Kasus COVID-19 Tertinggi Sepanjang Sejarah Bandung, Penyebabnya Libur Panjang Akhir Oktober

Jum'at, 18 Desember 2020 - 18:08 WIB
loading...
Kasus COVID-19 Tertinggi Sepanjang Sejarah Bandung, Penyebabnya Libur Panjang Akhir Oktober
ilustrasi
A A A
BANDUNG - Libur panjang lima hari pada akhir Oktober 2020 lalu dituding sebagai penyebab Kota Bandung kembali menjadi zona merah . Pasca libur, angka penambahan kasus COVID-19 tercatat melonjak tajam.

Wali Kota Bandung Oded M Danial mengatakan, saat ini Bandung masih dalam zona resiko tinggi dengan menunjukan kasus harian konfirmasi positif yang terus meningkat. Skor kasus sebesar 1.65. Angka ini turun dari Minggu sebelumnya pada 30 November hingga 6 Desember sebesar 1.80.

(Baca juga: Berubah Aturan, Anggaran Vaksin COVID-19 di Purwakarta Masih Dirinci )

"Total konfirmasi positif di Kota Bandung adalah sebesar 4.891. Bertambah 1.024 kasus dalam rentang waktu 14 hari. Namun total konfirmasi aktif turun 68 kasus dengan total 710 kasus. Angka kesembuhan di Kota Bandung meningkat mencapai 82.52% dengan total 4.036 pasien yang telah sembuh," kata dia, Jumat (18/12/2020).

Menurut dia, libur panjang Oktober lalu berdampak signifikan pada peningkatan kasus positif. Di mana mulai minggu ke – 45 (53 Kasus). Kemudian temuan kasus pada minggu ke 49 (30 November– 6 Desember) merupakan yang tertinggi sepanjang sejarah penyebaran covid 19 di Kota Bandung (624 kasus).

Mayoritas warga Kota Bandung yang terpapar merupakan warga yang beraktifitas dan berkegiatan di luar rumah. Hal ini dibuktikan dengan distribusi lebih dari 50% penyebaran kasus covid 19 di Kota Bandung terbanyak adalah kelompok usia produktif (20-50 tahun). Usia produktif ini menyumbang sebanyak 2.616 kasus dari total konfirmasi positif yang sebanyak 4.891 di Kota Bandung.

(Baca juga: Dari Bisnis Prostitusi Online Artis, Segini Komisi yang Didapat Mucikari )

"Oleh karena itu, Kami menghimbau kepada masyarakat di usia produktif untuk meningkatkan kewaspadaannya dengan terus berdisiplin melaksanakan protokol kesehatan. Sayangi keluarga, jaga keluarga kita," kata dia.

Sebaran kasus penyebaran klaster keluarga masih meningkat hingga mencapai total 104 KK dengan 275 kasus dengan kasus terbanyak terjadi di Kecamatan Sukajadi.

Strategi dan langkah penanganan penyebaran virus covid 19 di Kota Bandung akan dilakukan dnegan memperketat aturan, meningkatkan pengawasan serta penegasan terhadap tindakan pelanggaran sesuai dengan Perwal Nomor 73 Tahun 2020. Seperti contoh penyegelan terhadap mini market.

Kemduian, lanjut dia, melakukan pengetatan pengawasan pusat perbelanjaan, penutupan tempat dan kegiatan hiburan, pembatasan kegiatan masyarakat, pelaksanaan WFH, penutupan fasilitas publik, pembatasan aktivitas bisnis seperti toko restoran café dengan pengawasan protokol kesehatan yang lebih ketat.
(msd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 1.6036 seconds (0.1#10.140)