Tinjau Banjir di Aceh Utara, Dyah Ingatkan Pentingnya Evakuasi Warga
loading...
A
A
A
ACEH UTARA - Ketua PKK Aceh, Dyah Erti Idawati, mengingatkan pentingnya evakuasi korban terdampak banjir kepada Pemerintah Kabupaten Aceh Utara.
"Kita dari pemerintah Aceh dalam hal ini Dinas Sosial memastikan agar logistik mencukupi. Kita support sembako, pemkab pastikan semua warga yang tinggal di tempat kerawanan tinggi dievakuasi semuanya," kata Dyah saat meninjau masyarakat terdampak banjir di Kecamatan Tanah Pasir Aceh Utara, Minggu (6/12/2020).
Dyah menyebutkan dalam tahapan awal, keselamatan seluruh warga harus diutamakan. Untuk itu peran masyarakat gampong khususnya para tokoh masyarakat sangat penting untuk mengajak seluruh warga sementara mau dievakuasi ke tempat lebih tinggi.
Di Aceh Utara, atas nama pemerintah Aceh, Dyah yang didampingi Kepala Dinas Sosial Aceh menyerahkan bantuan masa panik kepada masyarakat. Bantuan secara simbolis diserahkan langsung kepada Bupati dan Wakil Bupati Aceh Utara. Bantuan juga diserahkan kepada masyarakat Lhokseumawe yang secara simbolis diterima langsung Wali Kota.
Diketahui 14 Kecamatan di Kabupaten Aceh Utara terdampak banjir. Total 4.964 kepala keluarga terkena efek dari bencana itu.
Kepada Kepala Dinas Sosial Aceh, Alhudri, Dyah meminta agar segera mengkoordinasikan para relawan Tanggap Darurat Bencana (Tagana) untuk membantu proses evakuasi. Selain itu, koordinasi dengan aparat TNI dan Polri juga harus diintenskan agar seluruh masyarakat bisa segera dievakuasi dan kebutuhan di awal dan pascabencana dapat terpenuhi.
Alhudri menjelaskan, relawan Tagana siap membantu penuh dan bekerja membantu masyarakat. Bahkan kata dia, relawan dari kabupaten lain juga bisa diperbantukan untuk menuju ke Aceh Utara. "Relawan kita di lapangan terus bekerja memberikan yang terbaik bagi masyarakat kita," kata Alhudri.
Usai menyerahkan bantuan kepada Pemkab Aceh Utara, Dyah kemudian meninjau langsung beberapa tempat di mana warga berkumpul. Kepada mereka, Dyah berpesan agar mengungsi sementara waktu sembari menunggu air surut. "Tolong untuk sementara waktu mengungsi dulu. Lebih penting keselamatan diri daripada hal lainnya," ujar Dyah.
Istri Gubernur Nova kemudian juga menyerahkan bantuan masa panik kepada masyarakat Kecamatan Syamtalira Aron.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA), Sunawardi, melaporkan pihaknya sudah mengirimkan bantuan uang tunai sejumlah masing-masing Rp200 juta untuk Kabupaten Aceh Utara dan Kabupaten Aceh Timur. Pihaknya juga mengirimkan perahu polyetilene untuk proses evakuasi korban.
"Tim kita juga mengantarkan logistik untuk mendukung Dinsos Aceh. Kerja di lapangan bersama Basarnas serta TNI dan Polri juga terus ditingkatkan," kata Sunawardi.
Camat Syamtalira Aron, Munawir, menceritakan banjir terjadi akibat hujan yang terus turun dalam beberapa hari terakhir. Minggu malam tadi, kata dia, air sudah melebihi tanggul. Beberapa warga pun sudah memindahkan barang ke tempat lebih tinggi. "Pagi tadi air dari Lhoksukon naik dan sekarang membanjiri daerah ini," kata Munawir.
Sampai Minggu siang, masyarakat menyebutkan banjir terus meninggi, bahkan mencapai setinggi 2 meter. "Air sudah lebih tinggi dari saya. Dulu tahun 2014 dulu juga banjir, tapi ini lebih berat," kata Mursyidah, warga setempat.
Atas nama seluruh masyarakat, Munawir memberikan apresiasi kepada Pemerintah Provinsi Aceh yang telah memberikan respons cepat, mengirimkan bantuan kepada masyarakat.
"Kita dari pemerintah Aceh dalam hal ini Dinas Sosial memastikan agar logistik mencukupi. Kita support sembako, pemkab pastikan semua warga yang tinggal di tempat kerawanan tinggi dievakuasi semuanya," kata Dyah saat meninjau masyarakat terdampak banjir di Kecamatan Tanah Pasir Aceh Utara, Minggu (6/12/2020).
Dyah menyebutkan dalam tahapan awal, keselamatan seluruh warga harus diutamakan. Untuk itu peran masyarakat gampong khususnya para tokoh masyarakat sangat penting untuk mengajak seluruh warga sementara mau dievakuasi ke tempat lebih tinggi.
Di Aceh Utara, atas nama pemerintah Aceh, Dyah yang didampingi Kepala Dinas Sosial Aceh menyerahkan bantuan masa panik kepada masyarakat. Bantuan secara simbolis diserahkan langsung kepada Bupati dan Wakil Bupati Aceh Utara. Bantuan juga diserahkan kepada masyarakat Lhokseumawe yang secara simbolis diterima langsung Wali Kota.
Diketahui 14 Kecamatan di Kabupaten Aceh Utara terdampak banjir. Total 4.964 kepala keluarga terkena efek dari bencana itu.
Kepada Kepala Dinas Sosial Aceh, Alhudri, Dyah meminta agar segera mengkoordinasikan para relawan Tanggap Darurat Bencana (Tagana) untuk membantu proses evakuasi. Selain itu, koordinasi dengan aparat TNI dan Polri juga harus diintenskan agar seluruh masyarakat bisa segera dievakuasi dan kebutuhan di awal dan pascabencana dapat terpenuhi.
Alhudri menjelaskan, relawan Tagana siap membantu penuh dan bekerja membantu masyarakat. Bahkan kata dia, relawan dari kabupaten lain juga bisa diperbantukan untuk menuju ke Aceh Utara. "Relawan kita di lapangan terus bekerja memberikan yang terbaik bagi masyarakat kita," kata Alhudri.
Usai menyerahkan bantuan kepada Pemkab Aceh Utara, Dyah kemudian meninjau langsung beberapa tempat di mana warga berkumpul. Kepada mereka, Dyah berpesan agar mengungsi sementara waktu sembari menunggu air surut. "Tolong untuk sementara waktu mengungsi dulu. Lebih penting keselamatan diri daripada hal lainnya," ujar Dyah.
Istri Gubernur Nova kemudian juga menyerahkan bantuan masa panik kepada masyarakat Kecamatan Syamtalira Aron.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA), Sunawardi, melaporkan pihaknya sudah mengirimkan bantuan uang tunai sejumlah masing-masing Rp200 juta untuk Kabupaten Aceh Utara dan Kabupaten Aceh Timur. Pihaknya juga mengirimkan perahu polyetilene untuk proses evakuasi korban.
"Tim kita juga mengantarkan logistik untuk mendukung Dinsos Aceh. Kerja di lapangan bersama Basarnas serta TNI dan Polri juga terus ditingkatkan," kata Sunawardi.
Camat Syamtalira Aron, Munawir, menceritakan banjir terjadi akibat hujan yang terus turun dalam beberapa hari terakhir. Minggu malam tadi, kata dia, air sudah melebihi tanggul. Beberapa warga pun sudah memindahkan barang ke tempat lebih tinggi. "Pagi tadi air dari Lhoksukon naik dan sekarang membanjiri daerah ini," kata Munawir.
Sampai Minggu siang, masyarakat menyebutkan banjir terus meninggi, bahkan mencapai setinggi 2 meter. "Air sudah lebih tinggi dari saya. Dulu tahun 2014 dulu juga banjir, tapi ini lebih berat," kata Mursyidah, warga setempat.
Atas nama seluruh masyarakat, Munawir memberikan apresiasi kepada Pemerintah Provinsi Aceh yang telah memberikan respons cepat, mengirimkan bantuan kepada masyarakat.
(alf)