Warga Probolinggo Hilang Saat Erupsi Semeru, Hingga Kini Masih Misterius
loading...
A
A
A
PROBOLINGGO - Fathur Rahman (26) warga Desa Petunjungan, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo,Jawa Timur yang dikabarkan hilang setelah diterjang lahar panas Gunung Semeru di Lumajang, hingga Selasa (1/12/2020) masih belum ditemukan.
Pasca erupsi Gunung Semeru, putra pertama pasutri Sumarya (47) dan Arsono (53) yang berprofesi sebagai operator alat berat tambang pasir keberadaanya masih misterius.
"Saat Gunung Semeru meletus korban dan melontarkan lahar panas , sedang menambang pasir di aliran sungai Kobokan dan kemudian tidak ada kabarnya," ujar Dani Hermawan, paman Fathur, Senin (7/12/2020).
(Baca juga: Doni Minta Jalur Evakuasi untuk Warga Sekitar Gunung Semeru Dibangun )
Setelah kejadian itu, lanjut Dani Hermawan, tidak ada kabar darinya. Pihak keluarga pun berusaha menghubungi nomor handphone-nya, namun tidak aktif. “Sudah kami coba hubungi. Tetapi nomornya tidak aktif, dan saat mnghubungi tempat kerjanya korban juga tidak ada. Hanya ada motor trailnya yang tertimbun abu,” sambungnya.
Keluarga bersama kepala desa sudah berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Lumajang terkait kejadian ini. "Rencana juga akan lapor ke polisi sektor Paiton untuk memastikan keberadaan korban apakah benar korban erupsi," tutupnya.
Lihat Juga: Baznas Salurkan 35.000 Liter Air Bersih untuk Penyintas Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki
Pasca erupsi Gunung Semeru, putra pertama pasutri Sumarya (47) dan Arsono (53) yang berprofesi sebagai operator alat berat tambang pasir keberadaanya masih misterius.
"Saat Gunung Semeru meletus korban dan melontarkan lahar panas , sedang menambang pasir di aliran sungai Kobokan dan kemudian tidak ada kabarnya," ujar Dani Hermawan, paman Fathur, Senin (7/12/2020).
(Baca juga: Doni Minta Jalur Evakuasi untuk Warga Sekitar Gunung Semeru Dibangun )
Setelah kejadian itu, lanjut Dani Hermawan, tidak ada kabar darinya. Pihak keluarga pun berusaha menghubungi nomor handphone-nya, namun tidak aktif. “Sudah kami coba hubungi. Tetapi nomornya tidak aktif, dan saat mnghubungi tempat kerjanya korban juga tidak ada. Hanya ada motor trailnya yang tertimbun abu,” sambungnya.
Keluarga bersama kepala desa sudah berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Lumajang terkait kejadian ini. "Rencana juga akan lapor ke polisi sektor Paiton untuk memastikan keberadaan korban apakah benar korban erupsi," tutupnya.
Lihat Juga: Baznas Salurkan 35.000 Liter Air Bersih untuk Penyintas Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki
(msd)