Pilkada Berlangsung Damai, Kapolda Sulut Irjen Pol R.Z. Panca Putra Ucap Terima Kasih
loading...
A
A
A
MANADO - Kapolda Sulawesi Utara (Sulut) Irjen Pol R.Z. Panca Putra mengucapkan terima kasih atas partisipasi nyata masyarakat, pemerintah daerah, TNI-Polri serta penyelenggara Pilkada Serentak 2020 sehingga Pilkada berjalan sehat dan damai.
“Terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada elemen masyarakat, pemerintah daerah, TNI-Polri, penyelenggara Pilkada dan pihak terkait lainnya yang telah bersama-sama turut meyukseskan Pilkada di Sulut, sehingga berlangsung dengan sehat dan damai. Kita semua patut bersyukur dan bangga,” ujarnya, Kamis (10/12/2020)
Lanjutnya, hasil pantauan pelaksanaan tahap pemungutan suara di beberapa wilayah oleh Forkopimda Sulut pada Rabu (09/12), seluruhnya berjalan aman dan kondusif.
“Hasil pantauan bersama Forkopimda, protokol kesehatan benar-benar diterapkan di setiap TPS. Termasuk penjagaan ketat oleh personel Polri, TNI, dan Linmas. Semua berjalan sesuai aturan. Dan hingga saat ini kami belum menerima laporan kejadian menonjol terkait pelaksanaan tahap pemungutan suara,” jelasnya.
Kapolda mengajak seluruh pihak tetap menjaga situasi yang aman, kondusif dan tetap mematuhi protokol kesehatan, terlebih saat ini memasuki tahap penghitungan suara.
“Masyarakat diminta tetap tenang dan bersabar. Proses penghitungan suara sudah dimulai dan akan berlangsung hingga beberapa hari ke depan. Percayakan proses penghitungan suara berdasarkan mekanisme dan aturan yang berlaku kepada pihak penyelanggara Pilkada,” imbaunya.
Kapolda kembali mengingatkan, metode penghitungan cepat atau quick count perolehan hasil suara bukanlah bersifat final, karena hasil resmi perolehan suara paslon diputuskan oleh KPU.
“Kami minta masyarakat tidak euforia, tidak melakukan konvoi, pawai, arak-arakan di jalan raya dalam merayakan kemenangan paslon yang didukung, baik itu berdasarkan hasil quick count maupun keputusan KPU nanti. Karena hal tersebut berpotensi menimbulkan gangguan keamanan dan ketertiban, juga penyebaran COVID-19," jelasnya.
(Baca juga: PDIP Klaim Menang 5 Daerah di Sulut)
Jika hal tersebut tetap dilakukan, tegas dia, aparat keamanan akan mengambil tindakan tegas dan menjatuhkan sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku.
Sebagai warga negara yang patuh hukum, dirinya mengajak masyarakat mematuhi aturan yang tertuang dalam Undang-Undang/KUHP, Pergub, Perwako/Perbup, juga Maklumat Kapolri yang melarang keras konvoi dan kerumunan massa.
(Baca juga: Andrei Angouw Bakal Jadi Walikota Pertama di Indonesia Beragama Konghucu)
“Mengingat saat ini masih dalam situasi pandemi COVID-19. Masyarakat diajak melakukan aktivitas seperti biasa dengan tetap menjaga keamanan dan ketertiban, serta wajib menerapkan protokol kesehatan,” pungkasnya.
“Terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada elemen masyarakat, pemerintah daerah, TNI-Polri, penyelenggara Pilkada dan pihak terkait lainnya yang telah bersama-sama turut meyukseskan Pilkada di Sulut, sehingga berlangsung dengan sehat dan damai. Kita semua patut bersyukur dan bangga,” ujarnya, Kamis (10/12/2020)
Lanjutnya, hasil pantauan pelaksanaan tahap pemungutan suara di beberapa wilayah oleh Forkopimda Sulut pada Rabu (09/12), seluruhnya berjalan aman dan kondusif.
“Hasil pantauan bersama Forkopimda, protokol kesehatan benar-benar diterapkan di setiap TPS. Termasuk penjagaan ketat oleh personel Polri, TNI, dan Linmas. Semua berjalan sesuai aturan. Dan hingga saat ini kami belum menerima laporan kejadian menonjol terkait pelaksanaan tahap pemungutan suara,” jelasnya.
Kapolda mengajak seluruh pihak tetap menjaga situasi yang aman, kondusif dan tetap mematuhi protokol kesehatan, terlebih saat ini memasuki tahap penghitungan suara.
“Masyarakat diminta tetap tenang dan bersabar. Proses penghitungan suara sudah dimulai dan akan berlangsung hingga beberapa hari ke depan. Percayakan proses penghitungan suara berdasarkan mekanisme dan aturan yang berlaku kepada pihak penyelanggara Pilkada,” imbaunya.
Kapolda kembali mengingatkan, metode penghitungan cepat atau quick count perolehan hasil suara bukanlah bersifat final, karena hasil resmi perolehan suara paslon diputuskan oleh KPU.
“Kami minta masyarakat tidak euforia, tidak melakukan konvoi, pawai, arak-arakan di jalan raya dalam merayakan kemenangan paslon yang didukung, baik itu berdasarkan hasil quick count maupun keputusan KPU nanti. Karena hal tersebut berpotensi menimbulkan gangguan keamanan dan ketertiban, juga penyebaran COVID-19," jelasnya.
(Baca juga: PDIP Klaim Menang 5 Daerah di Sulut)
Jika hal tersebut tetap dilakukan, tegas dia, aparat keamanan akan mengambil tindakan tegas dan menjatuhkan sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku.
Sebagai warga negara yang patuh hukum, dirinya mengajak masyarakat mematuhi aturan yang tertuang dalam Undang-Undang/KUHP, Pergub, Perwako/Perbup, juga Maklumat Kapolri yang melarang keras konvoi dan kerumunan massa.
(Baca juga: Andrei Angouw Bakal Jadi Walikota Pertama di Indonesia Beragama Konghucu)
“Mengingat saat ini masih dalam situasi pandemi COVID-19. Masyarakat diajak melakukan aktivitas seperti biasa dengan tetap menjaga keamanan dan ketertiban, serta wajib menerapkan protokol kesehatan,” pungkasnya.
(boy)