Masyarakat Mulai Abaikan Protokol Kesehatan, KBB Zona Merah Lagi

Selasa, 15 Desember 2020 - 14:34 WIB
loading...
Masyarakat Mulai Abaikan Protokol Kesehatan, KBB Zona Merah Lagi
Pemkab Bandung Barat masuk zona merah lagi, diduga banyak masyarakat yang mengabaikan protokol kesehatan.Foto/ilustrasi
A A A
BANDUNG BARAT - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bandung Barat (KBB) mengaku sulit untuk mengerem pertambahan kasus positif COVID-19. Pasalnya banyak masyarakat yang melakukan aktivitas ekonomi, namun tidak disiplin menerapkan protokol kesehatan (prokes) dengan baik.

"Masyarakat sudah mulai banyak yang abai akan aturan protokol kesehatan, makanya kasus positif di KBB terus muncul. Ini yang membuat KBB kembali zona merah," kata Kepala Dinas Kesehatan KBB Hernawan Widjajanto, Selasa (15/12/2020).

(Baca juga: Hindari Kerumunan, Pemkot Bandung Larang Perayaan Tahun Baru )

Hal itu mengacu kepada hasil evaluasi mingguan Satgas Penanggulangan COVID-19 Provinsi Jawa Barat, dimana KBB kembali masuk ke zona merah atau risiko tinggi penyebaran COVID-19. Total kasusnya telah mencapai 1.257, rinciannya 394 positif aktif, 836 sembuh, dan 27 meninggal dunia.

Hernawan mengakui, cukup sulit mempertahankan posisi tetap di zona orange yang sudah terjaga selama dua pekan. Terlebih jika melihat kedisiplinan masyarakat dalam penerapan protokol kesehatan sangat rendah. Termasuk mereka yang melakukan perjalanan daerah ke zona merah.

"Kebanyakan kasus yang muncul karena perjalanan antar daerah dan penyebaran di lingkungan keluarga. Mestinya ketika kembali ke KBB mereka isolasi dulu dan lakukan swab untuk memastikan kondisi," tuturnya.

(Baca juga: Di Bawah Guyuran Hujan Ratusan Massa Kepung Mapolres Cianjur, Tuntut Pembebasan Habib Rizieq )

Melihat kondisi itu, yang bisa dilakukan pihaknya adalah melalui langkah intervensi dengan mempercepat proses kesembuhan pasien positif COVID-19. Misalnya dengan pemantauan intensif dan pemberian suplemen untuk meningkatkan imunitas pasien positif.

"Kita coba imbangi penambahan kasus positif dengan angka kesembuhan yang ditingkatkan. Yakni dengan berupaya mempercepat kesembuhan dengan merangsang imunitas pasien supaya naik lagi," pungkasnya.
(msd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2301 seconds (0.1#10.140)