Gubernur Sulsel Minta Paslon Menghargai Hasil Pilkada Serentak

Rabu, 09 Desember 2020 - 10:03 WIB
loading...
Gubernur Sulsel Minta...
Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah saat menyalurkan hak pilih di TPS 23 Kelurahan Tamalanrea Jaya, Rabu (9/12/2020). Foto: SINDOnews/Muchtamir Zaide
A A A
MAKASSAR - Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Nurdin Abdullah meminta para pasangan calon (paslon) kepala daerah dan wakil kepala daerah untuk tetap menjunjung demokrasi dan menghargai hasil Pilkada Serentak 2020 .

"Kita tunggu hasil penetapan KPU. Terpilih atau tidak, semua harus menjungjung tinggi demokrasi," tegasnya usai menyalurkan hak pilihnya pada Pemilihan Wali Kota (Pilwali) Makassar, Rabu (9/12/2020).

Orang nomor satu Sulsel tersebut meminta agar seluruh paslon bersabar menunggu keputusan KPU. Ia berharap masyarakat bisa menahan diri untuk tidak melakukan pawai yang bisa memicu penyebaran COVID-19.

"Masyarakat Sulsel dimohon menciptakan pilkada yang kondusif. Kesehatan menjadi hal yang paling utama untuk dijaga," katanya.

Nurdin Abdullah juga terus memonitor proses pelaksanaan Pilkada Serentak 2020 di 12 Kabupaten/Kota di Sulsel. Menurutnya, semua akan berjalan lancar dan tidak ada hambatan.

"Kita update informasi Selasa (8/12/2020) malam, semua aman terkendali dan tidak ada hambatan. Terima kasih banyak masyarakat Sulsel yang telah menjaga pilkada serentak, semoga Sulsel aman dan terhindar dari COVID-19," katanya.



Sebagai informasi tambahan, Bupati Bantaeng Periode 2008-2018 tersebut menyalurkan hak pilih di TPS 23 Kelurahan Tamalanrea Jaya, Kecamatan Tamalanrea, Makassar atau di Kawasan Perumahan Dosen (Perdos) Unhas.

Nurdin Abdullah datang bersama sang istri, Liestiaty F Nurdin dan putrinya, Putri Fatima Nurdin serta menantunya, Meyrza Farid Arman.

Pilkada Serentak 2020 memang cukup berbeda dengan tahun sebelumnya, mengingat adanya pandemi COVID-19. Masyarakat dianjurkan untuk menaati protokol kesehatan (protkes) yang berlaku.

Begitu pula dengan orang nomor satu di Sulsel itu. Nurdin Abdullah mengenakan setelan baju batik berwarna hitam-coklat lengkap dengan masker sebagai salah satu alat pelindung diri dari virus.

Sebelum masuk di TPS 23, pria kelahiran Parepare, 7 November 1963 silam tersebut mencuci tangannya menggunakan sabun dan memeriksa suhu tubuh. Ia juga mengenakan sarung tangan sebelum menuju ke bilik suara.

(agn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3088 seconds (0.1#10.140)