ia mengatakan, setelah pelaksanaan Hari Raya Natal selesai, 1000 masker dan hand sanitizer di Pohon Natal akan dibongkar dan dicuci bersih, kemudian dikemas untuk sumbangkan ke panti asuhan.
(msd)