Andi Seto Beberkan Rencana Pembangunan Irigasi Berskala Besar di Sinjai Tengah
loading...
A
A
A
SINJAI - Bupati Sinjai Andi Seto Asapa , membeberkan rencana pembangunan irigasi berskala besar tahun depan di Kecamatan Sinjai Barat. Irigasi ini akan meningkatkan produktivitas para petani karena bisa panen tiga kali dalam setahun.
Hal itu diungkapkan saat menyerahakan bantuan alat mesin pertanian (Alsintan) berupa hand traktor di Kecamatan Sinjai Barat dan Sinjai Tengah, tepatnya di Kelurahan Tassililu, Jumat (4/12/2020).
"Insyaallah kita tengah mengusahakan pembangunan irigasi di berbagai daerah di Sinjai , seperti tahun depan kita rencanakan akan bangun irigasi yang besar di Sinjai Tengah," katanya.
Dengan hadirnya irigasi tersebut, lanjut dia, petani yang tadinya hanya bisa bersawah atau panen sekali dalam setahun karena mengandalkan sawah tadah hujan, kini bisa panen tiga kali dalam setahun.
Dengan demikian, perputaran ekonomi masyarakat bisa bergairah karena mereka bisa menjual hasil panen tiga kali dalam setahun. Tentu, kondisi ini akan meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat.
"Seperti masyarakat di Kecamatan Sinjai Barat yang petaninya bisa bersawah hingga tiga kali dalam setahun karena irigasinya baik," beber alumni Fakultas Hukum Trisakti itu.
Oleh karena itu, suami Andi Nurhilda Daramata Seto ini akan memaksimalkan jaringan yang dimiliki di level provinsi hingga pusat. Agar, bantuan bisa lancar masuk ke Sinjai guna tidak membebani anggaran daerah.
Namun, kata dia, upaya itu bisa terwujud jika Sinjai kondusif, aman, tertib, tenang, dan tidak ada riak di masyarakat. Sebab salah satu perhatian pemerintah pusat dan provinsi untuk memberikan bantuan jika daerah itu kondusif.
"Saya akan memaksimalkan jaringan di provinsi dan di pusat, supaya pembangunan irigasi tidak menggunakan anggaran daerah, tapi Sinjai harus kondusif," tambahnya.
Tahun depan, Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik yang diterima oleh Pemkab Sinjai sebesar Rp236 miliar. Sinjai mendapat DAK fisik terbesar di Sulawesi Selatan. Tentu berkat kerjasama semua pihak mulai dari pemerintah daerah, masyarakat dan Bupati yang amanah menyalurkan bantuan itu kepada masyarakat.
Di tempat terpisah salah seorang petani di Kelurahan Samaenre, Kecamatan Sinjai Tengah, Asmar mengaku bersyukur atas rencana Bupati Sinjai yang akan membangun irigasi berskala besar.
"Kami sangat bersyukur atas rencana itu, karena memang setiap tahunnya sawah kami setiap tahun sulit dijangkau air irigasi," kata Asmar.
Ia berharap agar rencana BupatiSinjai ini dapat terwujud dengan baik agar petani di daerah itu bisa sejahtera dari hasil pertanian sawah.
Selama ini diketahui sejumlah masyarakat tani di kecamatan itu kesulitan mendapatkan air irigasi. Sehingga masyarakat sangat bergantung pada sawah tadah hujan.
Melihat kondisi tersebut, Bupati Sinjai berjuang di Jakarta dan di provinsi untuk mendapatkan anggaran DAK yang lebih besar agar dapat digunakan membangun irigasi tersebut.
Hal itu diungkapkan saat menyerahakan bantuan alat mesin pertanian (Alsintan) berupa hand traktor di Kecamatan Sinjai Barat dan Sinjai Tengah, tepatnya di Kelurahan Tassililu, Jumat (4/12/2020).
"Insyaallah kita tengah mengusahakan pembangunan irigasi di berbagai daerah di Sinjai , seperti tahun depan kita rencanakan akan bangun irigasi yang besar di Sinjai Tengah," katanya.
Dengan hadirnya irigasi tersebut, lanjut dia, petani yang tadinya hanya bisa bersawah atau panen sekali dalam setahun karena mengandalkan sawah tadah hujan, kini bisa panen tiga kali dalam setahun.
Dengan demikian, perputaran ekonomi masyarakat bisa bergairah karena mereka bisa menjual hasil panen tiga kali dalam setahun. Tentu, kondisi ini akan meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat.
"Seperti masyarakat di Kecamatan Sinjai Barat yang petaninya bisa bersawah hingga tiga kali dalam setahun karena irigasinya baik," beber alumni Fakultas Hukum Trisakti itu.
Oleh karena itu, suami Andi Nurhilda Daramata Seto ini akan memaksimalkan jaringan yang dimiliki di level provinsi hingga pusat. Agar, bantuan bisa lancar masuk ke Sinjai guna tidak membebani anggaran daerah.
Namun, kata dia, upaya itu bisa terwujud jika Sinjai kondusif, aman, tertib, tenang, dan tidak ada riak di masyarakat. Sebab salah satu perhatian pemerintah pusat dan provinsi untuk memberikan bantuan jika daerah itu kondusif.
"Saya akan memaksimalkan jaringan di provinsi dan di pusat, supaya pembangunan irigasi tidak menggunakan anggaran daerah, tapi Sinjai harus kondusif," tambahnya.
Tahun depan, Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik yang diterima oleh Pemkab Sinjai sebesar Rp236 miliar. Sinjai mendapat DAK fisik terbesar di Sulawesi Selatan. Tentu berkat kerjasama semua pihak mulai dari pemerintah daerah, masyarakat dan Bupati yang amanah menyalurkan bantuan itu kepada masyarakat.
Di tempat terpisah salah seorang petani di Kelurahan Samaenre, Kecamatan Sinjai Tengah, Asmar mengaku bersyukur atas rencana Bupati Sinjai yang akan membangun irigasi berskala besar.
"Kami sangat bersyukur atas rencana itu, karena memang setiap tahunnya sawah kami setiap tahun sulit dijangkau air irigasi," kata Asmar.
Ia berharap agar rencana BupatiSinjai ini dapat terwujud dengan baik agar petani di daerah itu bisa sejahtera dari hasil pertanian sawah.
Selama ini diketahui sejumlah masyarakat tani di kecamatan itu kesulitan mendapatkan air irigasi. Sehingga masyarakat sangat bergantung pada sawah tadah hujan.
Melihat kondisi tersebut, Bupati Sinjai berjuang di Jakarta dan di provinsi untuk mendapatkan anggaran DAK yang lebih besar agar dapat digunakan membangun irigasi tersebut.
(agn)