Eri Cahyadi-Armuji Prioritaskan Pelayanan Kesehatan Bagi Warga Surabaya
loading...
A
A
A
SURABAYA - Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat (IPKM) Kota Surabaya disebut rendah. Data yang ada, IPKM Surabaya menempati posisi ke-19 di Jawa Timur dan di urutan 108 secara nasional.
Pasangan calon wali kota dan wakil kota Surabaya nomor urut 1 Eri Cahyadi-Armuji mengatakan sejak dahulu Surabaya selalu memprioritaskan masalah kesehatan. Namun jumlah penduduk yang banyak, diduga menjadi salah satu faktor rendahnya IPKM.
"Kenapa jumlah indeksnya rendah, kita harus tahu di Surabaya jumlah penduduknya jauh lebih banyak daripada Kota Kediri. Tapi insyaallah dibandingkan dengan jumlah yang sedikit, perbandingannya adalah jumlah penduduk yang ada. Tapi kami tetap akan menjadi yang nomor satu dalam mengatasi masalah kesehatan," kata Eri Cahyadi saat Debat Publik Ketiga, Sabtu (5/12/2020).
Tak hanya itu, Eri mengatakan Surabaya juga pernah mendapat penghargaan tentang penanganan stunting. Dia menyebut penghargaan ini merupakan bukti Surabaya peduli pada kesehatan masyarakat. (Baca: Puting Beliung Hajar Rembang, 1 Rumah Rata dengan Tanah).
"Saya sampaikan Surabaya ini menjadi kota yang hebat, bahkan kemarin sudah mendapatkan penghargaan terhadap pelayanan stunting. Tadi kita juga sampaikan IPKM ibu hamil, salah satu fasilitas kesehatan yang dicover BPJS sehingga siapapun yang melahirkan di Kota Surabaya sudah dicover," papar Eri.
Eri juga berkomitmen memberikan komisi tambahan pada bunda Posyandu yang selama ini membantu penanganan ibu hamil hingga balita. "Insya Allah kita juga sampaikan di visi untuk menambahkan pendapatan pada bunda Posyandu dan sehingga 1.000 hari pertama pada balita bisa dipantau. Tadi kita sampaikan ketika membutuhkan pelayanan, kita hadir di sana sekaligus kita juga memberikan makanan tambahan, karena tadi kita sampaikan Puskesmas selalu hadir pelayanannya dan seluruh peserta BPJS dicover," kata Eri Cahyadi.
Pasangan calon wali kota dan wakil kota Surabaya nomor urut 1 Eri Cahyadi-Armuji mengatakan sejak dahulu Surabaya selalu memprioritaskan masalah kesehatan. Namun jumlah penduduk yang banyak, diduga menjadi salah satu faktor rendahnya IPKM.
"Kenapa jumlah indeksnya rendah, kita harus tahu di Surabaya jumlah penduduknya jauh lebih banyak daripada Kota Kediri. Tapi insyaallah dibandingkan dengan jumlah yang sedikit, perbandingannya adalah jumlah penduduk yang ada. Tapi kami tetap akan menjadi yang nomor satu dalam mengatasi masalah kesehatan," kata Eri Cahyadi saat Debat Publik Ketiga, Sabtu (5/12/2020).
Tak hanya itu, Eri mengatakan Surabaya juga pernah mendapat penghargaan tentang penanganan stunting. Dia menyebut penghargaan ini merupakan bukti Surabaya peduli pada kesehatan masyarakat. (Baca: Puting Beliung Hajar Rembang, 1 Rumah Rata dengan Tanah).
"Saya sampaikan Surabaya ini menjadi kota yang hebat, bahkan kemarin sudah mendapatkan penghargaan terhadap pelayanan stunting. Tadi kita juga sampaikan IPKM ibu hamil, salah satu fasilitas kesehatan yang dicover BPJS sehingga siapapun yang melahirkan di Kota Surabaya sudah dicover," papar Eri.
Eri juga berkomitmen memberikan komisi tambahan pada bunda Posyandu yang selama ini membantu penanganan ibu hamil hingga balita. "Insya Allah kita juga sampaikan di visi untuk menambahkan pendapatan pada bunda Posyandu dan sehingga 1.000 hari pertama pada balita bisa dipantau. Tadi kita sampaikan ketika membutuhkan pelayanan, kita hadir di sana sekaligus kita juga memberikan makanan tambahan, karena tadi kita sampaikan Puskesmas selalu hadir pelayanannya dan seluruh peserta BPJS dicover," kata Eri Cahyadi.
(nag)