Selama Pandemi COVID-19, Angka Pengangguran di Cimahi Naik 5 Persen

Jum'at, 11 Desember 2020 - 03:11 WIB
loading...
Selama Pandemi COVID-19, Angka Pengangguran di Cimahi Naik 5 Persen
Selama pandemi COVID-19 angka pengangguran di Kota Cimahi mengalami kenaikan yang sangat signifikan. Ilustrasi/SINDOnews
A A A
CIMAHI - Selama pandemi COVID-19 angka pengangguran di Kota Cimahi mengalami kenaikan yang sangat signifikan. Ini dikarenakan banyaknya perusahaan yang kesulitan dan kolaps akibat lesunya ekonomi sehingga terpaksa mem-PHK karyawan.

"Kalau berdasarkan Data Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat seperti itu. Pengangguran di Cimahi naik dari asalnya 8,08% atau sekitar 23.960 orang menjadi 13,30% atau sekitar 39.436 orang," sebut Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Cimahi, Yanuar Taufik, Kamis (10/12/2020).

Dirinya mengakui jika catatan pengangguran itu lebih tinggi dari tahun 2019. Bahkan untuk di Jawa Barat, Kota Cimahi menempati peringkat tiga besar tertinggi angka penganggurannya selama pandemi COVID-19, bersama Kota Depok dan Kabupaten Bogor.

Terkait hal ini, pihaknya akan kembali melakukan pendataan di tahun depan agar datanya aktual. Mengingat pandemi masih terjadi dan tidak tahu kapan akan berakhir. Sehingga bisa saja ada perusahaan yang kembali mengurangi karyawannya karena imbas COVID-19.

Diakuinya, pandemi COVID-19 sangat berdampak terhadap dunia kerja di Kota Cimahi. Sektor industri di Cimahi yang didominasi garmen dan tekstil harus mengalami penurunan aktivitas produksi akibat sepinya permintaan. Jalan terakhir yang dilakukan agar perusahaan tetap berdiri adalah mengurangi karyawannya. (Baca: Ada Satu TPS di Surabaya Harus Coblos Ulang, Ada Apa?).

Bersama Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan Balai Latihan Kerja (BLK) serta lembaga terkait lainnya, Disnaker Cimahi hanya bisa memberikan pelatihan di berbagai bidang. Tujuannya, untuk meningkatkan kompetensi pekerja sehingga kemampuannya ke depan akan meningkat.

"Ketika skill meningkat, harapannya mereka bisa mandiri jadi wirausaha baru dan menciptakan lapangan pekerjaan. Selama COVID-19 jarang ada perusahaan yang merekrut pekerja, sehingga menjadi wirausaha bisa jadi salah satu solusi," pungkasnya.
(nag)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1732 seconds (0.1#10.140)